Penggunaan Metode Interpretasi Gramatikal Dan Sistematis Pada Putusan Hakim Terhadap Tindak Pidana Penipuan Dengan Modus Gendam (Studi Kasus di Pengadilan Negeri Situbondo)

Firdausi, Firman (2013) Penggunaan Metode Interpretasi Gramatikal Dan Sistematis Pada Putusan Hakim Terhadap Tindak Pidana Penipuan Dengan Modus Gendam (Studi Kasus di Pengadilan Negeri Situbondo). Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penafsiran dalam hukum pidana merupakan suatu hal yang sangat penting. Hal tersebut karena dalam berlakunya hukum pidana tidak dapat dihindari adanya penafsiran. Penafsiran tersebut dikarenakan hukum tertulis tidak dapat dengan segera mengikuti arus perkembangan masyarakat. Perkembangan masyarakat ini mengakibatkan nilai-nilai yang merupakan ukuran akan segala sesuatu juga ikut berubah. Fenomena gendam dalam masyarakat yang menjadikan perbuatan gendam menjadi kejahatan menarik untuk diteliti. Perbuatan gendam pada peraturan perundang-undangan memang tidak diatur secara ekspilisit. Hal ini dikarenakan gendam masih bersifat abstrak baik itu dalam hal keilmuan maupun perbuatan secara empirik. Namun secara sosiologis masyarakat mampu mengatakan bahwa perbuatan itu tergolong gendam dan termasuk kejahatan. Untuk dapat dikategorikan sebagai kejahatan secara normatif tentu membutuhkan penafsiran oleh hakim. Berdasarkan dari permasalahan tersebut peneliti ingin menganalisis keterkaitan modus gendam sebagai fenomena sosial dan pertimbangan hakim yang menggunakan dasar pasal 378 KUHP sebagai penipuan. Pertimbangan hakim juga hanya mampu menerapkan metode tafsir berupa interpretasi gramatikal dan sistematis yang kemudian menjadi rumusan masalah apa urgensi penggunaan metode interpretasi terhadap kasus penipuan dengan modus gendam? dan bagaimana dasar pertimbangan hakim menggunakan interpretasi gramatikal dan sistematis pada kasus gendam?. Untuk menjawab keterkaitan sudut pandang normatif dan sosiologis ini, peneliti menggunakan jenis penelitian empiris dengan metode pendekatan yuridis-sosiologis. Dengan menggunakan metode penelitian di atas diperoleh simpulan bahwa hakim pada kasus penipuan dengan modus gendam menggunakan penemuan hukum, yaitu menerapkan pasal peraturan perundang-undangan dengan peristiwa konkret berupa gendam. perbuatan gendam di tafsirkan dengan menggunakan dua metode interpretasi, yaitu interpretasi gramatikal dan sistematis.Sementara itu urgensi dan pertimbangan hakim dalam menggunakan metode interpretasi gramatikal dan sistematis adalah bahwa kebebasan hakim dalam menafirkan teks peraturan perundang-undangan terbentur adanya asas legalitas dalam KUHP sehingga hanya dapat menggunakan kedua interpretasi tersebut dan sistem hukum Indonesia yang masih mengadopsi civil law juga menjadi sebab hukum secara teks tertinggal oleh perkembangan masyarakat sehingga hakim harus menggali hukum yang masih berlaku sebagai amanat dari Undang-Undang Kehakiman.

English Abstract

The interpretation of the criminal law is a very important problem. This is due to the e ntry into force of the criminal law can not be avoided interpretations. The interpretation of the written law can not be due immediately following the current development of society. This resulted in the development of community values is a measure would also change everything. Gendam phenomenon in society that makes the act gendam be interesting to study crime. Gendam is also known as a hypnotic. Gendam on the legislation does not set explicitly turn. This is because they are abstract gendam both in terms of scientific and empirical works. But sociologically communities are able to say that the act is classified gendam and including crime. To be categorized as a crime normatively would require interpretation by judges. Based on these problems researchers want to analyze the relationship gendam mode as a social phenomenon and considerations that judges use as the basis of Article 378 of the Criminal Code fraud. Consideration judge also only able to apply the methods of interpretation in the form of grammatical interpretation and systematic formulation of the problem then becomes what is the urgency to use interpretation methods of fraud cases with gendam mode? and how the consideration of judges using grammatical and systematic interpretation of the case gendam?. To answer the normative linkages and sociological standpoint, the researchers used a type of empirical research with socio-juridical approach. With the using the method above studies obtained using only the judge concluded that the discovery of the law, which implements Article legislation with concrete events such as gendam. The fraud of gendam interpreted by using two methods of interpretation, the interpretation of grammatical and sistematis. Judge the urgency and considerations in using the grammatical and systematic method of interpretation is that the independence of judges in the text legislation knock presence in the Criminal Code so that the principle of legality can only use the second interpretation of the Indonesian legal system and the civil law which was adopted also cause legal texts left behind by the development of society so that the judge will have to dig a valid law as a mandate of the Judiciary laws.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/364.163/FIR/p/041400304
Subjects: 300 Social sciences > 364 Criminology > 364.1 Criminal offenses
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 16 May 2014 09:28
Last Modified: 16 May 2014 09:28
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/157247
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item