Kajian Pergerakan Kendaraan Belok Kiri Langsung Pada Simpang Bersinyal (Studi Kasus Di Kota Pasuruan)

Khotimah, Khusnul (2015) Kajian Pergerakan Kendaraan Belok Kiri Langsung Pada Simpang Bersinyal (Studi Kasus Di Kota Pasuruan). Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan tertulis bahwa pada simpang yang dilengkapi Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas, pengemudi kendaraan dilarang langsung berbelok kiri , kecuali ditentukan lain oleh rambu lalu lintas. Hal tersebut tidak selalu memberikan kontribusi positif bagi operasi lalu lintas. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menentukan keefektifan dari belok kiri saat lampu merah, mengetahui karakteristik kecelakaan lalu lintas khususnya orang menyeberang jalan di simpang bersinyal terkait belok kiri langsung dan batasan kondisi pengaturan simpang bersinyal yang dapat diterapkan larangan belok kiri langsung pada simpang di Kota Pasuruan. Penelitian ini dilaksanakan pada simpang bersinyal di Kota Pasuruan. Waktu penelitian dimulai dari bulan September 2014 sampai dengan April 2015. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji coba kondisi LTOR dan NLTOR dengan model Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997 dan karakteristik kecelakaan orang menyeberang dengan Probabilitas Poisson. Hasil penelitian menunjukan pada kondisi geometrik 4 lajur 2 arah (4/2) baik memiliki median maupun tidak memiliki median dapat dilaksanakan LTOR. Sedangkan pada kondisi geometrik tipe pendekat 2 lajur 2 arah (2/2) memiliki median maupun tidak memiliki median dapat dilakukan NLTOR. Seiring dengan pertambahan volume dengan kondisi geometrik yang tetap, kinerja persimpangan pada kondisi NLTOR lebih baik daripada kondisi LTOR, selain itu dengan adanya perubahan desain berupa penambahan lebar masuk, pengaturan boleh belok kiri langsung dapat diterapkan (kinerja persimpangan dengan LTOR sama dengan kinerja persimpangan dengan NLTOR). Kondisi batas penerapan LTOR rata-rata pada simpang di Kota Pasuruan adalah sebagai berikut : Kondisi I (untuk persentase volume belok kir 0-40%) penerapan LTOR; Kondisi II (persentase volume belok kiri 40%-50%) pengaturan LTOR diperbolehkan dengan syarat dilakukan upaya manajemen persimpangan; Kondisi III (persentase volume belok kiri 50%-100%) penerapan NLTOR. Dari karakteristik kecelakaan didapatkan bahwa simpang Apotek berpeluang 0,5 atau 50% berpeluang terjadi kecelakaan pada 3 kejadian selama 5 tahun sedangkan untuk simpang Bulu berpeluang 0,7 atau 70% berpeluang terjadi kecelakaan pada 3 kejadian selama 5 tahun. Kondisi ini menjadi pertimbangan simpang Apotek dan simpang Bulu untuk direkomendasikan dengan manajemen simpang dilarang belok kiri langsung (NLTOR).

English Abstract

The Act No. 22 of 2009 about Traffic and Road Transport is written that at signalized intersections, the drivers are prohibited from directly turn left, unless otherwise determined by traffic signs. It is not always a positive contribution to traffic operations. Therefore, this research is aim to determine the effectiveness of a left turn when the red light, knowing the characteristics of traffic accidents, especially those crossing the road at the intersection turn left directly related and boundary conditions intersection settings that can be applied directly to the prohibition of left turn intersection at Pasuruan City. The location of this study is in Pasuruan signalized intersection. Time of the study is starts from September 2014 until April 2015. The method of analysis used in this research is testing NLTOR and LTOR conditions using Highway Capacity Manual 1997 (MKJI; 1997) model and for characteristics of the crossing accident using Poisson Probability. The results showed that geometric conditions on 4 lane 2-way (4/2) with or without a median can be implemented LTOR. While the NLTOR conditions implemented on 2 lane 2-way (2/2) with or without a median. Increasing volume with fixed geometric conditions, the performance of NLTOR better than LTOR, another result showed that increasing width design entry, the performance of LTOR same performance with the performance of junction with NLTOR). LTOR application boundary conditions mean the intersection in Pasuruan are as follows: Condition I (0-40% volume of left turn traffic) LTOR implementation; Condition II (40%-50% volume of left turn traffic) LTOR is allowed subject to intersection management; Condition III (50%-100% volume of left turn traffic) NLTOR implementation. Of the characteristics of the accident found that the Apotek intersection likely 0.5 or 50% probably at 3 accident per 5 years. The Bulu intersection likely 0.7 or 70% probably at 3 accident per 5 years. This condition into consideration the Apotek intersection and Bulu intersection recommended by no-left turn on red management (NLTOR).

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/388.312 2/KHO/k/2015/041503112
Subjects: 300 Social sciences > 388 Transportation > 388.3 Vehicular transportation
Divisions: S2/S3 > Magister Teknik Sipil, Fakultas Teknik
Depositing User: Sugiantoro
Date Deposited: 18 Jun 2015 10:29
Last Modified: 18 Jun 2015 10:29
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/157386
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item