Perbedaan Pengaruh Ekstrak Kacang Tunggak dan Genistein pada Berbagai Dosis terhadap Kadar Glutathion Peroksidase pada Aorta Tikus Rattus Norvegicus Hipoestrogen

Menur, FatmasariPerdana (2013) Perbedaan Pengaruh Ekstrak Kacang Tunggak dan Genistein pada Berbagai Dosis terhadap Kadar Glutathion Peroksidase pada Aorta Tikus Rattus Norvegicus Hipoestrogen. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Latar Belakang. Dengan bertambah majunya pembangunan terutama bidang kesehatan, maka usia harapan hidup semakin meningkat, begitu juga proyeksi jumlah populasi wanita pasca menopause secara global. Penyakit kardiovaskuler memegang peran yang utama dalam menyebabkan kematian perempuan pasca menopause. Hipoestrogen adalah penyebab hilangnya proteksi kardiovaskuler. Salah satu peran estrogen adalah sebagai antioksidan. Pada pembuluh darah, GPx merupakan enzim antioksidan yang memiliki peran penting dalam mengontrol radikal bebas yang berperan dalam patomekanisme penyakit kardiovaskuler pasca menapause. Terapi sulih hormon (TSH) selain mahal juga memiliki banyak efek samping, alternatifnya adalah fitoestrogen. Kacang tunggak yang banyak hidup tersebar diseluruh wilayah Indonesia adalah fitoestrogen dengan kandungan utama genistein. Dengan teknologi yang lebih sederhana dan harga lebih murah, diharapkan dapat menjadi alternatif mencegah penyakit kardiovaskuler pasca menapause. Tujuan. Membuktikan pengaruh pemberian ekstrak kacang tunggak dan genistein terhadap kadar GPx aorta tikus Rattus norvegicus hipoestrogen. Metode. Penelitian ini bersifat eksperimental mempergunakan post test only controlled group design, menggunakan 5 kelompok tikus ooforektomi, I. tanpa perlakuan, II. Genistein dosis rendah (15 mg/kgBB/hr), III. Genistein dosis tinggi (60 mg/kgBB/hr), , IV. kacang tunggak dosis rendah (15 mg/kgBB/hr), v. Kacang tunggak dosis tinggi (60 mg/kgBB/hr). Perlakuan diberikan pada hari ke 14 paska ooforektomi, dan tikus dimatikan pada hari ke 22, kemudian aorta tikus diambil, dilakukan pengukuran kadar GPx menggunakan ELISA kit. Dilakukan analisa data penelitian dengan menggunakan one way ANOVA. Hasil. Keempat perlakuan tersebut meningkatkan kadar GPx aorta pada tikus hipoestrogen (p-value = 0,000 ∝), dengan perlakuan dosis rendah ektrak kacang tunggak (15 mg.kgBB/hr) memberikan peningkatan tertinggi terhadap kadar GPx aorta dibanding kelompok tanpa perlakuan dan perlakuan dosis tinggi. Tidak ada perbedaan efek antara pemberian ekstrak kacang tunggak (6.14±.15b) atau genistein (6.03±0.09b ) pada dosis yang sama Kesimpulan. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa baik ekstrak kacang tunggak maupun genistein meningkatkan kadar GPx aorta, dan tidak ada perbedaan pengaruh antara pemberian ekstrak kacang tunggak atau genistein pada dosis yang sama

English Abstract

Background. Life expectancy is increasing as ongoing development in health, so is projected population of postmenopausal women globally. Cardiovascular disease has a major role in causing death of post-menopausal women. Hypoestrogen causes loss of cardiovascular protection. Estrogen has antioxidant effects. GPx is an antioxidant enzyme controlling free radicals which has role in pathogenesis of postmenopausal cardiovascular disease. Hormone replacement rapy (HRT) is costly and has many side effects, refore phytoestrogen can be an alternative. Cowpea bean, which is widely distributed in Indonesia, is a phytoestrogen containing genistein. It is relatively cheap and easily processed, refore it could be an alternative to prevent post-menopausal cardiovascular disease. Objective. To find out effects of cowpea extract and geinstein on aorta GPx levels of hypoestrogenic Rattus norvegicus. Method. This is experimental study using posttest-only controlled group design, using five groups of rats underwent oophorectomy, I. control group; II. Experimental group with low dose of genstein (15 mg/kgBW/day); III. High dose of genstein (60 mg/kgBW/day); IV. Low dose of cowpea extract (15 mg/kgBW/day); V. High dose cowpea extract (60 mg/kgBW/day). extract was administered 14 days following oophorectomy, n rats was killed on day 22nd, n aorta was resected and GPx levels was measured using ELISA kit. Data analysis was performed using one way ANNOVA. Results. All experimental groups showed an increase of aortal GPx level of hipoestrogenic-rat model (p value α), low dose group of cowpea bean extract (15 mg /kgBW/day) showed highest increase of aorta GPx compared to control and o r groups. re were no diffences between administration of cowpea bean extract (6,14 ± 0,15) with genistein (6,03 ± 0,09) at same dose. Conclusion. From this study, it can be concluded that both of cowpea bean extract and genistein increase level of aortal GPx, and re was no difference between effect of extract of cowpea nor genistein at same dose.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/615.766/MEN/p/041311537
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 615 Pharmacology and therapeutics > 615.7 Pharmacokinetics
Divisions: Profesi Kedokteran > Spesialis Obstetri dan Ginekologi, Fakultas Kedokteran
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 13 Jun 2014 10:26
Last Modified: 08 Jun 2023 02:53
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/158181
[thumbnail of FATMASARI PERDANA MENUR.pdf] Text
FATMASARI PERDANA MENUR.pdf

Download (1MB)

Actions (login required)

View Item View Item