Sugianto (2014) Pengakuan Pendapatan atas Pembiayaan Ijarah (Studi pada BMT UGT Sidogiri Pasuruan). Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk memahami praktik pengakuan pendapatan atas Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa praktik pengakuan pendapatan atas pembiayaan ijarah di BMT UGT Sidogiri Pasuruan dalam perspektif PSAK 107 dan maqasid al syariah . Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan Classical phenomenology (Transcendental phenomenology . Transcendental phenomenology merupakan filosofi dan sekaligus pendekatan metodologis. Fenomenologi merupakan metode untuk mendeskripsikan pengalaman hidup dari beberapa orang tentang sebuah konsep atau phenomena . Penelitian fenomenologi menekankan pada pemberian makna atas suatu pengalaman beberapa orang dalam phenomena tersebut. Hasil dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan pengakuan pendapatan atas pembiayaan ijarah dengan fatwa DSN MUI dapat diketahui bahwa objek ijarah sudah sesuai karena kewajiban menyediakan asset sudah dapat dilakukan, karena BMT UGT Sidogiri bukanlah pemilik asset, maka biaya pemeliharaan, dan penjaminan kerusakan bukan ditanggung oleh BMT melainkan oleh pemilik asset atau sesuai dengan kesepakatan akad. Walau demikian, sesuai dengan kesepakatan ulama pengakuan pendapatan ini diperbolehkan. Penyelesaian sengketa jika terjadi kemacetan selalu dimusyawarahkan/dinegosiasikan dengan nasabah. Belum pernah terjadi hingga masuk ke pengadilan ataupun di Badan Arbitrase Syariah.
English Abstract
This study aims to analyze the revenue recognition practices on Ijarah financing at BMT UGT Sidogiri Pasuruan in PSAK 107 and maqasid al shariah perspective. The approach used in this study is phenomenology Classical approach (Transcendental phenomenology). Transcendental phenomenology is a philosophy and the methodological approach. Phenomenology is a method to describe the life experiences of a few people about a concept or phenomenon. Phenomenological research emphasizes to provide the meaning of an experience some people in these phenomena. Outcome of this study is to compare the revenue recognition on ijarah financing with DSN MUI fatwa can be seen that the object of ijarah is appropriate, because the obligation to provide asset can be performed, because BMT UGT Sidogiri not the owner of the asset, the cost of maintenance, and guarantees of damage not covered by BMT UGT but by the owner of the assets in accordance with the agreement or contract. Nevertheless, according to the consensus of the scholars of this revenue recognition allowed dispute resolution in the event of congestion is always discussed/negotiated with customers and has never happened to go to court or Sharia Arbitration.
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | TES/297.273/SUG/p/041405233 |
Subjects: | 200 Religion > 297 Islam, Babism, Bahai Faith > 297.2 Islamic doctrinal theology ('aqa'id and Kalam); Islamic and secular disciplines; Islam and other systems of belief |
Divisions: | S2/S3 > Magister Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis |
Depositing User: | Endro Setyobudi |
Date Deposited: | 12 Sep 2014 09:12 |
Last Modified: | 12 Sep 2014 09:12 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/155477 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |