Analisis Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Pembengkakan Biaya (Cost Overrun) pada Proyek Konstruksi Gedung di Kota Ambon

Sahusilawane, Tonny (2011) Analisis Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Pembengkakan Biaya (Cost Overrun) pada Proyek Konstruksi Gedung di Kota Ambon. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Unsur input dari proyek konstruksi diantaranya man (tenaga kerja), money (biaya), methods (metode), machines (peralatan), materials (bahan) dan market (pasar), semua unsur tersebut perlu diatur sedemikian rupa sehingga proporsi unsur unsur yang menjadi kebutuhan dalam proyek konstruksi tersebut dapat tepat dalam penggunaanya dan proyek dapat berjalan secara efisien. Ketepatan perhitungan kebutuhan tersebut sangat dibutuhkan dalam perencanaan. Ketidaktepatan perhitungan akan menyebabkan pembengkakan biaya (cost overrun) sehingga efisiensi proyek sulit dicapai. Penelitian ini diarahkan untuk mengkaji Faktor-faktor apa saja yang paling dominan menyebabkan terjadinya pembengkakan biaya ( Cost Overrun ) pada proyek konstruksi gedung di kota Ambon. Berdasarkan hasil analisis faktor, faktor-faktor dominan penyebab terjadinya Cost Overrun pada pelaksanaan proyek konstruksi gedung di kota Ambon adalah : Bagian perencanaan yaitu; faktor pelaksanaan hubungan kerja; dengan nilai loading factor sebesar 81.9 %. Yang terdiri dari a) tingginya frekwensi perubahan pelaksanaan; b) terlalu banyak pengulangan pekerjaan karena mutu jelek; c) terlalu banyak proyek yang ditangani dalam waktu yang sama; d) kurangnya koordinasi antara kontraktor utama dan sub kontraktor; e) kurangnya koordinasi antara Construction Manager –Perencana–Kontraktor; f) terjadi perbedaan/perselisihan pada proyek; g) Manajer proyek tidak kompeten/cakap. Bagian koordinasi sumber daya yaitu faktor tenaga kerja; dengan nilai loading factor sebesar 86,6% yang terdiri dari : a) kekurangan tenaga kerja; b) tingginya upah tenaga kerja; c) kualitas tenaga kerja yang buruk. Bagian kontrol Faktor aspek keuangan dengan nilai loading sebesar 66,0% yang terdiri dari ; a) cara pembayaran yang tidak tepat waktu; b) pengendalian/kontrol keuangan yang jelek; c) tingginya suku bungan pinjaman bank; d) kurangnya kemampuan sub kontraktor dalam hal pendanaan/financial. penyebab cost overrun biaya proyek konstruksi antara kontraktor golongan B (besar) dengan kontraktor golongan M (menengah). Hal ini diindikasikan dengan nilai Wilks` Lamda yang kurang dari 0.05. Faktor tenaga kerja, faktor waktu pelaksanaan proyek dan faktor material merupakan faktor pembeda terkuat dengan nilai masing-masing adalah: faktor tenaga kerja sebesar 1.705, Faktor waktu pelaksanaan proyek sebesar 1.405 dan faktor material sebesar 1.315.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/624.068/SAH/a/041200117
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 624 Civil engineering
Divisions: S2/S3 > Magister Teknik Elektro, Fakultas Teknik
Depositing User: Endro Setyobudi
Date Deposited: 04 Sep 2012 10:35
Last Modified: 04 Sep 2012 10:35
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/158746
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item