Kajian Sumberdaya Pantai Dan Hutan Mangrove Untuk Pengelolaan Ekowisata Di Desa Tumpakrejo, Kecamatan Gedangan Kabupaten Malang

Lestyaningrum, RonaAji (2016) Kajian Sumberdaya Pantai Dan Hutan Mangrove Untuk Pengelolaan Ekowisata Di Desa Tumpakrejo, Kecamatan Gedangan Kabupaten Malang. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Ekosistem hutan mangrove merupakan ekosistem utama dalam mendukung kehidupan di wilayah pesisir karena memiliki produktifitas dan kompleksitas dari ekologi lingkungan yang khas, menjadikan ekosistem mangrove memiliki fungsi yang sangat kompleks dari segi fisik, ekologi, ekonomi dan sosial budaya. Oleh karena itu, untuk dapat mengoptimalkan sumberdaya mangrove dan lingkungan pesisir perlu dilakukan pengkajian untuk mengetahui potensi, permasalahan, kesesuaian strategi pengelolaan berkelanjutan dan diperlukan pengetahuan tentang nilai strategis dari keberadaan hutan mangrove yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar salah satunya melalui kegiatan pengelolaan ekowisata dengan upaya konservasi, proses pemberdayaan masyarakat dan kegiatan rekreasi yang dilakukan secara terpadu dan perlu mendapatkan prioritas khusus untuk melestarikan komponen ekosistem wilayah pesisir. Pantai Ngantep juga memiliki kawasan hutan mangrove di belakang rumah penduduk nelayan. Masyarakat setempat menyebutnya dengan Kondang Ngantep. Namun pengelolaan hutan mangrove di Pantai Ngantep belum diperhatikan oleh pemerintah ataupun stakeholders lainnya sebagai kegiatan ekowisata. Oleh karena itu tujuan dari penelitian ini ialah (1) Menganalisis vegetasi mangrove di Pantai Ngantep sebagai obyek ekowisata, (2) Menganalisis kesesuaian dan daya dukung ekowisata mangrove dan (3) Menyusun rekomendasi strategi pengelolaan ekowisata mangrove. Penelitian dilaksanakan pada bulan April – Mei 2016 di Pantai Ngantep, Desa Tumpakrejo, yang secara administratif berada di Kecamatan Gedangan Kabupaten Malang. Alasan pemilihan lokasi di kawasan mangrove Pantai Ngantep karena kawasan mangrove yang masih alami perlu adanya pengelolaan agar dapat menjadi kegiatan ekowisata. Adapun metode analisis data menggunakan (1) Analisis vegetasi mangrove; (2) Analisis kesesuaian dan daya dukung kawasan; dan (3) Rekomendasi strategi pengelolaan ekowisata mangrove di Pantai Ngantep. Vegetasi mangrove yang ditemukan pada Pantai Ngantep terdapat tujuh jenis mangrove utama tegakan yang bervariasi, yaitu bogem (Sonneratia alba Sm.), bakau (Rhizophora mucronata Lamk.), kayu buta (Excoecaria agallocha L.), nyiri (Xylocarpus granatum Koenig.) dan nipah (Nypa fruticans Wurmb.). Sedangkan mangrove ikutan yaitu Ringin Laut (SP A dan SP B). Secara umum, nilai kerapatan spesies yang paling besar nilainya pada tingkat pohon dan pancang yaitu SP A dan semai adalah pada jenis Rhizophora mucronata. Indeks kesesuaian ekosistem untuk kegiatan ekowisata mangrove di Pantai Ngantep termasuk kedalam kategori layak karena kondisi eksisting ekosistem mangrove yang sedikit akibat penebangan liar. Nilai daya dukung dibagi menjadi dua yaitu wisata pantai sebesar 80 dan wisata mangrove. Wisata mangrove untuk jelajah dengan jalan setapak sebesar 32 dan jelajah dengan xi menggunakan perahu sebesar 26. Nilai daya dukung kawasan ini masih dapat berubah, disesuaikan dengan track yang akan dibuat oleh pihak pengelola. Dari analisis AHP, untuk arahan strategi kebijakan yang diprioritaskan untuk mendukung pengelolaan ekowisata mangrove menurut dari strategi prioritas tertinggi ialah (1) Potensi Ekowisata 27,4%; (2) Pemanfaatan dari produk olahan mangrove 17,9%; (3) Kualitas sumberdaya manusia 13%; (4) Sarana dan Prasarana 9,1%; (5) Penegak Hukum 8% dan (6) Peningkatan Pendapatan 7,8%. Sedangkan peran utama yaitu melibatkan masyarakat dengan skor tertinggi sebesar 0,567 selanjutnya pemerintah dan swasta. Hasil skoring faktor tertinggi ialah faktor sosial dengan skor 0,320. Saran dari penelitian ialah Perlu adanya penelitian lanjutan tentang alternatif-alternatif ekowisata mangrove lainnya, baik itu dari segi potensi, analisis kesesuaian lahan maupun daya dukung sehingga akan didapatkan peta potensi kesesuaian lahan bagi keseluruhan jenis kegiatan ekowisata mangrove. Kemudian kegiatan rehabilitasi mangrove yang telah dilakukan di Pantai Ngantep diharapkan akan terus berlanjut dan dalam pelaksanaannya menggunakan metode penanaman yang benar (menanam langsung dari buahnya dengan media khusus atau menanam dari hasil bibit persemaian), sehingga kegiatan rehabilitasi yang dilakukan dapat berjalan lebih efisien. Rekomendasi untuk hutan mangrove di Pantai Ngantep adalah: Pertama, membuat dan mengaplikasikan sistem pemantauan dan evaluasi yang melibatkan para stakeholders khususnya kelompok masyarakat sekitar dalam perlindungan hutan mangrove. Kedua, membangun komitmen dan kesadaran semua pihak dalam pengendalian pencemaran lingkungan. Ketiga, meningkatkan pengelolaan hutan mangrove melalui kegiatan ekowisata

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/338.479 1/LES/k/2016/041611452
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.4 Secondary industries and services
Divisions: Program Pascasarjana > Magister Pengelolaan Lingkungan, Program Pascasarjana
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 06 Apr 2017 14:32
Last Modified: 06 Apr 2017 14:32
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/156026
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item