Pengaruh Paparan Ketamin terhadap Kadar Kalsium Intraseluler dalam Limfosit T CD4+ dan Jumlah Sel Limfosit T CD4+ pada Tikus Model Sepsis.

Qodariah, PuspitaAbidatul (2017) Pengaruh Paparan Ketamin terhadap Kadar Kalsium Intraseluler dalam Limfosit T CD4+ dan Jumlah Sel Limfosit T CD4+ pada Tikus Model Sepsis. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Sepsis merupakan penyebab utama kematian di ruang perawatan intensif/ Intensive Care Unit (ICU). Respon imun tubuh terhadap sepsis terbagi menjadi dua, diawali oleh fase hiperinflamasi yang ditandai dengan adanya badai sitokin, dilanjutkan dengan fase hipoinflamasi atau imunosupresif di mana terjadi penurunan aktivitas imun sebagai bagian homeostasis yang dipicu oleh faktor anti inflamasi, termasuk salah satunya adalah penurunan masif dari sel T CD4+. Imunosupresi ini diyakini sebagai motor penggerak utama untuk morbiditas dan mortalitas pada sepsis sehingga imunoterapi menjadi salah satu pilihan terapi yang sangat menjanjikan untuk penanggulangan sepsis. Ketamin sebagai suatu agen anestesi intravena memiliki aplikasi yang luas pada penatalaksanaan kondisi pasien sepsis untuk induksi ataupun sedasi karena berkaitan dengan efek hemodinamiknya. Selain itu, ketamin memiliki efek anti inflamasi yang tampak pada berbagai penelitian baik in vitro, in vivo maupun penelitian pada manusia. Ketamin juga diketahui dapat menekan peningkatan kadar kalsium intraseluler pada studi in vitro sel monosit (Sun et al., 2004). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ketamin terhadap kadar kalsium intraseluler sel T CD4 dan jumlah sel T CD4 pada sepsis. Studi in vivo ini dilakukan pada tikus wistar jantan Rattus Novergicus dengan prosedur Fecal Induced Perionitis (FIP) untuk menginduksi polimikrobial sepsis. Tikus diterapi dengan berbagai dosis ketamin (2,5; 5; atau 10 mg/ kg) 1 jam setelah induksi. Murine Sepsis Score diukur pada 1 dan 24 jam post-FIP untuk mengevaluasi progresivitas sepsis.Setelah 24 jam, tikus dibedah dan dilakukan pengukuran persentase kalsium intraseluler dan jumlah sel T CD4 dengan flowsitometer. Hasil dari penelitian ini menunjukkan peningkatan kalsium intraseluler yang signifikan pada sel T CD4 tikus yang diinduksi FIP. Paparan ketamine pada dosis 5 mg/kg and 10 mg/kg mampu menghambat peningkatan kalsium intraseluler tersebut. Pada pengukuran jumlah sel limfosit T CD4 menunjukkan hasil yang senada, bahwa ketamin dapat menghambat penurunan sel T CD4 setelah induksi FIP. Berdasarkan temuan ini, dapat disimpulkan bahwa ketamin memiliki efek inhibisi pada mekanisme apoptosis sel T CD4 melalui hambatan dari peningkatan kadar kalsium intraseluler pada polimikrobial sepsis. Efek inhibisi dari ketamin ini juga berkorelasi dengan peningkatan survivabilitas dan keadaan klinis.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/615.781/QOD/p/2017/041702318
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 615 Pharmacology and therapeutics > 615.7 Pharmacokinetics
Divisions: S2/S3 > Magister Ilmu Biomedis, Fakultas Kedokteran
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 02 May 2017 13:43
Last Modified: 02 May 2017 13:43
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/158185
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item