Wacana Korupsi Anas Urbaningrum Pada Harian Jawa Pos dan Seputar Indonesia Periode Februari 2013 (Sebuah Studi Wacana Kritis)

Saputri, NostalNuans (2014) Wacana Korupsi Anas Urbaningrum Pada Harian Jawa Pos dan Seputar Indonesia Periode Februari 2013 (Sebuah Studi Wacana Kritis). Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Ditangkapnya beberapa elit politik parpol karena kasus-kasus konspirasi maupun skandal korupsi memperoleh porsi pemberitaan besar di media. Penyalahgunaan wewenang yang berujung pada perilaku korup kerap menjadi headline di beberapa media terutama menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2014. Penelitian ini bertujuan untuk menguak bagaimana strategi wacana Harian Jawa Pos dan Harian Seputar Indonesia (SINDO) dalam mengkontruksi teks berita mengenai korupsi Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum pada periode Bulan Februari 2013, serta untuk menggali bagaimana ideologi serta pengaruh sosiokultural yang ada dibalik penulisan teks berita mengenai korupsi Anas Urbaningrum di Harian Jawa Pos (JP) dan Seputar Indonesia (SINDO). Pendekatan yang digunakan untuk mengetahui ideologi serta faktor sosiokultural yang berada dibalik konstruksi teks berita mengenai korupsi Anas Urbaningrum adalah pendekatan analisis wacana kritis model Teun Van Dijk yang mengupas sebuah wacana menjadi tiga dimensi: teks, kognisi sosial, dan analisis sosial. Dari puluhan artikel di Jawa Pos pada Bulan Februari 2013 mengenai kasus korupsi Anas Urbaningrum yang dianalisis, peneliti menemukan antara lain (1) Harian Jawa Pos berada pada posisi mendukung penegakan hukum atas kasus korupsi yang dituduhkan pada Anas Urbaningrum sehingga lebih banyak menonjolkan kutipan-kutipan dari KPK didalam pemberitaannya, sementara itu SINDO berpegang pada posisi membela Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum sehingga lebih menonjolkan komentar-komentar pengamat politik yang menyatakan bahwa posisi hukum Anas merupakan rekayasa politik; (2) Kesamaan ideologi atau visi mengenai korupsi antara pimpinan redaksi, wartawan dengan narasumber, dalam hal ini adalah Anas Urbaningrum, yang didapat dari proses interaksi yang panjang membuahkan konstruksi teks yang cenderung membela Anas Urbaningrum, sedangkan maraknya pemberitaan mengenai korupsi elit parpol di media yang pada akhirnya turut memengaruhi cara wartawan maupun redaktur untuk mengkonstruksi teks berita adalah wacana korupsi yang terjadi secara kontinyu di dalam masyarakat terutama tentang wacana biaya politik mahal di Indonesia. Agar lebih mampu menguak keterkaitan antara produsen teks dengan teks yang dihasilkannya, maka peneliti menyarankan agar peneliti selanjutnya melakukan penelusuran rekam jejak kedekatan antara produsen teks dengan narasumber sehingga benar-benar mampu memperoleh jawaban mengenai faktorfaktor yang memengaruhi produksi teks berita mengenai korupsi elit partai politik.

English Abstract

With the indictment of some top rank politicians on conspiracy and corruption, media spread those scandals intensively. Political malfeasance that leads to corrupt misbehavior grabs headlines in media especially before the 2014 general election. This research tries to reveal how media ( Jawa Pos and SINDO ) construct, reproduce, and transfer corruption discourse, particularly on former Democrat Party Leader Anas Urbaningrum corruption case during February 2013. Besides, in order to understand the media strategies in delivering Anas corruption discourse, this thesis also intends to uncover the ideology and socio-cultural aspects that influence the news production process. The thesis adopts a critical perspective on discourse specifically Teun Van Dijk`s critical discourse analysis framework. In general, the perspective atttempts to map out the relations among language, ideology, socio-cultural problems and power in the media corruption discourse. Using Van Dijk`s framework, the research on Anas Urbaningrum corruption discourse in Jawa Pos and SINDO divided into three stages: text, social cognition and social analysis. From a set of data consisting of tens of articles in Jawa Pos and SINDO concerning Anas` corruption scandal on February 2013, the research found: (1) Jawa Pos sees Anas` case from moral and legal standpoint, consequently their articles dominantly constructed based on the Corruption Eradication Comission (KPK) statements; whereas, SINDO regards the former Democrat Party leader Anas Urbaningrum`s legal position as a part of conspiracy to force him down from his leadership. To justify their argument, SINDO provide a large proportion of political commentary from political observers in their articles; (2) Commonalities in ideology, moral value, and knowledge about elite politician corruption discourses among chief editor, editor and journalists influence the media text production based on legal position, while the ideology and political context knowledge sameness among the chief editor, editor, journalists and the news source from their long and intimate interactions affect the text production that defending the news source. In order to illuminate the connections between the text and the producers clearly, it is recommended that the future researchers traces the text producers and the news source adjacency record. In addition, the research suggests that future researchers undertaking broader intertextuality analysis to obtain socio-cultural and political context that influence the text producers` social cognition.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/401.41/SAP/w/2014/041503799
Subjects: 400 Language > 401 Philosophy and theory; international languages > 401.4 Communication; semantics, pragmatics, languages for special purposes
Divisions: S2/S3 > Magister Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Depositing User: Sugiantoro
Date Deposited: 18 Aug 2015 09:50
Last Modified: 30 Jul 2020 03:21
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/157418
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item