Whole Cell Marine Yeast sebagai Imunostimulan pada Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) yang Terinfeksi White Spot Syndrome Virus melalui Pengamatan Respon Imun dan Histopatologi

Hariningsih, Nina (2010) Whole Cell Marine Yeast sebagai Imunostimulan pada Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) yang Terinfeksi White Spot Syndrome Virus melalui Pengamatan Respon Imun dan Histopatologi. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Udang vannamei ( Litopenaeus vannamei ) merupakan jenis udang budidaya yang mempunyai nilai ekonomi tinggi. Namun demikian, salah satu permasalahan yang dihadapi dalam budidaya udang vannamei adalah adanya serangan penyakit terutama virus sehingga budidaya udang tidak maksimal. White Spot Syndrome merupakan penyakit udang utama di dunia yang disebabkan oleh White Spot Syndrome Virus (WSSV). Virus ini dapat menyebabkan mortalitas dalam waktu 2-10 hari. Virus ini diketahui berbahan genetik double stranded DNA. Langkah yang tepat dalam menangani masalah penyakit adalah melalui pencegahan dan pengobatan dengan memperhatikan keamanan secara biologis. Salah satu upaya pencegahan infeksi virus adalah dengan meningkatkan respon imun non spesifik udang melalui pemberian imunostimulan. Imunostimulan merupakan sekelompok senyawa biologi dan sintetis yang dapat meningkatkan sistem imun non spesifik. Marine yeast adalah salah satu mikroorganisme yang berpotensi sebagai sumber protein dan selain itu memiliki efek imunostimulator karena dinding sel marine yeast diketahui mengandung β-glukan yang merupakan bahan imunostimulan kuat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari whole cell marine yeast sebagai imunostimulan yang ditambahkan pada pakan terhadap respon imun dan histopatologi udang vannamei ( Litopenaeus vannamei ) yang terinfeksi White Spot Syndrome Virus (WSSV). Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Di dalam penelitian ini terdapat 4 perlakuan dengan 3 kali ulangan: K= pakan dasar (kontrol), A= pakan + 1% whole cell marine yeast , B= pakan + 3% whole cell marine yeast dan C= pakan + 5% whole cell marine yeast . Parameter yang diamati yaitu respon imun ( Total Haemocyte Count, Differential Haemocyte Count dan Total Protein Plasma ) dan Histopatologi (hepatopankreas, insang dan mesodermal). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian imunostimulan whole cell marine yeast yang optimal untuk meningkatkan respon imun udang vannamei yaitu pada perlakuan pemberian 3% dari pakan yaitu masing-masing sesudah pemberian whole cell marine yeast dan sesudah uji tantang dengan WSSV adalah total hemosit 15,014x10 6 sel/mm 3 ;12,648x10 6 sel/mm 3 , sel hyalin 79,41%;78,57%, sel semi granular 13,86%;14,21%, sel granular 6,73%;7,22% dan total protein plasma 4,852 mg/ml;4,116 mg/ml. Pemberian imunostimulan whole cell marine yeast yang optimal untuk histopatologi struktur jaringan mesodermal, hepatopankreas dan insang udang vannamei pada perlakuan pemberian 3% dari pakan. Kerusakan paling parah terdapat pada perlakuan 0% (kontrol) yaitu adanya inclusion bodies (hyperthropy, karyolisis dan sel pecah).

English Abstract

Vannamei shrimp (Litopenaeus vannamei) has a high economic value. However, the especial constraint in vannamei shrimp culture is high mortality level when it in course of conservancy until harvest. The disease which often causes death at shrimp of vannamei is virus, White Spot Syndrome Virus (WSSV). The virus can cause 100% cumulative mortality in 2-10 days and double stranded DNA virus known as White Spot Syndrome Virus . The other alternative of disease handling is immunostimulant giving. Immunostimulant is immunostimulator that improving resistan from disease. Marine yeast is one of the microorganism has an effect of immunostimulator for shrimp aquaculture so that can protect it from disease attack. The aims of the research are knowing the influence from whole cell marine yeast as immunostimulant stuff which enhanced at food to immun respon and histophatology (hepatopankreas tissue, gill tissue and mesodermal tissue) after infected by White Spot Syndrome Virus (WSSV). This reseacrh used eksperiment method. The use attempt device is Complete Random Device (CRD) with 4 treatments and 3 replicates in each treatment. K=control, A= feed + 1% whole cell marine yeast , B= feed + 3% whole cell marine yeast and C= feed + 5% whole cell marine yeast . Parameters that perceived are the immun respon( Total Haemocyte Count, Differential Haemocyte Count dan Total Protein Plasma ) and the histopathology (hepatopankreas, gill and mesodermal). The research result showing that immunostimulant whole cell marine yeast 3% (treatment B) that enhanced at feed that optimal to increase immun respon. After addition whole cell marine yeast and test of challenge has conducted with WSSV. the result are total hemosit count:15,014x10 6 sel/mm 3 ;12,648x10 6 sel/mm 3 , hyalin cell: 79,41%;78,57%, semi granular cell: 13,86%;14,21%, granular cell: 6,73%;7,22% and total protein plasma 4,852 mg/ml;4,116 mg/ml. and showing the lighest tissue damaged (hepatopankreas tissue, gill tissue and mesodermal tissue). While the hard damaged is at treatment 0% (control) are inclusion bodies (hyperthropy, karyolisis and lisis cell).

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/579.59/HAR/w/041002559
Subjects: 500 Natural sciences and mathematics > 579 Natural history of microorganisms, fungi, algae > 579.5 Fungi
Divisions: S2/S3 > Magister Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Depositing User: Endro Setyobudi
Date Deposited: 13 Dec 2011 10:09
Last Modified: 13 Dec 2011 10:09
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/157747
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item