Perlindungan Hukum Justice Collaborator Dalam Tindak Pidana Terorisme Di Indonesia

Rahardjo, Januarso (2015) Perlindungan Hukum Justice Collaborator Dalam Tindak Pidana Terorisme Di Indonesia. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tesis ini fokus membahas dua permasalahan yaitu kedudukan justice collaborator dalam sistem peradilan pidana di Indonesia dan model perlindungan hukum justice collaborator pelaku tindak pidana terorisme di Indonesia berdasarkan pada penelitian yuridis normatif, melalui pendekatan statute approach dan conceptual approach yang kemudian dipaparkan secara deskriptif analistis. Penelitian ini bertujuan mengkaji konsep dan perbandingan pengaturan justice collaborator di berbagai negara yang berkaitan dengan pengungkapan kejahatan terorisme khususnya di Indonesia dan menemukan permasalahan yuridis terkait perlindungan hukum bagi seseorang yang ditetapkan sebagai justice collaborator . Meskipun sistem peradilan pidana di Indonesia tidak mengenal istilah justice collaborator , namun penggunaan pelaku yang bekerjasama selama ini dikenal sebagai saksi kunci yaitu pelaku yang dijadikan saksi oleh aparat penegak hukum yang kesulitan dalam memenuhi standart minimum alat bukti ( bewijs minimum ) sehingga penyidik memisahkan berkas perkara ( split ) antara pelaku yang bersedia bersaksi untuk menjerat pelaku lainnya, pengertian ini sama seperti dalam Wetboek van Strafvordering . Pengaturan saksi pelaku yang bekerjasama secara tegas baru diatur dalam Undang – Undang Nomor 31 Tahun 2014 tentang perubahan Undang – Undang Nomor 13 Tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi dan Korban. Model perlindungan integratif ( terpadu ) justice collaborator penting untuk menjamin terlaksananya pengungkapan dan perlindungan hukum.

English Abstract

This thesis are the focus two legal issues of justice collaborator position in the criminal justice system in Indonesia and legal protection model criminal justice collaborator of terrorism in Indonesia based on normative juridical research, through statute approach approach and conceptual approach which is then presented descriptively analytical. This study aims to examine the concept and comparison settings justice collaborator in various countries relating to the disclosure of the crime of terrorism, especially in Indonesia and found the juridical issues related to the protection of law to any person defined as a justice collaborator. Although the criminal justice system in Indonesia is not familiar with the term justice collaborator, but the use of actors who collaborate is known as a key witness that the perpetrator as witnesses by law enforcement officialswho have trouble meeting the minimum standards of evidence (bewijs minimum) so that the investigator separate docket ( split) between actors who are willing to testify to ensnare other actors, this same sense as in Wetboek van Strafvordering. Setting a witness who cooperated new expressly stipulated in the Act - Act No. 31 of 2014 on the amendment - Act No. 13 of 2006 on the Protection of Witnesses and Victims. Integrative protection model justice collaborator is important to ensure the implementation of disclosure and protection of the law.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/345.02/RAH/p/2015/041503806
Subjects: 300 Social sciences > 345 Criminal law > 345.02 Criminal offenses
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Sugiantoro
Date Deposited: 26 Aug 2015 09:12
Last Modified: 24 Feb 2023 07:25
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/156277
[thumbnail of JANUARSO RAHARDJO.pdf] Text
JANUARSO RAHARDJO.pdf

Download (1MB)

Actions (login required)

View Item View Item