Respon Fisiologi Benih Ikan Gurami (Osphronemus Gouramy) Terhadap Suhu Pemeliharaan Yang Berbeda

Armando, Eric (2017) Respon Fisiologi Benih Ikan Gurami (Osphronemus Gouramy) Terhadap Suhu Pemeliharaan Yang Berbeda. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Rendahnya nilai kelulushidupan benih ikan gurami disebabkan karena ikan gurami mudah mengalami stres. Perubahan suhu di lingkungan media pemeliharaan dapat mempengaruhi kehidupan ikan bahkan dapat menyebabkan stres. ikan yang mengalami stress akan menghindari aktivitas anabolic, dalam jangka panjang dapat menyebabkan terjadinya penurunan pertumbuhan, resistensi penyakit, keberhasilan reproduksi, tampilan renang dan karakteristik lain keseluruhan biota atau populasi. Hematologi sering juga digunakan untuk mendeteksi perubahan fisiologis yang disebabkan oleh stres lingkungan dan juga berhubungan dengan status kesehatan ikan. Kortisol dan glukosa darah merupakan indikator stres pada ikan. Secara alami sel-sel pada ikan merespon kehadiran stressor lingkungan dengan memproduksi protein stress seperti mitogen-activated protein kinases (MAPKs). MAPKs merupakan salah satu sistem persinyalan seluler yang penting pada ikan sebagai respon terhadap keberadaan stressor lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah Menganalisa perubahan pertumbuhan, kelangsungan hidup dan respon fisiologis (kadar glukosa darah, kortisol dan p38 MAPKs) benih ikan gurami yang dipelihara pada suhu yang berbeda. Metode kerja yang digunakan dalam Penelitian ini adalah metode experimen Penelitian ini dilakukan dengan 3 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan yang diberikan antara lain (A) perlakuan suhu 27oC ,(B) perlakuan suhu 29oC, (C) perlakuan suhu 31oC. Pengamatan yang dilakukan yaitu pengukuran pertumbuhan, kelangsungan hidup, glukosa darah, kadar kortisol dan kadar p38 MAPK serta parameter fisika dan kimia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa suhu 31oC merupakan suhu terbaik bagi ikan gurami dengan kadar glukosa darah sebesar 68,84 mg/dl, kadar kortisol sebesar 58,49 ng/ml, ekspresi p38 MAPK menunjukan rendahnya sebaran ditandai dengan sedikitnya warna coklat, tingkat kelangsungan hidup sebesar 80%, pertumbuhan panjang sebesar 1,8-2cm dan laju pertumbuhan harian sebesar 0,21 gr/hari. Hasil analisis sidik ragam kadar glukosa darah menunjukkan bahwa F hitung = 4,55 lebih kecil dari F tabel 1%, kadar kortisol menunjukkan bahwa F hitung = 1,34 lebih kecil dari F tabel 1%, kelangsungan hidup menunjukkan bahwa F hitung = 0,0357 lebih kecil dari F tabel 1%, pertumbuha panjang menunjukkan bahwa F hitung = 0,288 lebih kecil dari F tabel 1% dan laju pertumbuhan harian menunjukkan bahwa F hitung = 4,63 lebih kecil dari F tabel 1%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa perbedaan suhu pada tiap perlakuan tidak memberikan pengaruh nyata. Selama penelitian pH pada perlakuan berkisar antara 7,3-8,1, sedangkan kadar oksigen berkisar antara 4,2-7,7mg/l. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa suhu mempengaruhi kadar glukosa darah, kortisol, ekspresi p38 MAPK, kelangsungan hidup dan laju pertumbuhan. Benih ikan gurami ukuran 7 cm yang dipelihara 42 hari mengalami tingkat stres terendah dan kelangsungan hidup serta pertumbuhan tertinggi pada suhu 31oC dibandingkan dengan suhu 27oC dan suhu 29oC.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/597.7/ARM/r/2017/041702357
Subjects: 500 Natural sciences and mathematics > 597 Cold-blooded vertebrates > 597.7 Perciformes
Divisions: S2/S3 > Magister Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 05 May 2017 13:36
Last Modified: 05 May 2017 13:36
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/157876
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item