Linawarti, Agistari (2015) Analisis Saluran Tataniaga Beras Di Wilayah Kecamatan Singosari Kabupaten Malang. Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui bentuk saluran distribusi beras, serta mengetahui harga yang diterima petani dari harga yang dibayar konsumen, dan pihak yang menikmati marjin terbesar dalam saluran distribusi beras tersebut. Dalam kondisi itu, ditegaskan dengan diperoleh kebijakan untuk penataan distribusi beras. Penelitian ini dilakukan di wilayah Kecamatan Singosari Kabupaten Malang. Desa Watugede dipilih sebagai sampel, karena desa tersebut memiliki lembaga distribusi pangan masyarakat yang merupakan program dari pemerintah yang menjadi titik sentral produksi padi. Pendekatan analisis adalah kuantitatif deskriptif. Penentuan responden dengan menggunakan purpossive sampling yaitu memilih sampel petani sebanyak 100 orang. Dipilih petani berdasarkan pertimbangan luas sawah garapannya dan pendidikannya (kemampuannya memberikan informasi yang dibutuhkan). Penentuan responden pedagang berdasarkan pertimbangan jenis pedagang dan kemampuannya memberikan informasi (pendidikan). Dipilih responden yang mewakili pedagang lokal (penggilingan padi) sebanyak 10 orang, pedagang besar sebanyak 8 orang dan pengecer sebanyak 2 orang. Penelusuran dari pelaku (aktor) dari tiap saluran/rantai lembaga pemasaran (tataniaga) dilakukan dengan snowball sampling . Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan: pertama , analisis pola saluran distribusi pemasaran beras dan harga yang diterima petani dari harga yang dibayar konsumen adalah terdapat tiga saluran pemasaran di Desa Watugede. Lembaga tataniaga yang terlibat dalam pemasaran beras adalah penggilingan padi, pedagang besar yang berasal dari Kecamatan Singosari dan Kecamatan Karangploso, pedagang pasar, dan pedagang pengecer Kecamatan Singosari maupun pengecer Kecamatan Karangploso. Kedua , Pedagang gabah membeli gabah dari petani dengan pembelian gabah menggunakan sistem ijon. Di Desa Watugede terdapat dua unit penggilingan yang memonopoli pembelian gabah dari petani, dan unit penggilingan mereka memiliki aturan mainnya sendiri dalam tataniaga beras dilokasinya. Ketiga, Pedagang besar adalah lembaga pemasaran (tataniaga) yang melakukan pembelian dari penggilingan dan petani kemudian mendistribusikan kesejumlah lembaga tataniaga lainnya (tingkat pengecer) baik di wilayah Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang maupun wilayah lainnya disekitar Kecamatan Singosari, kabupaten lain di wilayah Jawa Timur dan ke konsumen akhir dalam skala yang besar (penjualan minimal 5 kuintal pertansaksi). Keempat , kebijakan efektivitas saluran distribusi beras di wilayah Kecamatan Singosari dengan menggunakan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM) dan kebijakan Tunda Jual yang dirasakan dapat memberi manfaat untuk keberlangsungan distribusi beras di Desa Watugede atau sebelum dan selama pengolahan. Untuk Tahap Pasca Mandiri , pada tahun 2013 gapoktan yang telah memasuki tahap Pasca Mandiri yaitu Gapoktan Makmur Santoso Kecamatan Singosari, Gapoktan Tani Asri kecamatan Pakis dan Gapoktan Subur Rahayu Kecamatan Bululawang. Gapoktan yang memasuki tahap Pasca Mandiri diharapkan mampu secara mandiri untuk mengembangkan usahanya dari pemupukan modal yang telah diperoleh dan diharapkan mampu memperluas mitra usaha yang salah satunya mengakses kerjasama dengan perbankan untuk menambah dana usahanya agar dapat lebih berkembang. Dampak akhir dari seluruh dukungan pemerintah tersebut melalui kegiatan Penguatan-LDPM adalah membantu petani disaat harga murah karena penggilingan tidak mau membeli sehingga pedagang menjauh disaat produk luar daerah masuk, sehingga berdampak pada harga dan pada saat itu LDPM membantu karena sesuai dengan HPP (Harga Pokok Petani).
English Abstract
The approach is quantitative descriptive analysis. Determination of respondents using purposive sampling is to select a sample of farmers as much as 100 people. Selected farmers based on the consideration of his cultivated rice area and education (ability to provide the required information). The determination is based on consideration of the type of respondents merchant trader and its ability to provide information (education). Selected respondents representing local merchants (RMU) is 10 people, wholesalers and retailers of 8 persons by 2 people. Search of actors (actor) on each channel / chain marketing agencies (business administration) is done by snowball sampling. Based on the results of the study concluded: first, the analysis of the pattern of rice marketing distribution channels and prices received by farmers from the price paid by consumers is that there are three marketing channels in the village Watugede. Business administration institutions involved in the marketing of rice is rice mills, wholesalers from Singosari and District Karangploso, market traders and retailers as well as retailers Singosari District of Karangploso. Second, grain traders buy grain from farmers by purchasing grain using bonded labor system. In the village there are two mills Watugede who monopolize the purchase of grain from farmers, and their milling unit has its own rules in rice trading system dilokasinya. Third, large traders are marketing agencies (business administration) who make a purchase from millers and farmers trading system then distributes kesejumlah other institutions (retail level) both in the Singosari, Malang and other regions around the Singosari, other districts in East Java and to final consumers on a large scale (at least 5 quintals pertansaksi sales). Fourth, the policy effectiveness of distribution channels in the region Singosari rice using the Institute of Food Distribution Society (LDPM) and perceived policy Selling Delay can provide benefits for the sustainability of rice distribution in the village Watugede or before and during treatment. For Stage Post Independent, in 2013 gapoktan who have entered the stage that Gapoktan Makmur Mandiri Post Santoso Singosari, Gapoktan Farmer Asri subdistrict Lush ferns and Gapoktan Rahayu District of Bululawang. Gapoktan who entered the stage of the Post Independent expected to be able to expand its business independently of capital accumulation which has been obtained and is expected to expand its business partners, one of which access the cooperation with banks to raise funds in order to further develop their business. The ultimate impact of all the government support through activity-LDPM Strengthening help farmers when prices are low because of the mill did not want to buy so that traders away when the product outside the entrance area, so the impact on the price and the time it LDPM help because according to COGS (Cost of Farmers ).
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | TES/338.476 647 25/LIN/a/2015/041502393 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.4 Secondary industries and services |
Depositing User: | Sugiantoro |
Date Deposited: | 29 Jun 2015 09:47 |
Last Modified: | 29 Jun 2015 09:47 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/156009 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |