Widyawati, Wiwit (2014) Dampak Kebijakan Tarif Impor Beras terhadap Kinerja Ekonomi Beras di Indonesia. Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia. Potensi sumberdaya yang besar dan beragam yang dimiliki sektor pertanian mampu menjadi salah satu penggerak sistem perekonomian nasional hal tersebut terlihat dari kontribusi nyata dari sektor pertanian terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) (2014), berdasarkan harga yang berlaku pada periode 2009-2012, rata-rata pertumbuhan PDB tanaman pangan meningkat dari tahun 2009-2012 (11,14%) atau dari Rp 419.194,80 miliar menjadi Rp 574.916,30 miliar. Tanaman pangan juga berperan penting dalam pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat di Indonesia. Beras merupakan komoditi pangan utama penduduk Indonesia, konsumsi beras setiap tahun mengalami peningkatan. Hal tersebut dibarengi dengan adanya fenomena pertumbuhan penduduk Indonesia yang semakin meningkat, dimana peningkatan rata–rata jumlah penduduk Indonesia adalah 220.135 ribu jiwa pertahun (FAOSTAT, 2013). Namun demikian, selama kurun waktu 16 tahun (1995-2010) rata-rata produksi beras domestik hanya mampu memenuhi sekitar 94,85% dari total konsumsi beras di Indonesia (USDA, 2013). Sumber pemenuhan beras melalui impor menjadi salah satu solusi atas defisit produksi beras yang terjadi di Indonesia. Kondisi ini telah mendorong pemerintah untuk mengeluarkan serangkaian kebijakan guna mengurangi ketergantungan impor beras dari negara pengekspor beras di dunia dengan menerapkan kebijakan tarif impor beras. Permasalahan utama penelitian ini dirumuskan sebagai “sejauh mana kebijakan tarif impor beras berpengaruh pada kesejahteraan masyarakat Indonesia”. Kemudian dari permasalahan utama dapat dirumuskan rincian rumusan masalah, yaitu: (1) Seberapa besar tingkat produksi dan konsumsi beras di Indonesia, (2) Faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap tingkat produksi dan konsumsi beras di Indonesia, (3) Bagaimana dampak kebijakan tarif impor beras terhadap produksi dan konsumsi beras nasional, (4) Seberapa besar dampak kebijakan tarif impor beras terhadap perubahan kesejahteraan masyarakat. Tujuan penelitian yaitu: (1) menganalisis tingkat produksi dan konsumsi beras di Indonesia, (2) menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tingkat produksi dan konsumsi beras di Indonesia, (3) menganalisis dampak kebijakan tarif impor beras terhadap produksi dan konsumsi beras nasional, (4) menganalisis dampak kebijakan tarif impor beras terhadap perubahan kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan tujuan penelitian tersebut sehingga dirumuskan beberapa hipotesis penelitian sebagai berikut; (1) peningkatan konsumsi beras di Indonesia lebih besar dibandingkan peningkatan produksinya, (2) produksi beras di Indonesia dipengaruhi oleh produksi padi yang dihasilkan di Indonesia, sedangkan produksi padi domestik dipengaruhi oleh jumlah impor beras. Permintaan beras untuk konsumsi total di Indonesia dipengaruhi oleh harga beras tingkat pedagang besar (grosir), harga gandum impor, jumlah penduduk Indonesia dan permintaan beras untuk konsumsi total tahun sebelumnya, (3) peningkatan tarif impor beras akan mengakibatkan pada peningkatkan produksi dan penurunan konsumsi beras domestic, (4) peningkatan tarif impor akan mengakibatkan penurunan tingkat kesejahteraan masyarakat. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data tahunan dengan rentang waktu ( time series) dari tahun 1995 – 2010. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari beberapa instansi terkait, yaitu Badan Pusat Statistik (BPS); diambil dari situs resmi FAOSTAT, USDA, Bank Indonesia, Deptan. Untuk menganalisis tingkat produksi dan konsumsi beras di Indonesia digunakan metode analisis deskriptif dengan membandingkan rata-rata produksi dan rata-rata konsumsi beras per tahun di Indonesia, metode yang digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat produksi dan konsumsi beras di Indonesia menggunakan fungsi produksi dan fungsi permintaan konsumsi dalam bentuk persamaan simultan, analisis dampak kebijakan tarif impor beras terhadap produksi dan konsumsi beras di Indonesia dianalisis dengan menggunakan prosedur simulasi historis, dan dampak kebijakan tarif impor beras terhadap kesejahteraan masyarakat dianalisis dengan menghitung surplus ekonomi yang terdiri surplus produsen, surplus konsumen dan penerimaan pemerintah. Hasil penelitian dampak kebijakan tarif impor beras terhadap kinerja ekonomi beras di Indonesia adalah (1) Rata-rata produksi dan rata-rata konsumsi beras setiap tahunnya berturut-turut adalah 34,26 juta ton dan 36,12 juta ton. Hal tersebut menunjukkan bahwa produksi beras Indonesia masih belum mampu untuk memenuhi konsumsi total penduduk Indonesia; (2) Faktor-faktor yang berpengaruh nyata secara statistik terhadap produksi beras di Indonesia adalah produksi padi Indonesia dan rendemen gabah. Produksi padi Indonesia dipengaruhi oleh luas areal panen dan produktivitas padi. Sedangkan luas areal panen padi Indonesia dipengaruhi oleh luas areal panen tahun sebelumnya dan produktivitas padi Indonesia dipengaruhi oleh harga pestisida dan upah tenaga kerja dan faktor-faktor yang berpengaruh nyata secara statistik terhadap permintaan beras untuk konsumsi total di Indonesia adalah jumlah penduduk Indonesia; (3) Peningkatan tarif impor beras menyebabkan produksi beras Indonesia mengalami penurunan sebesar 0,0000183% dari 33.949.695,62 Kg menjadi 33.949.689,42 Kg sedangkan peningkatan tarif impor beras menyebabkan permintaan beras total untuk konsumsi di Indonesia mengalami peningkatan sebesar 0,00000056% dari 33.898.826,69 Kg menjadi 33.898.826,88 Kg; (4) Peningkatan tarif impor beras dari Rp 430/kg menjadi Rp 450/kg menyebabkan penurunan kesejahteraan masyarakat menjadi semakin berkurang yakni dari Rp. -1.360,5 miliar menjadi Rp -117,83 miliar. Kesimpulan dari penelitian ini adalah (1) tingkat produksi beras di Indonesia lebih rendah dari tingkat konsumsinya, rata-rata produksi dan konsumsi beras di Indonesia periode tahun 1995-2010 adalah 34,26 juta ton dan 36,12 juta ton, (2) produksi padi Indonesia dan rendemen gabah berpengaruh positif pada tingkat produksi beras di Indonesia. Produksi padi Indonesia dipengaruhi secara positif oleh luas areal panen dan produktivitas padi. Sedangkan luas areal pane
English Abstract
The agricultural sector is one sector that plays an important role in the Indonesian economy. Agricultural sector has a big and diverse potential resource that become one of the propulsion system of the national economy. It can be seen from the real contribution of the agricultural sector Gross Domestic Product (GDP). According to the Central Statistic Agency (BPS) 2014, based on the basic of prices prevailing 2009-2012, the average growth of GDP of food crops increased by 11.14% or from Rp 419,194.80 billion to Rp 574,916.30 billion. Food crop also plays an important role to fullfil human need in Indonesia. As the basic food needs of Indonesias population, rice consumption has increased every year. It is followed by the increase of Indonesias population growth, where the average increase in the population of Indonesia is 220,135 thousand people per year (FAOSTAT, 2013). However, during the period of 16 years (1995-2010) the average domestic rice production fulfills only 94.85% of the total rice consumption in Indonesia (USDA, 2013). Imported rice becomes one of solution to the deficit in rice production in Indonesia. This conditions have prompted the Indonesia government to issue a policies to reduce dependency on imported rice from the exporter country in the world to implement the tariffs policy on rice imports. The main problem of this research is "how extent the rice import tariff policy affect the Indonesian economy welfare". Then from the main issue details of formulation of the of the problem can be formulated, namely: (1) How are the production and the consumption of rice in Indonesia; (2) What are the factors that affect the consumption and the production of rice in Indonesia; (3) How are the impacts of import tariff policy on the national rice production and national rice consumption; (4) How is the impact of import tariff policy that applied by the Indonesian government on the changes of economic welfare? Based on the objectives above it can be concluded several hypothesis. They are (1) the consumption of rice in Indonesia is higher then the production; (2) national rice production was affected by paddy production in Indonesia whereas national paddy production was affected by import of rice. Domestic rice demand was affected by price of rice on the wholesaler level, population of Indonesia and lag domestic rice demand; (3) the increase of import tariff policy can increase the national rice production and it cause decrease in domestic rice consumption; (4) the increase of import tariff policy can decrease in economic welfare. The data that used in this study are secondary data from annual data with range of time from 1995 – 2010. Sources of data in this study were obtained from several relevant agencies, there are the Central Statistics Agency (BPS); taken from the official website FAOSTAT, USDA, Bank Indonesia, the Ministry of Agriculture. The methode that used to analyze the level of production and consumption of rice in Indonesia by comparing the average of rice production and the average of rice consumption every year in Indonesia, the factors that affect the level of production and consumption is analyzed with using the production function and demand function in form of simultaneous equations, the analysis of the impact of import tariff policy on rice to rice production and rice consumption in Indonesia is analyzed using simulation model, with 2 conditions they are 1) there is an import tariff and 2) there is no import tariff policy, and the analyze of impacts of import tariff policy on the economic welfare by calculating the economic surplus that consist of producer surplus, consumer surplus and government revenue. The results of the impacts of import tariff policy on the Indonesian rice economy are (1) the average production and average consumption of rice every year in Indonesia is 34.26 million tons and 36.12 million tons. It shows that Indonesias rice production is still not able to meet the total consumption of the Indonesia`s population; (2) The factors that are statistically significant affect on rice production in Indonesia is the Indonesian paddy production and grain yield. Indonesian paddy production is affected by areal harvesting and yields. While the Indonesian areal harvesting is affected by lag areal harvesting and yields is affected by the price of fertilizer, price of pesticides and wages and the factors that are statistically significant affect on total demand for rice for consumption in Indonesia is the Indonesian population; (3) The Increase in rice import tariff policy caused the Indonesian rice production decreased by 0.0000183% from 33,949,689.42 K to 33,949,695.62 Kg whereas the increase in rice import tariff policy caused the demand for total rice consumption in Indonesia increased by 0, 00000056% from 33,898,826.69 Kg to 33,898,826.88 Kg; (4) The Increase in rice import tariff policy from Rp 430/kg to Rp 450/kg cause the decrease in the economic welfare from Rp. -1360.5 Billion to Rp -117.83 Billion. The conclusion of this study were (1) The rice production in Indonesia is lower than the consumption of rice in Indonesia, the average rice production and consumption of rice in Indonesia are 34,26 billion tones dan 36,12 billion tones; (2) National paddy production and grain yileds have a positive effect to rice production in Indonesia. Areal harvesting and yields have a positive effect to national paddy production. Lag Areal harvesting and lag of paddy price have a positive effect to areal harvesting while lag of corn price has negative effect. Price of fertilizer and wage of labor have a positive effect to yields but price of pesticide has a negative effect to yields. Population of Indonesia has positive effect to domestic rice demand; (3) the Increase of rice import tariff policy impact on the increase of rice production in Indonesia but it decrease the domestic rice consumption; (4) the Increase of rice import tariff policy impact on decrease the economic welfare.
| Item Type: | Thesis (Magister) |
|---|---|
| Identification Number: | TES/338.476 647 25/WID/d/041407619 |
| Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.4 Secondary industries and services |
| Divisions: | S2/S3 > Magister Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian |
| Depositing User: | Endro Setyobudi |
| Date Deposited: | 04 Dec 2014 14:06 |
| Last Modified: | 04 Dec 2014 14:06 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/156010 |
Actions (login required)
 |
View Item |