Umaningrum, Dewi (2012) Ekstraksi Ion Emas(I) Menggunakan Asam Humat Hasil Isolasi Tanah Gambut. Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Emas merupakan salah satu jenis logam berharga yang berada sebagai bijih dengan kadar rendah ( trace metal) dan dapat membentuk ion kompleks emas(I)-ammonia Au(NH 3 ) 2 + . Asam humat merupakan bahan makromolekul polielektrolit yang memiliki gugus fungsional seperti–COOH, -OH fenolat maupun –OH alkoholat sehingga asam humat memiliki peluang untuk membentuk kompleks dengan ion logam karena gugus ini dapat mengalami deprotonasi pada pH yang relatif tinggi dengan harga pKa mulai 4,10; 6,56; 8,30 dan 10,11. Oleh karenanya larutan asam humat dibuat dalam kondisi basa sehingga memungkinkan karboksilat untuk terdeprotonasi menjadi gugus karboksil yang akan berinteraksi dengan kompleks Au(NH 3 ) 2 + . Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh konsentrasi ammonia dalam melarutkan serbuk emas dan pengaruh konsentrasi asam humat terhadap effisiensi ekstraksi serta mengetahui interaksi yang terjadi antara kompleks Au(NH 3 ) 2 + dengan asam humat. Pada penelitian ini bijih emas murni terlebih dahulu dilarutkan sebagai kompleks emas(I)-ammonia dengan konsentrasi ammonia sebesar 1, 3, 5, 7, 9, 11 dan 13,38 M, kemudian dari hasil konsentrasi ammonia optimum yang diperoleh dilanjutkan dengan tahapan ekstraksi menggunakan asam humat dengan konsentrasi asam humat sebesar 1 – 10 ppm. Untuk mengetahui interaksi yang terjadi maka dilakukan analisa menggunakan IR dan melalui pengukuran daya hantar listrik serta pH dari larutan sebelum dan sesudah proses ekstraksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi ammonia berpengaruh terhadap jumlah serbuk emas yang terlarut dan konsentrasi asam humat akan berpengaruh terhadap efisiensi ekstraksi. Pada rentang konsentrasi ammonia 1 – 13,38 M diperoleh kondisi optimum pada konsentrasi sebesar 7 M dengan jumlah emas terlarut sebesar 0,41%. Pada rentang konsentrasi asam humat 1 – 10 ppm diperoleh kondisi optimum pada konsentrasi sebesar 5 ppm menghasilkan effisiensi ekstraksi sebesar 90,75% dan melalui uji BNT pada konsentrasi 5 – 10 ppm asam humat menghasilkan data F hitung F tabel sehingga dapat dikatakan bahwa data effisiensi ekstraksi relatif tetap (tidak berbeda secara signifikan). Data spektra IR menunjukkan terjadinya penurunan serapan secara tajam pada bilangan gelombang 1763 cm -1 yang mengindikasikan berkurangnya gugus karbonil (-C=O) dari gugus karboksilat (-COOH) dan kenaikan serapan secara tajam pada bilangan gelombang 1400 cm -1 yang mengindikasikan adanya perubahan –COOH menjadi COO-. Pengukuran pH dan daya hantar menunjukkan adanya kenaikan pH sesudah ekstraksi dan penurunan daya hantar listrik sesudah ekstraksi. Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa gugus dari asam humat yang terlibat dalam pembentukan ikatan dengan kompleks Au(NH 3 ) 2 + adalah gugus karboksil melalui pergantian ligan.
English Abstract
Gold is one of the precious metals that occur with low grade (trace metal) and can form complex ions of gold (I)-ammonia Au(NH 3 ) 2 + . Humic acid is a polyelectrolyte macromolecule material that has functional groups such as -COOH,-OH phenolic, humic acid alcoholics. Thus it has opportunity to form complexes with metal ions because these groups with pKa value 4.10 : 6.56: 8.30 and 10.11 can undergo deprotonation at relatively high pH. Therefore, humic acid solution was made in alkaline conditions allowing deprotonation of carboxylic to form carboxyl groups that will interact with the Au(NH 3 ) 2 + complex. The purpose of this research was to study the effect of ammonia concentration dissolving gold dust and the influence of humic acid concentration on extraction efficiency as well as know the complex interactions that occur between Au(NH 3 ) 2 + with humic acid. In this study, firstly pure gold ore was dissolved as a complex of gold (I)-ammonia with variation of ammonia concentrations of 1, 3, 5, 7, 9, 11, 13.38 M, then the dissolved gold obtained under optimum concentration of ammonia was extracted using variation from 1-10 ppm. The interaction between Au(NH 3 ) 2 + with humic acid was done by analyzing using IR and by measuring the electrical conductivity and pH of the solution before and after the extraction process. The results showed that ammonia concentrations affected the amount of gold dust dissolved. The concentration of humic acid also affected the extraction efficiency optimum concentration of 7 M with the amount of gold dissolved of 0,41 % with optimum concentration of 5 ppm, resulting the extraction efficiency of 90.75%. Based on LSD test using concentration from 5-10 ppm humic acid calculated F Ca F table , so it can be stated that the extraction efficiency under these concentrations not significantly different. IR spectral data showed a sharp decline in absorbance at wave number of 1763 cm -1 which indicates the reduction of the carbonyl group (-C=O) of carboxylic group (-COOH), and an increase of a sharp peak at wave number of 1400 cm -1 which indicates a change in -COOH to RCOO-. Measurements of pH and conductivity showed an increase in pH after extraction and a decrease in electrical conductivity after extraction. Based on these data, it is known that the humic acid groups which are involved in bonding with the Au(NH 3 ) 2 + complex is a carboxyl group through the ligand exchange.
| Item Type: | Thesis (Magister) |
|---|---|
| Identification Number: | TES/546.656/UMA/e/041204209 |
| Subjects: | 500 Natural sciences and mathematics > 546 Inorganic chemistry > 546.6 Groups 8, 9 ,10, 11, 12, 13, 14 |
| Divisions: | S2/S3 > Magister Matematika, Fakultas MIPA |
| Depositing User: | Endro Setyobudi |
| Date Deposited: | 15 Feb 2013 12:48 |
| Last Modified: | 15 Feb 2013 12:48 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/157545 |
Actions (login required)
 |
View Item |