Analisis Genetik Durian Hibrida Hasil Persilangan Durio kutejensis dan Durio zibethinus Murr Berdasarkan Penanda RAPD (Random Amplified Polymorphic DNA)

Hariyati, Tati (2013) Analisis Genetik Durian Hibrida Hasil Persilangan Durio kutejensis dan Durio zibethinus Murr Berdasarkan Penanda RAPD (Random Amplified Polymorphic DNA). Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Buah durian merupakan salah satu komoditas buah-buahan yang mempunyai nilai ekonomi cukup penting. Pada tahun 1985/1986 Indonesia sebagai penghasil buah durian terbesar setelah Thailand (200.000 ton). Namun sekarang Indonesia mendatangkan buah-buahan dari Thailand termasuk buah durian, hal ini karena kualitas buah durian Indonesia lebih rendah bila dibandingkan dengan durian yang berasal dari Thailand. Pohon durian kutejensis selama berbunga sulit mengalami pembuahan sendiri ( self fertilization ). Dengan demikian pemulia melakukan persilangan antara Durio zibethinus dan Durio kutejensis . Dari persilangan tersebut diharapkan akan diperoleh bibit unggul baik dari segi kualitas maupun daya hasil, selain itu juga memanfaatkan secara optimal kekayaan keanekaragaman plasma nutfah. Kelebihan Durio kutejensis warnanya menarik (kuning emas) dan tidak memiliki aroma, sedangkan Durio zibethinus memiliki daging buah yang tebal. Dari kedua persilangan durian dan turunannya telah diuji secara morfologi dan biokimia isozim oleh Bansir (2011). Analisa isozim menghasilkan keragaman, tetapi belum di uji lebih lanjut secara molekuler untuk mengetahui keragaman dari segi genetik. Salah satu analisis yang digunakan secara molekuler yaitu metode RAPD. Tujuan Penelitian 1) Mengetahui keragaman genetik dari persilangan Durio kutejensis dan Durio zibethinus . 2) Mengetahui persamaan genetik dari hasil persilangan antar spesies durian berdasarkan penanda RAPD. Tahapan penelitian dilakukan, pertama pengambilan sampel ditiga desa yaitu desa Pait Kecamatan Kasembon, desa Wagir, dan desa Jatikerto, Malang Jawa Timur. Kedua pelaksanaan penelitian mulai dari ekstraksi, uji kualitatif, kuantitatif dan analisa RAPD dilakukan di Laboratorium Biologi Molekuler Fakultas MIPA Universitas Islam Negeri Malang, pada bulan Maret hingga September 2012. Berdasarkan 20 primer yang digunakan dalam screening primer, diperoleh lima primer yaitu OPA-02, OPA-03, OPA-08, OPA-10 dan OPA-13 yang dapat mengamplifikasi genom durian dari persilangan kedua indukan dan turunan F1. Analisis RAPD berdasarkan lima primer tersebut mampu menunjukkan adanya keragaman genetik yang tinggi dari hasil persilangan kedua tetua dan turunan F1 durian. Dendrogram membentuk empat kelompok yaitu kelompok pertama terdiri dari UB18, UB19, UB21 dan UB10 memiliki kesamaan genetik dengan kedua indukan dengan nilai similaritas 0,67, kelompok kedua UB5, UB2, UB8, dan UB13 memiliki nilai similaritas 0,61, selanjutnya kelompok ketiga UB7, UB22, UB1, UB16, UB34 dan UB25 dan keempat UB17 dan UB35 masing-masing membentuk kelompok sendiri-sendiri dengan nilai similaritas 0,68 dan 0,43.

English Abstract

Durian fruit is one of fruit commodities which have an important economic value. In 1985/1986, Indonesia is second producer of durianfruit after Thailand, with annual productivity of 200,000 tons. Currently however, Indonesia imports fruits including durian from Thailand. This is because quality of Indonesian durianis lower than Thailand durian. During flowering durian kutejensis is hard to product fruit by self fertilization. That is reason why breeder crossed breed Durio zibethinus and Durio kutejensis. From that cross it is expected to get superior seeds ei r quality or production, beside that, it can be used to increase germ plasm diversity. advantage of durio kutejensis have interesting color (golden) and no smell while durian zibethinus has thick flesh. Crossing between m produced hybrid that showed isozym diversityby Bansir (2011). However Bansir experiment was not continued molecularly to detect geneticdiversity. One of molecular analysis that is used is RAPD method. re is some purpose of this research; 1) Knowing genetic diversity of crosses between Durio kutejensis and Durio zibethinus . 2) Knowing genetic similarity of crossing based on RAPD markers. Research is conducted first, is by collecting some sample in three villages, namely Kasembon, Pait Village, Wagir Village, and Jatikerto Village, Malang East Java. DNA sample were extracted and analysis using RAPD heldin Laboratory of Molecular Biology Faculty of Science, Islamic University of Malang, March to September 2012. Based on 20 primers that is used it was selected 5 primers OPA-02, OPA-03, OPA-08, OPA-10 and OPA13, that capable for amplifying durian genome of parent plantand ir hybrid F1. 5 primers capable for differentiating of both parent and ir hybrid DNA banding pattern. dendogram produced based on RAPD banding pattern showed 4 groups; first group consists of UB5, UB2 UB8, UB13, UB18, UB19, UB21 and UB10, y have similar genetics from parent DRCM1 with value similarity is 0.61. second group is UB22, UB1, UB16, UB25 and UB34 have similarity of 0.68%. Three and fourth groups each of m have formed group by m selves with similarity are 0.68 and 0.43.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/634.6/HAR/a/041306218
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 634 Orchards, fruits, forestry > 634.6 Tropical and subtropical fruits
Divisions: S2/S3 > Magister Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian
Depositing User: Endro Setyobudi
Date Deposited: 30 Sep 2013 08:36
Last Modified: 30 Sep 2013 08:36
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/158951
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item