Sutrisno, Dadan (2015) Perencanaan Strategis Sektor Usaha Mikro Dalam Mengatasi Permasalahan Pemasaran. Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Penelitian ini didasari oleh pentingnya peran usaha mikro di Kota Batu dalam menjembatani sektor pertanian dan pariwisata yang merupakan komoditas unggulan demi peningkatan dan pemerataan kesejahteraan masyarakat. Akan tetapi, usaha mikro masih dihadapkan pada permasalahan pemasaran dan memerlukan upaya dari pemerintah untuk mengatasinya, khususnya ditinjau dari aspek perencanaan strategis. Dengan demikian, tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui, mendeskripsikan dan menganalisis: (1) perencanaan strategis sektor usaha mikro Dinas Koperindag sebagai leading sector pembangunan bidang usaha mikro; (2) potensi dan permasalahan dalam upaya mengatasi permasalahan pemasaran usaha mikro; dan (3) perumusan strategi alternatif dalam upaya mengatasi permasalahan pemasaran usaha mikro. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, dengan maksud memperoleh pemahaman mendalam dan komprehensif atas objek penelitian, melalui alur interaktif pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Selain itu, dilakukan analisis SWOT untuk merumuskan strategi alternatif dari potensi dan permasalahan yang teridentifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) perencanaan strategis yang dilakukan Dinas Koperindag dalam penyusunannya cenderung didominasi perencanaan prosedural dan mengabaikan aspek perencanaan substantif, sehingga belum mencerminkan perencanaan yang efektif. Sementara itu, kendala utama dalam implementasi Renstra ke dalam Renja adalah ketidaksepahaman antar aktor perencana pada berbagai tingkatan organisasi, dimana semakin tinggi tingkatan organisasi, maka proporsi pengambilan keputusan yang bersifat otoritatif semakin besar dibandingkan pengambilan keputusan yang bersifat kalkulatif; (2) yang menjadi potensi dalam upaya mengatasi permasalahan pemasaran usaha mikro meliputi: (a) besarnya peluang pasar sebagai dampak positif dari perkembangan pariwisata di Kota Batu; (b) berkembangnya model pemasaran secara online sebagai akibat dari semakin familiarnya konsumen terhadap transaksi e-commerce; (c) banyaknya dukungan program dan anggaran dari pemerintah, baik pemerintah pusat maupun daerah terhadap pengembangan usaha mikro di daerah; (d) adanya PLUT-KUMKM sebagai unit dari Dinas Koperindag yang fokus membina dan mengembangkan UMKM; (e) karakteristik wilayah Kota Batu yang memiliki ketersediaan bahan baku lokal yang memadai; (f) usaha mikro cenderung bersifat padat karya dan mampu memberdayakan masyarakat sekitar; dan (g) adanya sinergi yang baik antara Dinas Koperindag dengan asosiasi/komunitas UMKM. Sementara itu, yang menjadi permasalahan dalam upaya mengatasi permasalahan pemasaran usaha mikro meliputi: (a) usaha mikro cenderung kesulitan memperoleh SDM x yang kompeten dan loyal sehingga sulit menangkap peluang pasar yang lebih besar; (b) belum adanya data UMKM yang komprehensif dalam rangka pelaksanaan pembinaan usaha mikro yang tepat sasaran; (c) usaha mikro cenderung belum melakukan manajemen dan pencatatan keuangan yang memadai sehingga sulit untuk dinilai kelayakan usahanya, terutama dalam rangka mengakses permodalan; (d) usaha mikro cenderung belum memiliki tempat yang representatif untuk proses produksi; (e) usaha mikro cenderung masih lemah dalam inovasi pemasaran dan branding; (f) masuknya produk sejenis dari luar Kota Batu, terlebih setelah diterapkannya pasar bebas ASEAN; dan (g) adanya oknum penjual produk repackage ilegal dan ancaman kanibalisme dari oknum usaha bermodal besar; (3) posisi strategis Dinas Koperindag dalam pembinaan usaha mikro berada pada posisi yang mendukung strategi agresif, dimana fokus pembinaan harus diarahkan pada ekspansi pasar dan penguatan daya saing dalam rangka mengadapi pasar bebas. Alternatif strategi yang dapat dilakukan dalam mengatasi permasalahan pemasaran usaha mikro adalah: (a) pembangunan jaringan kerjasama hulu-hilir dengan memberdayakan komunitas/asosiasi UMKM; dan (b) fasilitasi pembangunan jaringan pemasaran online terpadu berbasis komunitas. Rekomendasi yang dihasilkan dari penelitian ini antara lain: (1) Dinas Koperindag perlu memasukan lebih banyak aspek substantif dalam perencanaan strategis dengan melibatkan usaha mikro dan komunitas/asosiasi UMKM; (2) Pemerintah Kota Batu perlu meningkatkan koordinasi lintas sektor antar SKPD dalam pembinaan usaha mikro melalui pembagian aspek pembinaan dan penataan regulasi; (3) Dinas Koperindag perlu menyusun database UMKM yang akurat, komprehensif dan terintegrasi sebagai dasar pembinaan usaha mikro melalui percepatan implementasi IUMK; (4) Pemerintah Kota Batu perlu membangun komitmen yang kuat dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dari sisi pembangunan ekonomi berbasis sektor usaha mikro dengan melibatkan seluruh stakeholder, dengan penekanan pada promosi dan penguatan daya saing; (5) Dinas Koperindag perlu mengoptimalkan peran PLUTKUMKM untuk membangun mindset positif usaha mikro agar lebih siap menghadapi persaingan di era perdagangan bebas; (6) Pemerintah Kota Batu perlu memperkuat kelembagaan komunitas/asosiasi UMKM dalam bentuk badan hukum untuk memperkuat kedudukan hukum dalam kerjasama; (7) perlu dilakukan kajian terhadap kemampuan daya dukung dan keberlanjutan ketersediaan bahan baku lokal bagi usaha mikro; dan (8) perlu dilakukan penelitian lebih lanjut sebagai feasibility study atas strategi alternatif yang dihasilkan dari penelitian ini.
| Item Type: | Thesis (Magister) |
|---|---|
| Identification Number: | TES/338.642/SUT/p/2015/041601579 |
| Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.6 Organization of production |
| Divisions: | S2/S3 > Magister Ilmu Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Administrasi |
| Depositing User: | Nur Cholis |
| Date Deposited: | 10 Aug 2016 13:18 |
| Last Modified: | 10 Aug 2016 13:18 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/156066 |
Actions (login required)
 |
View Item |