Pengelolaan Ikan Cakalang (Katsuwonus Pelamis) Berbasis Pendekatan Stok Dan Teknis Yang Didaratkan Di Pelabuhan Perikanan Nusantara (Ppn) Prigi”,

Genti, JonathanGraydam (2016) Pengelolaan Ikan Cakalang (Katsuwonus Pelamis) Berbasis Pendekatan Stok Dan Teknis Yang Didaratkan Di Pelabuhan Perikanan Nusantara (Ppn) Prigi”,. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Cakalang merupakan salah satu komoditas perikanan yang penting karena memiliki peranan penyumbang terbesar ekspor perikanan terbesar dari Tuna, Tongkol dan Cakalang, yaitu sebesar 12% dari total jenis ikan yang di ekspor. Menurut data IOTC (2016) rata-rata tingkat pemanfaatan cakalang masih dibawah angka penangkapan maksimum, namun menurut ISSF (2016) tingkat pemanfaatan cakalang selalu menurun pada setiap tahunnya. Perairan Prigi termasuk Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) Samudera Hindia yang merupakan kawasan dengan status pemanfaatan tinggi dan telah memasuki tahapan diperlukannya pemantauan yang sangat intensif. Perikanan cakalang di Perairan Prigi diperkirakan telah mengalami overfishing disebabkan oleh tidak efektifnya pengelolaan saat ini, lemahnya kemampuan penegakan hukum dan kurangnya kesadaran para pelaku akan prinsip kelestarian. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi potensi sumber daya ikan cakalang secara biologi dan teknis yang didaratkan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi dan menentukan alternatif pengelolaannya. Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2015 sampai dengan bulan Mei 2016 di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Prigi, Trenggalek dan menggunakan data sekunder dan pengambilan sampel ikan cakalang dari 15 kapal dimana tiaptiap kapal diambiil sampel sebanyak 10 ekor. Metode analisis data menggunakan (1) Pengkajian Stok Ikan; (2) Analisis Data Hubungan Panjang Berat; (3) Pemetaan menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG); dan (4) Alternatif Pengelolaan Ikan Cakalang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alat tangkap yang digunakan untuk menangkap ikan cakalang adalah pancing tonda dan purse seine. Alat tangkap yang dijadikan standar adalah pancing tonda. Hasil analisis CpUE diperoleh nilai CpUEstd rata-rata tahun 2005-2014 sebesar 5,57 ton/unit. Hasil JTB ikan cakalang sebesar 765,16 ton/tahun dan hasil tangkapan pada tahun 2014 sebesar 460,82 ton, sedangkan upaya penangkapan sebesar 179 unit dengan upaya penangkapan optimum sebesar 101 unit. Hal ini menunjukkan bahwa pemanfaatan ikan cakalang telah dalam kondisi over fishing. Hasil analisis biologis ikan cakalang diperoleh sebagai berikut: Kisaran panjang cagak (FL) ikan yang tertangkap berkisar antara 30 - 55 cm. Hasil penelitian diperoleh ukuran ikan cakalang yang tertangkap kurang dari Lm sebanyak 54,30% dan lebih dari Lm sebanyak 45,70%. Sesuai PERMEN KP No. 42/PERMEN-KP/2015 bahwa kelompok purse seine yang terdapat di PPN Prigi dilaranng beroperasi di WPP 573. Dengan hasil analisis tersebut secara umum pengelolaan ikan cakalang dapat dilakukan upaya pengendalian melalui : (1) pembatasan jumlah hasil tangkapan; (2) pengaturan jumlah upaya penangkapan; (3) menentukan bulan penangkapan berdasarkan ukuran ikan layak tangkap.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/597.783/GEN/p/2016/041611455
Subjects: 500 Natural sciences and mathematics > 597 Cold-blooded vertebrates > 597.7 Perciformes
Divisions: Program Pascasarjana > Magister Pengelolaan Lingkungan, Program Pascasarjana
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 10 Jan 2017 14:58
Last Modified: 10 Jan 2017 14:58
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/157892
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item