Pengaruh Ekstrak Etanol Kacang Tunggak (Vigna Unguiculata) Terhadap Ekspresi Estrogen Receptor-Α (Er-Α) Dan Ketebalan Endometrium Pada Tikus (Rattus Norvegicus) Yang Dipapar Depo Medroksi Progesteron

Fitrianingtyas, Rizki (2016) Pengaruh Ekstrak Etanol Kacang Tunggak (Vigna Unguiculata) Terhadap Ekspresi Estrogen Receptor-Α (Er-Α) Dan Ketebalan Endometrium Pada Tikus (Rattus Norvegicus) Yang Dipapar Depo Medroksi Progesteron. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Salah satu metode kontrasepsi yang dianggap cukup ideal adalah kontrasepsi suntik Depo Medroksiprogesteron Asetat (DMPA). Kontrasepsi suntik DMPA ini adalah salah satu jenis kontrasespi suntikan yang hanya mengandung progestin saja dan disuntikkan setiap tiga bulan. Kontrasepsi suntik DMPA ini cukup aman dan sangat efektif dalam mencegah kehamilan apabila penyuntikannya dilakukan secara teratur sesuai jadwal yang telah ditentukan. Tingkat efektifitasnya cukup tinggi yaitu 0,3 kehamilan per 100 perempuan. Cara kerjanya diantaranya adalah mencegah ovulasi, mengentalkan lendir serviks sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma, menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atrofi serta menghambat transportasi gamet oleh tuba. Suntikan DMPA 150 mg dianggap tidak efektif lagi bagi sebagai kontrasepsi setelah 90 hari, tetapi pada kebanyakan akseptor, DMPA mencegah kehamilan untuk jangka waktu yang lama. Lamanya masa tidak subur/infertil mungkin tergantung pada kecepatan metabolisme DMPA dan juga pada berat badan akseptor.Perempuan yang telah menggunakan DMPA selama suntikan pertama dan kedua mempunyai histologi endometrium yang atropi, penurunan kepadatan microvaskuler, epitelium menjadi tipis, mengecilnya kelenjar dan meluas, dinding pembuluh darah yang tipis. Akseptor yang telah menggunakan DMPA menginginkan segera hamil pasca berhenti, tetapi perlu menunggu 1-2 tahun karena menyesuaikan dengan keadaan endometrium dan ovarium yang beberapa waktu dalam keadaan istirahat. Lebih dari 60 % mantan akseptor sudah hamil dalam waktu 1 tahun dan lebih dari 90 % dalam waktu 2 tahun. Beberapa efek samping yang terjadi karena penurunan estrogen oleh pemberikan DMPA antara lain disfungsi seksual, penurunan bone mineral density dan waktu kembalinya kesuburan karena tipisnya endometrium. Penyebab dari tipisnya endometrium dapat diidentifikasi sebagai tipis Global atau lokal. Global disebabkan ketidakseimbangan hormon seperti kadar estrogen yang rendah, insufisien progesteron, tidak adanya ovulasi dan kurangnya Growth hormone. Secara klinis, ketidakjelasan diagnosa terkait tipisnya endometrium tidak disebabkan penyebab sebelumnya. Estrogen adalah hormon utama yang mengakomodasi pertumbuhan Endometrium. Namun estrogen bekerja dengan reseptor untuk menimbulkan efek karena ER sebagai penghubung fisiologis efek pada endometrium. Ekspresi dari ER-α menurun di endometrium yang tipis dibandingkan dengan normal endometrium, dan mungkin ER-α berhubungan dengan etiologi yang tidak diketahui pada endometrium yang tipis. Pemberian DMPA pada pada tikus menyebabkan menurunan ER-α dan tipisnya endometrium. Hal ini dikarenakan DMPA sebagai progesteron eksogen menekan estrogen endogen sehingga menyebabkan pelepasan GnRH dari hipotalamus menjadi lambat dan mensupresi LH surge sehingga tidak terjadi ovulasi dan lambat laun endometrium akan menjadi atrofi. ER sendiri dipengaruhi oleh kadar estrogen, jika kondisi lingkungan rendah estrogen akan menyebabkan ER menjadi inaktif. Kacang tunggak mengandung fitoestrogen dari isoflavon jenis genestein 0,02 mg/100 gram dan daidzein 0,01mg/ 100 gram dan hanya sedikit mengandung lemak yaitu 1,40 gram/100 gram (Rozman, 2006: Trustinah, 1998). Fitoestrogen merupakan suatu senyawa yang berasal dari tumbuh tumbuhan. Fitoestrogen merupakan estrogen non-steroid yang dibuat dari bahan-bahan alami (tumbuh-tumbuhan) dan berifat agonis maupun antagonis, mempunyai sifat estrogenik dan antiestrogenik. Untuk dapat memberikan efek estrogenik yang mirip dengan estrogen endogen fitoestrogen harus menempati reseptor estrogenik baik α maupun β.Pemberian Fitoestrogen dari Ekstrak Etanol Kacang tunggak dapat menjadikan lingkungan yang rendah estrogen menjadi lebih tinggi. Fitoestrogen dalam tubuh mampu vii bersifat sebagai agonis dan antagonis. Bersifat agonis jika kadar estrogen rendah dan sebaliknya. Pada pemakain DMPA kadar estrogen rendah sehingga genestein yang ada dalam Ekstrak etanol kacang tunggak mampu berikatan dengan ER-α dan masuk kedalam sitoplasma dan inti sel. Dalam inti sel kemudian mempengaruhi transkripsi DNA dan menghasilkan protein tertentu yang mampu memberikan efek proliferatif pada endometrium. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Ekstrak etanol kacang tunggak terhadap ekspresi reseptor α dan ketebalan endometrium pada tikus yang dipapar DMPA. Penelitian ini menggunakan true experiment dengan rancangan randomized post test cotrol group design menggunakan 25 ekor tikus betina yang dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok kontrol negatif, kontrol positif (DMPA saja), kelompok P1 (DMPA+EKT 0,5 mg/KgBB, kelompok P2 (DMPA+EKT 2,5 mg/KgBB, kelompok P3 (DMPA +EKT 5 mg/kgBB).

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/615.323 74/FIT/p/2016/041611164
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 615 Pharmacology and therapeutics > 615.3 Organics drugs
Divisions: S2/S3 > Magister Kebidanan, Fakultas Kedokteran
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 12 Jan 2017 09:54
Last Modified: 12 Jan 2017 09:54
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/158074
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item