Teknologi Dekolorisasi Limbah Cair Batik Dengan Menggunakan Zeolit Dan Arang Termodifikasi (Studi Kasus Di Industri Batik Kota Tuban- Jawa Timur)

Nurwidanti, Oktaviani (2016) Teknologi Dekolorisasi Limbah Cair Batik Dengan Menggunakan Zeolit Dan Arang Termodifikasi (Studi Kasus Di Industri Batik Kota Tuban- Jawa Timur). Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pada proses produksi batik di kota Tuban banyak digunakan bahanbahan pewarna sintetis dan air. Pewarna sintetis yang digunakan untuk proses pembatikan termasuk dalam golongan pewarna senyawa azo. Zat warna azo adalah bahan pewarna kimia yang memiliki sifat sulit terdegradasi, beracun, mutagenik dan karsinogenik sehingga limbah yang dihasilkan dapat berdampak buruk bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Maka dari itu, perlu dilakukan pengolahan limbah batik untuk menanggulangi jumlah limbah pewarna dan bahaya azo di lingkungan sentra industri batik Tuban. Pengolahan limbah cair batik yang diaplikasikan adalah gabungan pengolahan secara fisika dan kimia. Pengolahan secara fisika dipilih karena biaya yang murah, desain sederhana, operasi mudah dan tidak sensitif terhadap zat-zat beracun. Pengolahan secara fisika ditujukan untuk mengurangi bahkan menghilangkan pewarna azo yang terkandung dalam limbah cair batik (dekolorisasi). Adsorben yang digunakan adalah zeolit dan arang. Pengolahan secara kimia yang diaplikasikan pada adsorben, tujuannya untuk meningkatkan kapasitas adsorpsi, sehingga tingkat dekolorisasi dapat lebih tinggi. Adsorben dimodifikasi secara kimia dengan cara mengimpregnasi ke dalam larutan H2SO4 berkonsentrasi 0%, 1%, 5% dan 9%. Limbah cair batik kemudian diolah dalam tangki pengolahan yang berisi adsorben termodifikasi, namun sebelum limbah diolah terlebih dahulu diberi perlakuan pendahuluan berupa filtrasi/penyaringan tujuannya untuk menghilangkan lilin hasil lorodan (pada stasiun penghilangan lilin). Penelitian bertujuan untuk mengetahui kemampuan zeolit dan arang termodifikasi dalam mendekolorisasi limbah cair batik secara kontinyu dan untuk mendapatkan perlakuan yang efektif dalam mendekolorisasi limbah cair batik tersebut. Analisa warna limbah cair batik dilakukan dengan menggunakan alat color reader yang outputnya menunjukkan nilai kecerahan (L) dengan skala 0 hingga 100, a (derajat warna merah-hijau) dengan skala 0 hingga ± 80 dan b (derajat warna kuning-biru) dengan skala 0 hingga ± 70. L a b tersebut kemudian dikonversi menjadi L, C (chroma), H (derajat hue) dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran koordinat warna yang lebih mudah dipahami. Sehingga nilai L, C, H merupakan parameter pada penelitian. Efisiensi dekolorisasi diperoleh dari membandingkan nilai L, C, H limbah cair batik sebelum perlakuan dan setelah perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan rata-rata dekolorisasi limbah cair batik dengan zeolit dan arang berdasarkan parameter Kecerahan (L) dan chroma (C) secara berturut-turut adalah 34,800% dan 43,219% untuk zeolit dan 42,165% dan 46,935% untuk arang. Serta nilai oHue untuk zeolit dan arang adalah 88,97o dan 89,44o yang menunjukkan warna kuning pucat. Perlakuan yang efektif dalam mendekolorisasi limbah cair batik adalah semakin bertambah konsentrasi aktivator terhadap adsorben, maka tingkat dekolorisasi limbah cair batik semakin efektif.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/746. 662/NURt/2016/041601682
Subjects: 700 The Arts > 746 Textile arts
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Hasil Pertanian
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 28 Mar 2016 15:36
Last Modified: 28 Mar 2016 15:36
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/160301
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item