Perencanaan Implementasi Lajur Sepeda Di Kota Tegal.

Rusmandani, Pipit (2015) Perencanaan Implementasi Lajur Sepeda Di Kota Tegal. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Permasalahan yang ditimbulkan dari sektor transportasi diantaranya yaitu kecelakaan, kemacetan dan polusi. Bertambahnya kendaraan bermotor yang tidak berbanding lurus dengan pertumbuhan infrastruktur jalan mengakibatkan kemacetan lalu lintas dan tidak jarang juga menimbulkan masalah kecelakaan karena bercampurnya kendaraan dengan karakteristik yang berbeda pada satu ruang jalan yang sama (Mix Traffic) dan tidak dapat dipungkiri polusi udara juga semakin meningkat. Penerapan program Environmental Sustainable Transport (EST) atau transportasi berkelanjutan dan berwawasan lingkungan salah satunya yaitu mengakomodasi Non-Motorised-Transport (NMT). Mengakomodasi Non-Motorised-Transport (NMT) yaitu dengan menyediakan fasilitas bersepeda diantaranya lajur sepeda, menginggat proporsi pengguna sepeda pada ruas jalan di Kota Tegal sekitar 4%-7% dibandingkan pengguna jalan yang lain. Oleh karena itu tujuan kajian ini yaitu Mengetahui karakteristik pesepeda berdasarkan kondisi sosial ekonomi, karakteristik pergerakan, kepemilikan sepeda dan perilaku pesepeda, mengetahui hubungan antara persepsi pesepeda terhadap penyediaan lajur sepeda dengan kondisi sosial ekonomi, karakteristik pergerakan dan kepemilikan sepeda, membuat rekomendasi untuk kebijakan penyediaan fasilitas lajur khusus sepeda. Lokasi penelitian pada 12 ruas jalan di Kota Tegal, metode survai dalam penelitian ini yaitu dengan survai traffic counting, kuisioner dan wawancara kepada pesepeda dan stakeholder. Metode analisis yang digunakan dalam kajian ini yaitu kinerja ruas jalan dengan MKJI, Persepsi penyediaan lajur sepeda dengan metode Structural Equation Modeling (SEM) PLS dan pemilihan prioritas penyediaan lajur sepeda dengan metode Analytic Hierarchy Process (AHP). Karakteristik pesepeda di Kota Tegal yaitu usia 20-28 tahun sebanyak 38%, jenis kelamin laki-laki 72%, berpendidikan SLTA 34%, bekerja sebagai karyawan swasta 47%, pendapatan perbualan Rp.1.000.000 sebesar 56%, memiliki sepeda sendiri 76%, jumlah sepeda yang dimiliki 1 buah 76%, jarak tempuh bersepeda 2,5 km- 5 km 40%, waktu yang dibutuhkan 20-30 menit 44%, rutinitas bersepeda 6 kali dlaam satu minggu 36%, pesepeda tidak membawa barang 72%, bersepeda sendirian 64%, persepsi pesepeda mau menggunakan lajur sepeda jika tersedia 86%, persepsi pesepeda mau menggunakan lajur sepeda jika mampu membeli kendaraan bermotor yaitu 67%Tingkat pelayanan kinerja ruas jalan pada ruas jalan pemuda yaitu A, tujuh ruas lainnya dengan tingkat pelayanan B dan 3 ruas dengan tingat pelayanan C. Hubungan antara persepsi pesepeda terhadap penyediaan lajur sepeda dengan kondisi sosial ekonomi (KSE), karakteristik pergerakan (KP) dan kepemilikan sepeda (KS) dapat dijelaskan pada model Persepsi penyediaan lajur sepeda berikut PPLS= 0,460KSE + 0,163 KS + 0,386 KP; (R² =0,618). Alternatif prioritas penyediaan lajur sepeda di Kota Tegal yaitu alternatif ke I yaitu lajur sepeda permanen yaitu yang dibatasi oleh beton sebesar 56,30%, alternatif ke 2 yaitu lajur khusus sepeda tidak permanen dengan pembatas marka sebesar 32,04% dan tidak tersedia lajur sepeda sebesar 11,66%. Hasil analisis penentuan lokasi dan alternatif prioritas penyediaan lajur sepeda dengan menggunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP) yaitu Alternatif penyediaan lajur khusus sepeda pada ruas jalan 1 (Jalan Sultan Agung - Jalan AR Hakim – Jalan Diponegoro) yaitu alternatif I yaitu lajur khusus sepeda permanen sebesar 66,49%, Ruas Jalan 2 (Jalan A Yani - Jalan Veteran – Jalan Pemuda) alternatif I yaitu lajur khusus sepeda permanen sebesar 67,93%, Ruas jalan 3 (Jalan Kartini) alternatif II yaitu lajur khusus sepeda tidak permanen sebesar 71,89%, Ruas jalan 4 (Jalan Panggung Timur- Jalan Kol Sudiarto- Jalan Semeru) alternatif II yaitu lajur khusus sepeda tidak permanen sebesar 71,38%, Ruas jalan 5 (Jalan Sumbodro) alternatif II yaitu lajur khusus sepeda tidak permanen sebesar 56,98%, dan pada ruas jalan 6 (jalan Werkudoro) alternatif II yaitu lajur khusus sepeda tidak permanen sebesar 71,37%. Tingkat pelayanan pada ruas jalan di lokasi studi antara sebelum dan sesudah penyediaan lajur sepeda tidak menunjukan perubahan yang berarti sehingga penyediaan lajur sepeda dapat dilaksanakan. Potensi persepsi penyediaan lajur sepeda di Kota Tegal yaitu sebesar 67,17%. Kata kunci : keselamatan, lajur sepeda, kota tegal, persepsi pesepeda, sustainable transport

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/388.347 2/RUS/p/2015/041504424
Subjects: 300 Social sciences > 388 Transportation > 388.3 Vehicular transportation
Divisions: S2/S3 > Magister Teknik Sipil, Fakultas Teknik
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 22 Sep 2015 15:37
Last Modified: 22 Sep 2015 15:37
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/157394
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item