Pengalaman Perawat Unit Gawat Darurat Puskesmas dalam Merawat Korban Kecelakaan Lalu Lintas

Kusumaningrum, BintariRatih (2013) Pengalaman Perawat Unit Gawat Darurat Puskesmas dalam Merawat Korban Kecelakaan Lalu Lintas. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kecelakaan lalu lintas merupakan masalah yang menjadi perhatian publik saat ini. Kecelakaan lalu lintas dapat menyebabkan kecacatan bahkan kematian. UGD Puskesmas merupakan salah satu solusi untuk mengurangi dampak tersebut dimana pelayanan tersebut ditambahkan sesuai kebutuhan masyarakat. Puskesmas Beji merupakan puskesmas yang terletak di pinggir jalan raya yang rawan kecelakaan di jalur Malang – Batu. Masyarakat membutuhkan adanya fasilitas kesehatan yang terjangkau untuk perawatan korban kecelakaaan lalu lintas sehingga di Puskesmas Beji terdapat Unit Gawat Darurat yang dapat memberikan perawatan pada korban kecelakaan lalu lintas. Penambahan pelayanan tersebut menyebabkan perawat yang bekerja di Puskesmas harus berperan sebagai perawat komunitas dan berperan sebagai perawat gawat darurat. Perawat yang bekerja di Puskesmas juga harus mengerjakan program puskesmas dan berdinas secara shift di UGD dan rawat inap. Perubahan pada pelayanan kesehatan tersebut akan memberikan pengalaman dan perasaan yang berbeda pada setiap individu yang mengalami perubahan. Oleh karena itu perlu dilakukan eksplorasi lebih dalam mengenai pengalaman perawat UGD Puskesmas merawat korban kecelakaan lalu lintas untuk mengungkapkan fenomena yang terjadi karena perubahan puskesmas tersebut. Tujuan umum penelitian ini yaitu untuk mengeksplorasi pengalaman perawat UGD Puskesmas dalam merawat korban kecelakaan lalu lintas. sedangkan tujuan khusus penelitian ini yaitu untuk mengeksplorasi pengalaman perawat Puskesmas sebelum ada UGD, mengeksplorasi pengalaman perawat dalam merawat korban kecelakaan lalu lintas setelah ada UGD Puskesmas, dan mengeksplorasi pengalaman perawat dalam merasakan perubahan pada pelayanan puskesmas. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Partisipan yang ikut serta dalam penelitian ini sebanyak enam orang perawat Puskesmas Beji, terdiri dari tiga orang laki-laki, dan tiga orang perempuan. Tingkat pendidikan mereka D3 Keperawatan dengan pengalaman bekerja antara enam dan dua puluh tahun. Proses pengumpulan data menggunakan metode wawancara semi terstruktur dan observasi ekspresi nonverbal partisipan dan lingkungan sekitar. Tempat dan waktu wawancara dilakukan sesuai dengan jadwal dinas partisipan yaitu mereka bersedia di wawancara pada saat dinas sore. Wawancara dilakukan selama 25-50 menit dengan masing-masing partisipan. Analisis dilakukan menggunakan metode hermeneutic terhadap transkrip verbatim. Hasil analisis data menunjukkan bahwa tema yang muncul antara lain perawat merasa nyaman bekerja di Puskesmas sebelum ada UGD, merasakan ketidakberdayaan pada saat merawat korban kecelakaan lalu lintas di UGD Puskesmas, merasakan respon emosional pada proses berubah, dan memiliki harapan untuk meningkatkan kapasitas smber daya manusia. Ketidakberdayaan yang dialami oleh perawat UGD saat merawat korban kecelakaan lalu lintas adalah keadaan yang kurang adanya suatu kekuatan, tidak mampu bertindak dan tidak berdaya dalam waktu lama. Faktor yang menyebabkan dapat berupa ketergantungan pada orang lain dalam mengambil keputusan, ketidakmampuan menggunakan sumber daya, dan aturan dari lingkungan. Ketidakberdayaan pada konteks pengalaman perawat ini dapat diartikan sebagai perasaan tidak mampu yang dialami oleh perawat dalam merawat korban kecelakaan lalu lintas di UGD Puskesmas. Perasaan itu muncul saat memberikan asuhan keperawatan dimana banyak faktor yang menyebabkan perasaan ketidakberdayaan tersebut. Perasaan tersebut berarti perawat sebenarnya tidak mampu bertindak tetapi aturan hukum, organisasi, dan kebiasaan mengandalkan orang lain membuat keputusan menuntut mereka untuk bertindak sehingga pada akhirnya mereka menerima keadaan itu karena tidak ada otoritas untuk mengubahnya. Perasaan ketidakberdayaan pada perawat UGD Puskesmas di sebabkan oleh beberapa hal yaitu merasa kurang pengetahuan dan keterampilan, takut membahayakan pasien, kehilangan otoritas, takut tuntutan hukum, alur rujukan yang membingungkan, dan kurang insentif. Kurang pengetahuan yang dialami oleh perawat disebabkan oleh kurangnya pelatihan kegawatdaruratan yang diberikan oleh Dinas Kesehatan seperti BTLS, BLS. Mereka telah melakukan pelatihan tersebut sudah enam tahun yang lalu dan tidak ada pembaharuan. Padahal pengetahuan dibutuhkan untuk dasar pengambilan keputusan dalam perawatan pasien. dengan adanya kenyataan tersebut maka perawat lebih sering konsultasi dengan dokter dan keputusan perawatan pasien ditentukan oleh dokter. Konsultasi yang dilakukan perawat dengan dokter melalui telepon pada saat dinas sore dan malam karena tidak ada dokter jaga yang standby di UGD Puskesmas. Keadaan ini menyebabkan, perawat merasa tidak berdaya dan keberatan, karena dengan pengetahuan yang terbatas, perawat bukan dokter, tetapi dituntut untuk dinas tanpa ada dokter yang standby, perawat juga merasa tidak puas karena dokter tidak melihat kondisi pasien secara langsung terutama pada saat dinas sore dan malam. Selain itu ketidakberdayaan perawat juga disebabkan oleh perasaan takut membahayakan pasien ditunjukkan dengan segera merujuk pasien luka berat ke rumah sakit tetapi karena terlalu cemas menghadapi pasien yang luka berat mereka kesulitan ketika harus melakukan proses rujukan karena harus menelepon terlebih dahulu rumah sakit yang akan dituju. Keadaan perawat yang cemas dan stres menghadapi pasien luka berat menyebabkan perawat enggan untuk menelepon rumah sakit karena mereka menganggap hal tersebut membuang waktu. Dalam proses berubah dari puskesmas tanpa UGD menjadi Puskesmas dengan UGD memberikan respon emosional pada perawat. Sebelum ada UGD perawat merasa nyaman bekerja di Puskesmas dengan mengelola program tanpa harus di

English Abstract

Traffic accident are matter of public concern this time. Traffic accidents can lead to disability even death. Public health center emergency unit is one of solutions to reduce impact which services were added based on community needs. Public health center of Beji is of public health center which is located on edge of accidentprone highways in path Malang - Batu. Society requires presence of affordable health facilities for treatment of traffic accident victims so that re is emergency unit at public health center of Beji to provide care to victims of traffic accidents. addition of se services lead nurse who works at public health center should act as community nurses and serve as an emergency nurse. Nurse who works in public health center must also working on public health centers programs and shift duty in emegency unit and hospitalization. Changes in health services will provide a different experience dan feeling for every individual who experienced a change. refore, it is necessary for a deeper exploration of experience of emergency unit of public health centers nurse in care for victims of traffic accidents to reveal phenomena that occur due to changes in health centers. aim of this study is to explore experience of emergency unit of public health center nurses in caring for victims of traffic accidents. While specific purpose of this study is to explore experience of public health center nurse pre-existing emergency unit, explore experiences of nurses in caring for victims of traffic accidents after emergency unit of public health center exist, and explore nurse experience in health centers feeling change in service. This study used a qualitative research design with a phenomenological approach. Participants who participated in this study as six PHC nurses Beji, consisting of three men and three women with nursing diploma level of ir education with work experience of between six and twenty years. process of data collection using semi-structured interviews and participant observation of non-verbal expressions and surrounding environment. place and time of interview was conducted in accordance with schedule of shift that y are willing participants in interview at afternoon shift. Interviews were conducted during 25-50 minutes with each participant. Analysis was performed using a hermeneutic method to verbatim transcripts. Results of data analysis showed that mes that emerged include nurses feel comfortable working in health centers before ER exist, feeling of powerlessness when caring for victims of traffic accidents in emergency health center, feel emotional response to process of change, and has hopes to increase capacity of human resources. Powerlessness experienced by emergency unit nurses when caring for victims of traffic accidents is a lack of state power, is not able to act and helpless in a long time. Factors which could cause a dependence on o rs to make decisions, inability to use resources, and rules of organization. Powerlessness in context of nursing experience can be defined as a feeling of inadequacy experienced by nurses in caring for victims of traffic accidents in emergency health center. feeling appears when providing nursing care in which many factors that cause feeling of helplessness. feeling actually means nurses can not afford to act, but rule of law, organization, and practice rely on someone else to make decision requires m to act so that in end y accepted situation because re is no authority to change it. Feelings of powerlessness in emergency unit nurses in health centers caused by several things: feeling of lack of knowledge and skills, fear of harm to patients, loss of authority, fear of lawsuits, confuse with referral system, and lack of incentive. Lack of knowledge experienced by nurses due to lack of emergency training provided by Department of Health as BTLS, BLS. y have done training was six years ago and no renewal. Though basic knowledge needed for decision-making in patient care. By fact that nurses more often consulting with physicians and patient care decisions determined by doctor. Consultations were carried out with a doctor by telephone nurse during afternoon and evening shift because re is no doctor in ER that standby PHC. This situation causes, nurses feel powerles because with limited knowledge, nurse not a doctor, but required to service without any standby doctors, nurses also feel dissatisfied because doctor did not see condition of patient in person, especially when afternoon and night shift. In addition it is also due to powerlessness of nurses fear patient harm is indicated by immediately referring patients to hospital seriously injured because nurse are too anxious to face ir patients were seriously injured when a referral should make process of having to call hospital in advance to be addressed. State of anxiety and stress that nurses face causing severe injury patients nurses are reluctant to call hospital because y consider it a waste of time. process of changing from public health center without emergency unit to emergency unit make an emotional response for nurses. Before re was emergency unit, nurses are comfortable working at public health center with offices administer program without having afternoon and evening shift. Once re should be prosecuted emergency unit nurse at health center with offices and program management services for afternoon and night shift in

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/616.025/KUS/p/041307788
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 616 Diseases
Divisions: S2/S3 > Magister Keperawatan, Fakultas Kedokteran
Depositing User: Endro Setyobudi
Date Deposited: 20 Jan 2014 12:13
Last Modified: 20 Jan 2014 12:13
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/158227
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item