Analisis Sistem Produksi Unit Pengolahan Brem (Studi Kasus : Sentra Industri Brem Desa Kaliabu dan Desa Bancong Kabupaten Madiun)

Citraresmi, ArdaneswariDyahPitaloka (2013) Analisis Sistem Produksi Unit Pengolahan Brem (Studi Kasus : Sentra Industri Brem Desa Kaliabu dan Desa Bancong Kabupaten Madiun). Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Brem adalah makanan tradisional yang terbuat dari beras ketan dan sangat berpotensi menjadi komoditas unggulan Madiun karena selain rasanya yang khas, brem telah menjadi ikon/identitas wilayah Madiun. Namun, harapan tersebut tidak sesuai dengan kondisi yang sebenarnya terjadi di sentra industri brem Madiun dimana terdapat penurunan kapasitas produksi brem sebanyak 2,7% per tahun. Hal ini disebabkan karena faktor produksi unit pengolahan brem belum berfungsi secara optimal. Faktor produksi yang dimaksud adalah elemen input , proses, dan output . Kondisi tersebut mendorong produsen brem untuk mengevaluasi aspek-aspek penyimpangan produksi yang menyebabkan jumlah output menurun. Cara yang dapat dilakukan untuk mengevaluasi sistem produksi brem Madiun antara lain melakukan penyelidikan terhadap serangkaian aktivitas yang berhubungan dengan proses produksi secara keseluruhan untuk mengetahui pengaruh faktor produksi terhadap sistem produksi brem Madiun dan juga mengidentifikasi sumber dan potensi keunggulan kompetitif dengan analisis rantai nilai ( value chain analysis ). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kondisi sistem produksi brem Madiun serta menentukan prioritas, strategi kebijakan pengembangan, dan strategi keunggulan bersaing sebagai upaya peningkatan sistem produksi brem Madiun. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode pemodelan sistem untuk mendeskripsikan dan mengetahui kondisi sistem produksi brem Madiun, sehingga dapat memudahkan dalam menganalisis faktor-faktor produksi serta rantai nilainya. Metode analisis data yang digunakan adalah Analytical Hierarchy Process (AHP). Pembobotan faktor dari masing-masing variabel digunakan untuk mengetahui permasalahan utama dalam sistem produksi brem Madiun, sehingga diperoleh suatu urutan prioritas faktor produksi yang berpengaruh terhadap sistem produksi brem. Sedangkan identifikasi rantai nilai digunakan untuk mempertahankan dan meningkatkan aktivitas yang mempunyai nilai sangat baik dan memperbaiki aktivitas dengan nilai yang buruk. Sampel yang digunakan adalah industri brem di wilayah sentra industri brem Desa Kaliabu dan Desa Bancong Madiun. Instrumen utama pengumpulan data berupa kuesioner dengan jumlah responden sebanyak 21 pimpinan usaha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa urutan faktor-faktor penyebab menurunnya kapasitas produksi brem adalah produk akhir (0,477), modal (0,244), bahan baku (0,123), SDM (0,088), alat dan mesin (0,041), dan metode (0,026). Produk akhir mempunyai beberapa indikator penyusun, antara lain harga jual (0,419), kuantitas (0,218), kualitas (0,207), dan inovasi (0,154). Modal mempunyai beberapa indikator penyusun, antara lain sumber modal (0,566), dukungan eksternal (0,194), manajemen finansial (0,130), dan kuantitas (0,110). Bahan baku mempunyai beberapa indikator penyusun, antara lain manajemen pengadaan (0,470), harga (0,151), waktu pengadaan (0,116), supplier (0,110), kualitas (0,105), dan kuantitas (0,048). SDM mempunyai beberapa indikator penyusun, antara lain kompetensi tenaga kerja (0,407), manajemen (0,351), produktivitas (0,093), aktivitas (0,092), dan kuantitas (0,056). Alat dan mesin mempunyai beberapa indikator penyusun, antara lain jumlah (0,571), volume (0,299), dan tingkat kecanggihan (0,129). Metode mempunyai beberapa indikator penyusun, antara lain SOP (0,297), efisiensi waktu (0,281), tipe proses (0,273), dan pengendalian mutu (0,146). Tolak ukur untuk sasaran yang akan dicapai oleh sistem produksi brem Madiun adalah efektifitas (0,548), produktivitas (0,227), efisiensi (0,138), dan kualitas (0,087). Dari hasil analisis rantai nilai pada aktivitas primer produksi brem Madiun, diperoleh aktivitas utama penyusun rantai nilai dengan bobot prioritas tertinggi adalah pelayanan (0,309) dan aktivitas dengan bobot prioritas terendah adalah pemasaran dan penjualan (0,132). Untuk meningkatan kinerja dari sistem produksi brem Madiun, dibutuhkan strategi kebijakan pengembangan dan strategi keunggulan bersaing yang disusun berdasarkan kondisi lapang ( existing condition ) dari industri brem tersebut. Strategi yang dapat dilakukan dalam mengembangkan industri brem Madiun antara lain pemberian bantuan modal usaha, peningkatan kemudahan dalam layanan perijinan, peningkatan aksesibilitas kerjasama sarana prasarana produksi, pemasaran, peningkatan kualitas SDM (pembinaan dan pelatihan), pengembangan produk, peningkatan pengelolaan usaha dan membangun jaringan kemitraan usaha. Sedangkan hasil penelitian rantai nilai, diketahui bahwa aktivitas pelayanan merupakan kekuatan utama industri brem dalam melaksanakan aktivitas primer dengan baik, dan aktivitas pemasaran dan penjualan merupakan kelemahan industri brem dan menjadi perhatian utama yang membutuhkan strategi perbaikan, sehingga keunggulan bersaing dari aktivitas tersebut dapat diciptakan. Faktor yang perlu diperbaiki dari aktivitas pemasaran dan penjualan antara lain daya dukung dana, daya dukung sarana dan prasarana (fasilitas), penggunaan teknologi informasi, dan pemeliharaan data. Strategi perbaikan untuk faktor daya dukung dana adalah membangun jaringan kerjasama yang kuat dan luas dengan para pemilik modal ( sponsorship ) dan mengalokasikan anggaran dana khusus untuk kegiatan pemasaran dan penjualan. Strategi perbaikan untuk faktor daya dukung sarana dan prasarana (fasilitas) adalah mengevaluasi, memperbaiki, dan meningkatkan kinerja sarana dan prasarana (fasilitas) dan bekerjasama dengan pemerintah dan instansi terkait untuk pengadaan bantuan fasilitas pendukung usaha. Strategi perbaikan untuk faktor penggunaan teknologi informasi adalah memberikan pelatihan khusus penggunaan TI pada tenaga kerja dan memberikan fasilitas-fasilitas pendukung penggunaan TI, serta strategi perbaikan untuk untuk faktor pemeliharaan data adalah membuat arsip/catatan secara terorganisir dan mengevaluasi data secara rutin.

English Abstract

Brem is a traditional food made from glutinous rice. Brem is very potential to be a seeded commodity of Madiun because both typical taste and its existence as icon / identity of Madiun`s region. However, those expectations were not in accordance with actual condition that was happened in industrial centre of brem in Madiun where re is a decrease in capacity of brem`s production by 2.7 % per year. It is caused by a production factor of brem`s processing unit can not optimally utilized. Production factors are elements of input, process, and output. This condition is encouraging producer of brem to evaluate aspects of production deviations that cause declining of output`s amount. ways to evaluate production system of brem are conduct an investigation against a series of activities that relates with a whole of production process to know influence of production factor to brem`s production system and also identify a sources and competitive advantage`s potential with an analysis of value chain. aim of this research is knowing condition of brem`s production system and determining priorities, strategies of development police, and competitive advantages as efforts to improve brem`s production system. research is using system modeling method to describe and to know conditions of brem`s production system, so as to facilitate in analyzing factors of production and value chain. Methods of data analysis using is Analytical Hierarchy Process (AHP). Weighting factors of each variable is used to find out major problems in brem`s production systems, thus obtained an order of priority factors of production that affect brem`s production system. Whereas identification of value chain is used to maintain and improve activities that have excellent value and fix a bad value of activity. sample is brem industry in brem`s industrial centers of Madiun`s region : Desa Kaliabu and Desa Bancong. main instrument to collect data is a questionnaire with 21 business leaders as respondents. results showed that order of factors causes decreasing of production capacity are final product (0,477), capital (0,244), raw materials (0,123), human resources (0,088), tools and machines (0,041), and methods (0,026). final product has several indicators, such as selling price (1.806), quantity (0,218), quality (0,207), and innovation (0,154). capital has several indicators, such as source of capital (0,566), external support (0,194), financial management (0,130), and quantity (0,110). raw material has several indicators, such as management of procurement (0.425), price (0.151), time of procurement (0,116), supplier (0,110), quality (0,105), and quantity (0,048). Human resources has several indicators, such as competence of workforce (0.475), management (0.477), productivity (0,093), activity (0,092), and quantity (0,056). tool and machine has several indicators, such as number of tools and machines (0,571), volume (0,299), and level of sophistication (0,129). method has several indicators, such as standard operational procedure (0,297), efficiency (0,281), type of process (0,273), and quality control (0,146). A benchmark of target that will be achieved by brem`s production system are efficiency (0,548), productivity (0,227), effectiveness (0,138), and quality (0,087). Thus a results of value chain analysis on primary activities of brem production which is resulted order of main activities of value chain are service (0,309) as highest value and marketing and sales (0,132) as lowest value. Aiming of improving performance of brem`s production system, it takes strategy of development policy and competitive advantage, which is drawn up based on existing condition of brem industry. strategy can be carried out in developing brem industry of Madiun are supplying venture capital, increasing ease of permitting services, improving accessibility cooperation of production infrastructure, marketing, improving quality of human resources (training and coaching), developing product, improving management effort, and building a network of business partnerships. Besides, results of value chain analysis, is resulting knowledge that service activity is a main strength of brem industry to performing well primary activities. It is also known that sales and marketing activities of brem industry is a weakness and become a major concern in need of improvement strategies, so that competitive advantage of such activities can be created. Factors that needed to be improved from a marketing and sales activities are support of funds, facilities and infrastructure, use of information technology, and maintenance of data. improvement strategies for power support of fund are building a strong partnership with owners of capital (sponsorship) and allocating budget specifically for marketing and sales activities. improvement strategies for power factor to support facilities and infrastructure are evaluating, correcting, and improving performance and infrastructure (facilities) and in cooperation with Government and related institutions to procure business support facilities help. improvement strategies for usage of information technology are providing specialised training on use of IT workforce and providing on-site support facilities using an information technology, and improvement strategies for data maintenance factor are making archives/records organizely and evaluating data on a regular basis.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/658.5/CIT/a/041406999
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 658 General management > 658.5 Management of production
Divisions: S2/S3 > Magister Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian
Depositing User: Endro Setyobudi
Date Deposited: 17 Nov 2014 10:02
Last Modified: 17 Nov 2014 10:02
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/159779
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item