Wibowo, Adhi (2015) Pemanfaatan Lendir Tilapia Untuk Menghambat Vibrio Harveyi Pada Udang Vannamei (Litopenaeus Vannamei). Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Udang termasuk dalam famili Penaeidae merupakan spesies yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Meskipun memiliki nilai ekonomis yang tinggi, industri udang rentan mengalami kerugian karena penyakit, sehingga menyebabkan produksi berkurang. Penyakit udang berasal dari infeksi pathogen dapat disebabkan oleh bakteri, seperti bakteri berpendar (Vibrio). Toksin yang dihasilkan sel V.harveyi di saluran pencernaan larva menyebabkan kematian larva dalam jumlah tinggi yang diartikan sebagai wabah penyakit vibriosis berpendar. Salah satu cara pencegahan atau melawan patogen Vibrio sp. Dalam budidaya udang adalah dengan menggunakan sistem polikultur udang dengan ikan. Ikan Tilapia tawar atau salin memiliki sistem dalam tubuh yang menginduksi peptida antibakteri, sehingga memberikan efek antibakteri dengan menghambat pertumbuhan V.harveyi . Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kemampuan antibakteri lendir Tilapia ( O. niloticus ) dalam menghambat pertumbuhan V.harveyi , mengetahui massa molekul protein dari lendir Tilapia, mengetahui pengaruh sistem polikultur L. Vannamei dan Tilapia terhadap jumlah V.harveyi dan kelulushidupan L.vannamei . Tahap pertama merupakan pengujian secara in vitro , yaitu melalui uji antibakteri berdasarkan uji cakram, nilai konsentrasi terendah yang menghambat bakteri (MIC), dan konsentrasi bakterisidal terendah (MBC) lendir Tilapia. Selanjutnya, tahap kedua adalah penelitian mengenai massa protein lender Tilapia menggunakan SDS PAGE. Tahap ketiga dilakukan secara in vivo , yaitu aplikasi antibakteri lendir Tilapia melalui sistem budidaya polikultur L.vannamei dengan Tilapia. Tilapia dengan biomassa 200, 400, 600, dan 800 g m-3 digunakan dalam penelitian tahap ini. Sebagai tambahan, kepadatan 60 ekor m-3 L. vannamei digunakan digunakan dalam penelitian ini. Lendir Tilapia yang sudah dipisahkan dengan ethanol memiliki diameter daya hambat terhadap V.harveyi sebesar 11 mm (termasuk dengan diameter blank disc 6 mm). MIC dari lendir Tilapia yang sudah dipisahkan dengan ethanol adalah 4,5 ppm dan MBC dari lendir tersebut adalah 17,99 ppm. Lendir Tilapia yang sudah dipisahkan dengan ethanol memiliki 6 fraksi protein yang mengandung antibakteri dengan massa molekul, 233, 88, 26, 25, 23, dan 17 kDa. Polikultur L. vannamei dengan Tilapia mengakibatkan jumlah V. harveyi berkurang, namun kelulushidupan dan jumlah hemolim total (THC) L.vannamei meningkat. Pengurangan V.harveyi tertinggi terjadi pada polikultur biomassa Tilapia 800 g m-3. Kesimpulan dari penelitian ini adalah polikultur L. vannamei (60 ekor m-3 dengan Tilapia 800 g m-3 terbukti meningkatkan kelulushidupan L. Vannamei menjadi 46,67 ± 1,92 % setelah diinfeksi V. harveyi .
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | TES/639.68/WIB/p/2015/041505577 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.6 Crustacean culture |
Divisions: | S2/S3 > Magister Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan |
Depositing User: | Sugiantoro |
Date Deposited: | 09 Sep 2015 09:04 |
Last Modified: | 09 Sep 2015 09:04 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/159089 |
Actions (login required)
View Item |