Hanifa, Rofika (2011) Perbandingan Efektivitas Gel Aloe vera, Cladosiphon okamuranus, Ranitidin, dan Lansoprazole terhadap Penyembuhan Tukak Lambung pada Rattus novergicus Strain Wistar yang Diinduksi dengan Indometasin. Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Latar Belakang : NSAID Gastropati merupakan masalah kesehatan yang serius dan memerlukan pengobatan dengan biaya yang mahal (USA: $ 10 M/tahun). Pengobatan tukak lambung ditujukan untuk memperkuat faktor defensif (sitoprotektif) dan menekan faktor agresif (H2 Bloker, PPI), dan saat ini mulai dikembangkan obat-obat herbal dan biologis untuk menangani masalah ini untuk menurunkan biaya pengobatan. Penggunaan H2 Bloker mulai tergeser oleh PPI, dimana manfaatnya belum jelas pada penggunaan terapi gastritis akut.. Lidah buaya terbukti mempercepat penyembuhan tukak, memperbaiki gambaran makroskopis dan mikroskopis erosi mukosa dan perdarahan lambung akibat induksi indometasin pada dosis 2-10 mg/kgBB, menurunkan jumlah sel radang akut, memperbaiki kualitas jaringan parut, mencegah kekambuhan tukak, dengan mekanisme yang belum dapat diterangkan secara jelas. Pengobatan tukak peptik di Indonesia masih merupakan masalah besar karena lamanya masa pengobatan dan mahal, sehingga perlu dipikirkan terapi alternatif yang terjangkau dan tersedia di mana-mana, salah satunya dengan lidah buaya. Pada penelitian ini kami ingin melihat perbandingan penggunaan Gel Aloe vera, C. Okamuranus, Ranitidin, dan Lansoprazole dalam pengobatan tukak lambung akibat NSAID. Tujuan : Penelitian ini bertujuan mengetahui perbandingan efektivitas pemberian gel Aloe vera terhadap penyembuhan tukak lambung dibandingkan dengan pemberian Cladosiphon okamuranus, Ranitidin, dan lansoprazole pada Rattus novergicus Strain Wistar yang diinduksi Indometasin. Metode : Penelitian eksperimental dan rancangan yang digunakan adalah posttest control group design . Sampel terdiri dari 96 tikus wistar, dibagi 6 kelompok, yaitu kontrol negatif, kontrol positif (Indometasin 30mg/kgBB), kelompok yang diberi Indometasin 30mg/kgBB dan gel lidah buaya, kelompok yang diberi Indometasin 30mg/kgBB dan Cladosiphon okamuranus, kelompok yang diberi Indometasin 30mg/kgBB dan Ranitidin, dan kelompok yang diberi Indometasin 30mg/kgBB dan Lansoprazole. Variabel yang diukur adalah jumlah lesi perdarahan, luas dan dalam ulkus, ekspresi VEGF dan MVD, leukosit, limfosit, derajat erosi dan atrofi mukosa. Hasil : Pemberian gel Aloe vera sebanding dengan tiga jenis obat lainnya terhadap pengurangan jumlah lesi perdarahan, luas ulkus, rerata limfosit dan derajat kerusakan mukosa (masing-masing p0,05). Pemberian gel Aloe vera tidak sebanding dengan tiga jenis obat lainnya terhadap pengurangan dalamnya ulkus, penurunan rerata leukosit, peningkatan VEGF dan MVD (masing-masing p 0,05). Kesimpulan : Secara umum, pemberian gel Aloe vera belum sebanding dengan Cladosiphon okamuranus, Ranitidin dan Lansoprazole terhadap penyembuhan tukak lambung akibat Indometasin, kecuali terhadap pengurangan jumlah lesi perdarahan, luas ulkus, rerata limfosit dan derajat kerusakan mukosa. Dan Ranitidin adalah yang terbaik sebagai terapi tukak lambung pada hewan coba akibat induksi Indometasin.
English Abstract
Background : NSAID gastropathy is a serious health problem and require treatment with an expensive cost (USA: $ 10 M/year). Treatment of peptic ulcers is intended to streng n defensive factors (cytoprotective) and suppress aggressive factors (H2 blockers, PPIs), and are now starting to develop herbal drugs and biologics to address this issue to lower cost of treatment. use of H2 blockers begin displaced by PPI, where benefit is not clear on use of rapy of acute gastritis. Aloe vera shown to accelerate ulcer healing, improve macroscopic and microscopic description and bleeding gastric mucosal erosions induced by indomethacin at doses of 2-10 mg/kg, lowered number of acute inflammatory cells, improving quality of scar tissue, preventing recurrence of ulcers, mechanisms that have not been able to clearly explained. Treatment of peptic ulcer in Indonesia is still a big problem because length of treatment and expensive, so it should be considered an alternative rapy that is affordable and available everywhere, one with aloe vera. In this study we wanted to see a comparison of use of Aloe vera Gel, C. Okamuranus, Ranitidine, and lansoprazole in treatment of peptic ulcers caused by NSAIDs. Aim of Study : This study aims to know comparative effectiveness of Aloe vera gel on healing of gastric ulcers compared with provision of Cladosiphon okamuranus, Ranitidine, and lansoprazole at Wistar strainRattusnovergicusIndomethacin-induced. Methods : Research and experimental design used was posttest control group design. sample consisted of 96 wistar rats, divided into 6 groups, ie negative control, positive control (Indomethacin 30mg/kgBB), group given Indomethacin 30mg/kgBB and aloe vera gel, group given Indomethacin 30mg/kgBB and Cladosiphon okamuranus, group given 30mg/kgBB indomethacin and Ranitidine, and group given indomethacin 30mg/kgBB and lansoprazole. variables measured were number of bleeding lesions, broad and deep ulcers, VEGF expression and MVD, leukocytes, lymphocytes, degree of erosion and mucosal atrophy. Results : Provision of Aloe vera gel is proportional to three o r drugs to reduce amount of bleeding lesions, extensive ulcers, mean lymphocytes and degree of mucosal damage (p 0.05). Aloe vera gel is not comparable with three o r drugs in reducing ulcers rein, decrease in leucocyte, increase of VEGF and MVD (p 0,05). Conclusion : In general, provision of Aloe vera gel has not been comparable with Cladosiphon okamuranus, Ranitidine and lansoprazole on gastric ulcer healing caused by Indomethacin, except to reduction of amount of bleeding lesions, extensive ulcers, mean lymphocytes and degree of mucosal damage. Ranitidine is best and as a gastric ulcer rapy in animal due to induction of Indomethacin.
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | TES/616.343/HAN/p/041105434 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 616 Diseases > 616.3 Diseases of digestive system |
Divisions: | Profesi Kedokteran > Spesialis THT Kepala dan Leher, Fakultas Kedokteran |
Depositing User: | Endro Setyobudi |
Date Deposited: | 23 Apr 2012 10:21 |
Last Modified: | 23 Apr 2012 10:21 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/158335 |
Actions (login required)
View Item |