Zarkasi, Ahmad (2016) Desain Sistem Instrumentasi Untuk Tomografi Impedansi Listrik Yang Mampu Bekerja Secara Cepat. Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Pada penelitian ini telah dikembangkan sebuah sistem instrumentasi untuk Tomografi Impedansi Listrik atau Electrical Impedance Tomography (EIT) yang mampu bekerja secara cepat. Sistem instrumentasi yang dikembangkan memiiki sistem akuisisi data yang dapat menerima data pengukuran sebanyak 16 channel sesuai jumlah elektroda yang digunakan, sehingga tidak membutuhkan sistem multiplexing yang dapat menyebabkan jeda dan berdampak terjadinya kesalahan pada hasil pengukuran. Bahan yang dijadikan sampel pengukuran adalah tiga jenis cairan yaitu air mineral, susu murni dan air aquades. Bahan atau medium yang dijadikan bahan uji tersebut diletakkan pada sebuah wadah berbentuk lingkaran yang di dalamnya sudah terpasang elektroda sebanyak 16. Elektroda ini selanjutnya dijadikan media injeksi arus dan pengukuran tegangan. Metode injeksi arus yang dilakukan menggunakan metode berpasangan atau metode tetangga. Injeksi arus dilakukan sebanyak 16 kali. Karena elektroda yang digunakan sebanyak 16, maka didapatkan data tegangan sebanyak 256 untuk masing-masing bahan. Tegangan yang terukur pada elektroda akibat injeksi arus pada bahan kemudian difilter untuk selanjutnya dideteksi dan direkam tegangan puncaknya melalui sistem akuisisi data (DAQ). Data yang dihasilkan direkam menggunakan software PLX-DAQ untuk ditampilkan pada Microsoft Excel. Data ini selanjutnya direkonstruksi menggunakan software EIDORS untuk melihat distribusi impedansi bahan terutama nilai konduktivitasnya. Sebagai pembanding atas citra hasil rekonstruksi, data hasil pengukuran disajikan dalam bentuk grafik menggunakan Boundary Data Simulation (BDS). Hasil desain sistem instrumentasi yang telah dibuat mampu melakukan pengukuran secara cepat dengan hasil yang cukup baik. Hal ini terlihat dari hasil pengolahan data yang dapat mendeteksi ketidakseragaman distribusi impedansi akibat benda atau objek tertentu, baik benda yang bersifat konduktif (konduktor) maupun resistif (isolator). Ketidakseragaman impedansi ini dapat dilihat dari citra hasil rekonstruksi maupun grafik menggunakan BDS. Berdasarkan hasil pencitraan dan BDS, dapat disimpulkan bahwa bahan yang memiliki nilai konduktivitas paling tinggi adalah susu, kemudian air mineral. Sedangkan air aquades merupakan bahan yang paling resistif
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | TES/621.374/ZAR/d/2017/041702294 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 621 Applied physics > 621.3 Electrical, magnetic, optical, communications, computer engineering; electronics, lighting |
Divisions: | S2/S3 > Magister Matematika, Fakultas MIPA |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 22 May 2017 14:03 |
Last Modified: | 22 May 2017 14:03 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/158667 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |