Ekstraksi Glukosamin Dan Kondroitin Sulfat Dari Tulang Rawan Ceker Ayam Sebagai Senyawa Anti Inflamasi Pada Mencit Yang Diinjeksi Kristal Monosodium Urat

Nangin, Debora (2016) Ekstraksi Glukosamin Dan Kondroitin Sulfat Dari Tulang Rawan Ceker Ayam Sebagai Senyawa Anti Inflamasi Pada Mencit Yang Diinjeksi Kristal Monosodium Urat. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kondroitin sulfat (CS) dan glukosamin merupakan dua senyawa yang banyak digunakan sebagai senyawa anti inflamasi. Keduanya banyak ditemukan pada matriks tulang rawan dan membentuk struktur yang disebut proteoglikan. Salah satu sumber dari CS dan glukosamin adalah tulang rawan ceker ayam. Pada penelitian ini akan dilakukan ekstraksi dari tulang rawan ceker ayam menggunakan tiga macam metode ekstraksi yaitu ekstraksi air mendidih, ekstraksi asam asetat, dan ekstraksi enzim papain. Penggunaan berbagai metode ekstraksi bertujuan untuk mengetahui metode ekstraksi yang dapat menghasilkan CS dan glukosamin tertinggi. Ekstrak dengan kandungan CS dan glukosamin tertinggi akan digunakan pada pengujian in vivo untuk mengetahui aktivitas anti inflamasinya. Pengujian aktivitas anti inflamasi dilakukan menggunakan hewan coba mencit yang diinjeksi dengan kristal monosodium urat (MSU). Model hewan coba ini menggambarkan kondisi pasien yang mengalami inflamasi gout. Inflamasi gout merujuk pada kondisi inflamasi yang diderita pasien gout akibat penumpukan asam urat yang membentuk kristal MSU pada daerah persendian. Pemberian ekstrak yang mengandung CS dan glukosamin diharapkan mampu menurunkan inflamasi yang ditimbulkan oleh kristal MSU. Penelitian ini dibagi menjadi dua tahapan yaitu tahap ekstraksi CS dan glukosamin serta tahap pengujian in vivo. Tahap pertama menggunakan Rancangan Tersarang dengan faktor mayor yaitu jenis metode ekstraksi dan faktor minor yaitu lama waktu ekstraksi. Tahap kedua menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan faktor kelompok perlakuan mencit sebanyak 5 kelompok. Parameter yang diamati dalam penelitian ini antara lain kadar CS dan glukosamin pada ekstrak serta perubahan ketebalan kaki, kadar malondialdehyde (MDA) darah, aktivitas superoksida dismutase (SOD) darah, dan sitokin pro-inflamasi (CD11b+TNF-α dan CD11b+IL-6) pada mencit setelah perlakuan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan didapatkan perlakuan ekstraksi terbaik yaitu ekstraksi menggunakan metode air mendidih dengan lama waktu ekstraksi 2,5 jam. Perlakuan tersebut menghasilkan ekstrak dengan kadar CS sebesar 2,04 % dan glukosamin sebesar 8,11 %. Pada uji in vivo, diketahui bahwa pemberian ekstrak dan bubuk ceker memberikan penghambatan terhadap kadar MDA, penurunan aktivitas SOD, serta ekspresi CD11b+TNF-α maupun CD11b+IL-6. Dapat disimpulkan bahwa bubuk maupun ekstrak ceker dapat digunakan untuk mengobati inflamasi pada gout.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/615.794/NAN/e/2016/041700115
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 615 Pharmacology and therapeutics > 615.7 Pharmacokinetics
Divisions: S2/S3 > Magister Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 09 Jun 2017 07:59
Last Modified: 09 Jun 2017 07:59
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/158188
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item