Ecotourism Management and Ecotourism Promotion in Gunung Merapi National Park, Sleman, Yogyakarta Province and Nikko National Park, Tochigi Prefecture, Japan

Rahmawati, TitinSeptiana (2011) Ecotourism Management and Ecotourism Promotion in Gunung Merapi National Park, Sleman, Yogyakarta Province and Nikko National Park, Tochigi Prefecture, Japan. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Saat ini, ekowisata menjadi populer karena ekowisata dan wisata alam diakui sangat kondusif untuk memperkaya dan meningkatkan kedudukan pariwisata. Bentuk-bentuk pariwisata ini menghormati warisan alam dan populasi lokal dan sesuai dengan daya dukung lokasi. Cukup menarik untuk mengeksplorasi konsep ekowisata dari sudut pandang Indonesia, serta implementasinya di Indonesia. Dalam hal ini, saya mempelajari kasus manajemen ekowisata dan promosi di Taman Nasional Gunung Merapi (GMNP) di Sleman, Provinsi Yogyakarta, Indonesia. Kemudian saya akan membandingkan manajemen ekowisata Taman Nasional Indonesia dan Taman Nasional Jepang, dalam hal ini saya sedang belajar Taman Nasional Nikko (NPP). Dalam penelitian ini, peneliti ingin menyelidiki dan menganalisis secara lebih mendalam tentang manajemen ekowisata dan promosi ekowisata taman nasional itu, dan penelitian ini akan menjelaskan bagaimana manajemen ekowisata dan promosi di Taman Nasional Gunung Merapi (GMNP), Provinsi Yogyakarta, Dan pelajaran apa yang dipelajari tentang praktik manajemen ekowisata dan promosi ekowisata di Nikko National Park (NNP) yang berlaku untuk mempromosikan pariwisata di Taman Nasional Gunung Merapi? Pendekatan ini akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis manajemen ekowisata dan promosi ekowisata terutama dalam merancang, mengimplementasikan, dan mengelola program ekowisata mereka. Manajemen ekowisata dan promosi ekowisata GMNP dikelola oleh Institusi Taman Nasional Gunung Merapi (I-GMNP), yang merupakan lembaga nasional Kementerian Kehutanan di wilayah tersebut. Model manajemen disebut manajemen kolaboratif sesuai dengan Peraturan Menteri Kehutanan: hal.19 / menhut-II / 2004 tentang pengelolaan kolaborasi cadangan alam dari daerah-daerah alami dan pelestarian. Pihak terkait juga akan menjadi mitra dalam membuat keputusan penting, terutama sehubungan dengan dan mencerminkan kepentingan publik. Untuk pengembangan kegiatan ekowisata yang berkaitan dengan status area sebagai taman nasional, kehadiran masyarakat sekitar merupakan faktor penting yang membutuhkan perhatian. Dalam mengelola pariwisata di GMNP saat ini, posisi publik adalah sebagai pihak yang berpartisipasi menikmati kegiatan wisata berlangsung, yaitu dengan mengelola Inn dan layanan pariwisata lainnya. Tetapi dalam sebaliknya, pengembangan infrastruktur ekowisata dan fasilitas pendukung, terutama pada kawasan lindung dibatasi untuk mengurangi dampak terhadap lingkungan. Misi taman alami melestarikan sumber daya alam serta menyediakan masyarakat akses ke alam untuk kesenangan mereka. Ini adalah perbedaan terbesar antara taman alam dan kawasan konservasi alam lainnya. Sistem taman alam Jepang sangat berbeda dari yang ada di Amerika Serikat dan Australia. Amerika dan Australia mudah mengklaim ribuan hektar hutan yang tidak berpenghuni sebagai tanah taman milik pemerintah. Di sisi lain, taman alam Jepang yang berbagai pemilik tanah secara kooperatif mempertahankan lanskap taman. Taman nasional Jepang memiliki manajemen ekowisata yang serupa dan metode promosi ekowisata, sehingga NNP memiliki yang sama. Tidak ada perbedaan besar di antara taman nasional di Jepang. Tetapi promosi ekowisata yang dilakukan tidak hanya dilakukan oleh NNP tetapi juga sektor swasta lainnya, seperti perusahaan kereta api Jepang, penginapan dan manajemen hotel dan mereka sering mempromosikan NPP. Sehingga dari penelitian ini, peneliti merekomendasikan bahwa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk evaluasi ekowisata lebih baik lagi di masa depan, termasuk kebutuhan untuk koordinasi dengan berbagai pihak, dalam hal ini pemerintah daerah, LSM, akademisi dan lokal masyarakat. Koordinasi ini diperlukan, mengingat jumlah pekerjaan yang masih harus diselesaikan oleh I-GMNP untuk meningkatkan manajemen ekowisata.

English Abstract

Nowadays, ecotourism become popular because ecotourism and nature tourism are recognized as being particularly conducive to enriching and enhancing the standing of tourism. These forms of tourism respect the natural heritage and local populations and are in keeping with the carrying capacity of the sites. It is quite interesting to explore the ecotourism concept from an Indonesian point of view, as well as its implementation in Indonesia. In this case, I am studying the case of ecotourism management and promotion in Gunung Merapi National Park (GMNP) in Sleman, Yogyakarta Province, Indonesia. Then I am going to compare the ecotourism management of Indonesia National Park and Japanese National Park, in this case I am studying of Nikko National Park (NPP). In this study, researcher wants to investigate and analyze in more depth about ecotourism management and ecotourism promotion of those National Parks, and this study is going to describe How is ecotourism management and promotion at Gunung Merapi National Park (GMNP) Sleman, Yogyakarta Province, and What lesson is learned of ecotourism management practice and ecotourism promotion in Nikko National Park (NNP) that is applicable for promoting tourism in Gunung Merapi National Park? The approach will be used in this research is Qualitative method. This research is aimed to analyze ecotourism management and ecotourism promotion especially in designing, implementing, and managing their ecotourism programs. The ecotourism management and ecotourism promotion of GMNP is managed by Institution of Gunung Merapi National Park (I-GMNP), which is a national institution of the Ministry of Forestry in the region. Management model is called collaborative management in accordance with the Minister of Forestry Regulation : P.19/Menhut-Ii/2004 About Nature Reserve Collaboration Management of Natural and Preservation Areas. Relevant parties also will be partners in making important decisions, particularly with respect to and reflecting the public interest. For the development of ecotourism activities related to the status of the area as a national park, the presence of surrounding communities is important factors that require attention. In managing tourism in GMNP today, the public position is as a party participating enjoy the tourist activities take place, namely by managing inn and other tourism services. But in otherwise, development of ecotourism infrastructure and supporting facilities, especially on protected areas is restricted to reduce the impact on environment. The missions of the natural parks are conserving natural resources as well as providing the public with access to nature for their enjoyment. This is the biggest difference between natural parks and other nature conservation areas. The Japanese Natural Park system differs considerably from those in the United States and Australia. America and Australia are easy to claim thousands of hectares of uninhabited forest as government-owned park land. On the other hand, Japanese Natural Parks that various land owners cooperatively maintain the landscape of a park. Japanese National Parks have similar ecotourism management and ecotourism promotion methods, so NNP has the same one. There is no big difference among those National Parks in Japan. But the ecotourism promotion conducted not only done by NNP but also the other private sectors, such as Japan Railway company, inns and hotels management and they promote NPP frequently. So that from this study, the researcher recommend that there are a few things to note for the evaluation of ecotourism better again in the future, including the need for coordination with various parties, in this case local governments, NGOs, the academia and the local community. This coordination is necessary, considering the number of work still to be completed by the I-GMNP for improving ecotourism management.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/338.479 1/RAH/e/041105087
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.4 Secondary industries and services
Depositing User: Endro Setyobudi
Date Deposited: 08 Dec 2011 09:55
Last Modified: 08 Dec 2011 09:55
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/156037
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item