Pioglitazon Menurunkan Produksi Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF) melalui Peningkatan Ekspresi mRNA Peroxisome Proliferator-Activated Receptor γ (PPARγ) oleh Kondrosit yang Diinduksi IL-1β

Ma`rufah (2014) Pioglitazon Menurunkan Produksi Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF) melalui Peningkatan Ekspresi mRNA Peroxisome Proliferator-Activated Receptor γ (PPARγ) oleh Kondrosit yang Diinduksi IL-1β. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Osteoarthritis (OA) merupakan masalah kesehatan berupa kelainan sendi yang bersifat kronis pada manusia yang prevalensinya paling banyak ditemukan di dunia, termasuk di Indonesia. Dalam patogenesis OA diketahui adanya penurunan ekspresi peroxisome proliferator activated receptor gamma (PPARγ). PPARγ merupakan sebuah ligan yang diaktivasi faktor transkripsi dan sejumlah reseptor nukleus, dan diketahui sebagai reseptor glitazone atau NR1C3 (reseptor nukleus tipe 2). Selain itu juga diketahui bahwa pada OA terjadi peningkatan produksi vascular endo lial growth factor ( VEGF), yang berperan penting dalam proses perbaikan jaringan misalnya penyembuhan fraktur. Terjadi peningkatan produksi VEGF oleh sel kondrosit yang dikaitkan dengan derajat OA. Sebagai reseptor glitazone, kerja PPARγ diaktivasi oleh agonis, diantaranya adalah pioglitazone yang dapat menghambat inflamasi dan menurunkan sintesis degradasi kartilago serta menurunkan lesi OA. Agonis PPARγ yang sudah banyak digunakan untuk terapi adalah golongan glitazone, salah satunya adalah pioglitazone yang banyak digunakan untuk terapi diabetes mellitus tipe 2, tetapi masih jarang digunakan untuk terapi OA. Penggunaan pioglitazone dengan alasan mudah didapat dan memliki efek samping yang minimal. Sehingga menjadi hal penting untuk dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh agonis PPARγ terhadap peningkatan aktivitas dan ekspresi mRNA PPARγ dan bagaimana pengaruhnya terhadap produksi VEGF oleh kondrosit OA. Penelitian pengaruh agonis PPARγ terhadap ekspresi mRNA PPARγ dan produksi VEGF ini dilakukan pada kultur sel line kondrosit. Kondrosit yang diinduksi dengan interleukin 1 β (IL1β) dosis 10 ng/mL menunjukkan perubahan sifat kondrosit menjadi kondrosit OA. Dalam kondisi OA, ekspresi mRNA PPARγ kondrosit diketahui menurun, dan terjadi peningkatan produksi VEGF. Maka dalam penelitian ini digunakan agonis PPARγ untuk dapat meningkatkan ekspresi PPARγ dan menekan produksi VEGF. Untuk membuktikan adanya peningkatan ekspresi mRNA PPARγ oleh kondrosit OA yang diperlakukan dengan pioglitazon yaitu dengan melakukan metode berturut-turut: isolasi RNA, sintesis complementary DNA (cDNA), dan real time plimerase chain reaction (RT PCR), sedangkan untuk membuktikan adanya penurunan produksi VEGF oleh kondrosit OA yang diperlakukan dengan pioglitazon adalah dengan menggunakan metode enzyme linked immunosorbent assay (ELISA). Analisis statistik untuk membuktikan hipotesis dilakukan pengujian one way anova. Hasil penelitian, dari analisis data diperoleh kesimpulan bahwa ada perbedaan ekspresi relatif mRNA PPARγ oleh kondrosit. Pada kondrosit OA mengekspresikan PPARγ lebih rendah dibanding dengan kondrosit normal (p=0,014) dan dengan pemberian pioglitazon dengan berbagai dosis dapat meningkatkan ekspresi mRNA PPARγ. Ekspresi mRNA PPARγ meningkat signifikan dibandingkan dengan kondisi OA. Pemberian pioglitazon dosis 0,1 μM dapat meningkatkan ekspresi mRNA PPARγ secara signifikan (p=0,04), dengan dosis 1 μM (p=0,04) dan dengan dosis 10 μM (p=0,03). Pada pengukuran VEGF membuktikan bahwa ada perbedaan produksi VEGF oleh kondrosit OA dibandingkan dengan kondrosit normal. Pada kondrosit OA memproduksi VEGF lebih tinggi dibanding dengan kondrosit normal (p=0,000). Pemberian pioglitazon dengan berbagai dosis dapat menurunkan produksi VEGF secara signifikan. Pemberian pioglitazon dosis 0,1 μM dapat menurunkan produksi VEGF secara signifikan (p=0,00), dengan dosis 1 μM (p=0,00) dan dengan dosis 10 μM (p=0,00). Berdasarkan uji korelasi Pearson telah dibuktikan bahwa ada hubungan antara peningkatan ekspresi mRNA PPARγ dengan penurunan produksi VEGF (p=0,004). Nilai pearson correlation (R=-0,884) yang berarti ada hubungan yang besar antara peningkatan ekspresi mRNA PPARγ terhadap produksi VEGF kondrosit yang diinduksi IL-1β. Dapat disimpulkan bahwa induksi IL-1β dapat menurunkan ekspresi PPARγ, dengan penambahan pioglitazon dapat kembali meningkatkan ekspresi PPARγ. Induksi IL-1β dapat meningkatkan produksi VEGF oleh kondrosit, dengan penambahan pioglitazon dapat kembali menurunkan produksi VEGF. Peningkatan ekspresi mRNA PPARγ berhubungan dengan penurunan produksi VEGF kondrosit yang diinduksi IL-1β dan diberikan pioglitazon. Pioglitazon dosis 0,1 μM merupakan dosis optimum yang dapat meningkatkan ekspresi mRNA PPARγ dan menurunkan produksi VEGF kondrosit secara signifikan dibandingkan dengan kondrosit OA.

English Abstract

Osteoarthritis (OA) is a chronic joint disorder in humans that makes health problem and prevalence is most commonly found in world, including in Indonesia. Pathogenesis of OA known decrease of peroxisome proliferator activated receptor gamma (PPARγ) expression. PPARγ is a ligand-activated transcription factor and a receptor nucleus, and known as glitazone or NR1C3 receptor (nucleus receptor type 2). It is also known that in OA has shown of vascular endo lial growth factor (VEGF) expression, which plays an important role in tissue repair processes such as fracture healing. An increase in VEGF production by chondrocytes cells were associated with degree of OA. As a glitazone receptor, PPARγ were activated by agonists, such as pioglitazone could inhibited inflammation and decreased cartilage degradation and OA lesions. Peroxisome proliferator-activated receptor γ agonist has been widely used for rapy is glitazone class, such as pioglitazone was widely used for treatment of diabetes mellitus type 2, but it was rarely used for OA treatment. reason of usage of pioglitazone it`s easy to obtain and have minimum side effects. So it becomes important to do research to determine effect of PPARγ agonists on increased activity and expression of PPARγ and how y affect VEGF production by OA chondrocytes. Study effect of PPARγ agonists on expression of PPARγ and VEGF production was performed on cultured chondrocyte cell line (NHAC-Kn LONZA). Chondrocytes induced by interleukin-1 β (IL-1β) with 10 ng/mL dose would indicate changes in nature of OA chondrocytes into chondrocytes. Under conditions of OA, chondrocytes are known PPARγ expression decreased, and VEGF production increased. So in this study was used to PPARγ agonists may increase PPARγ expression and suppressing VEGF production. To prove an increased PPARγ expression by OA chondrocytes were treated with pioglitazone is to perform method: RNA isolation, syntesis of complementary DNA (cDNA), and real time polymerase chain reaction (RTPCR). Meanwhile, to prove VEGF production decreased by OA chondrocytes were treated with pioglitazone used by enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA). Statistical analysis was carried out to prove hypotesis one way ANOVA test. results of study, PPARγ expression OA chondrocytes was lower than normal chondrocytes (p=0.014) and with administration of pioglitazone with various doses could increased PPARγ mRNA expression. Peroxisome proliferator-activated receptor γ mRNA expression increased significantly compared with OA condition. Administration of 0.1 μM dose of pioglitazone increased PPARγ expression was significantly (p = 0.04), with a dose of 1 μM (p = 0.04) and with a dose of 10 μM (p = 0.03). On measurement of VEGF proved that re were differences in VEGF production by OA chondrocytes compared with normal chondrocytes. In OA chondrocytes produced VEGF higher than normal chondrocytes (p = 0.000). Administration of pioglitazone with various doses may significantly decreased VEGF production. Administration of a dose of 0.1 μM pioglitazone could reduced VEGF production was significantly (p = 0.00), with a dose of 1 μM (p = 0.00) and with a dose of 10 μM (p = 0.00). Based on Pearson correlation test has proven that re was a relationship between increased PPARγ mRNA expression with decreased of VEGF production (p = 0.004). Pearson correlation values (R = -0.884), means re was a great relationship between increased mRNA expression of PPARγ against VEGF production induced chondrocyte IL-1β. It can be concluded that induction of IL-1β can reduce expression of PPARγ, with addition of pioglitazone increased PPARγ expression. While induction of IL-1β increased VEGF production by chondrocytes, with addition of pioglitazone may again lower VEGF production. Increased mRNA expression of PPARγ is associated with decreased production of VEGF-induced chondrocyte IL-1β and given pioglitazone. Pioglitazone dose of 0.1 μM was optimum dose that could increase expression of PPARγ and decrease VEGF production chondrocytes significantly compared with OA chondrocytes.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/616.722 3/MAR/p/041407348
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 616 Diseases > 616.7 Diseases of musculoskeletal system
Divisions: S2/S3 > Magister Manajemen Rumah Sakit, Fakultas Kedokteran
Depositing User: Endro Setyobudi
Date Deposited: 11 Nov 2014 11:28
Last Modified: 11 Nov 2014 11:28
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/158387
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item