Studi In Vivo Dan In Silico Potensi Topikal Gel Dari Ekstrak Lidah Buaya (Aloe Vera) Terhadap Ekpresi Ap-1, Malondialdehid, Superoxide Dismutase Pada Tikus (Rattus Novergicus) Model Photoaging Yang Di

Lailiyah, Izzatul (2017) Studi In Vivo Dan In Silico Potensi Topikal Gel Dari Ekstrak Lidah Buaya (Aloe Vera) Terhadap Ekpresi Ap-1, Malondialdehid, Superoxide Dismutase Pada Tikus (Rattus Novergicus) Model Photoaging Yang Di. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penuaan (Aging) adalah bertambahnya usia suatu organisme yang ditandai dengan akumulasi perubahan fungsi biologis dan psikologis organisme, termasuk manusia. Peristiwa penuaan ini terjadi pada seluruh organ tubuh manusia termasuk kulit. Penuaan kulit (skin aging) merupakan penuaan jaringan kulit yang disebabkan karena menurunnya kadar kolagen dan elastin dalam sel kulit. Kolagen dan elastin adalah protein jaringan ikat pada kulit lapisan dermis yang berfungsi untuk regenerasi kulit sehingga kekencangan dan fleksibilitas tetap terjaga. Sinar matahari tersusun dari 3 bagian utama berdasarkan panjang gelombangnya, yaitu UVA, UVB, dan UVC dimana intensitas UVB merupakan sinar matahari yang paling aktif. Sinar UVB terutama memicu produksi anion superoksida (O2-) yang merupakan ROS utama di permukaan kulit. Akumulasi ROS yang semakin tinggi ini akan berdampak pada menurunnya antioksidan enzimatis tubuh salah satunya SOD dan kolagen. Sinar UV dapat secara langsung mengaktivasi reseptor TGF- β, menurunkan reseptor Retinoic Acid (RA) yang berperan sebagai inhibitor AP-1, mengaktifkan jalur NFkB dan AP-1. Aktivasi AP-1 akan berdampak pada aktivasi MMPs (Matrix metalloproteinase) dalam menurunkan produksi kolagen sehingga terjadi photoaging. Penelitian ini terdiri dari 2 tahap yaitu (1)studi in silico menggunakan molecular docking untuk mengetahui interaksi kandungan ekstrak lidah buaya terhadap inhibisi AP-1 (2) studi in vivo pada kulit tikus (Rattus novergicus) yang diterapi topikal gel ekstrak lidah buaya berdasarkan ekspresi AP-1, SOD, dan malondialdehid. Penelitian ini menggunakan tikus usia 2 bulan dengan berat 300 gram dan telah disetujui oleh komisi laik etik 566-KEP-UB dan dilaksanakan selama 1 bulan. Kelompok penelitian dibagi menjadi 2 yaitu kelompok tikus model photoaging non terapi dan kelompok model photoaging terapi topikal gel ekstrak lidah buaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan hasil LC-MS, Ekstrak lidah buaya sebagai bahan utama pembuatan terapi topikal gel mengandung senyawa isorhamnetin yang merupakan golongan flavonoid. Berdasarkan hasil analisis molecular docking, isorhamnetin berpotensi dalam menghambat kerja CYP1A1 dengan energy bebas sebesar -10,3 kkal/mol dan Ki sebesar 11,34 μM dan CYP1B1 dengan energi bebas sebesar -10,4 kkal/mol dan Ki sebesar 108,6 μM. Hasil molecular docking menunjukkan bahwa ikatan ligan isorhamnetin-reseptor stabil dan mempengaruhi penurunan aktivitas AP-1 melalui penghambatan CYP1A1. Hasil uji statistik menunjukkan perbedaan signifikan (p 0,01) dalam menurunkan ekspresi AP-1 dan MDA masing-masing sebesar 65,43% dan 64,90%. Selain itu juga meningkatkan ekspresi SOD sebesar 74,49%. Kesimpulan dari penelitian adalah ekstrak lidah buaya mengandung senyawa golongan flavonoid yaitu isorhamentin yang terbukti menghambat AP-1 secara in silico, dan secara in vivo mampu menurunkan ekspresi AP-1 dan MDA, dan menaikkan ekspresi SOD.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/615.907/LAI/s/2017/041702377
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 615 Pharmacology and therapeutics > 615.9 Toxicology
Divisions: S2/S3 > Magister Matematika, Fakultas MIPA
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 31 May 2017 08:48
Last Modified: 31 May 2017 08:48
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/158195
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item