RivaRDWS, Safda (2017) Ketercapaian Program Carbon Bank dengan Konsep 3E (Edukasi, Ekologi, Ekonomi) di Bantaran Sungai DAS Brantas Kelurahan Jatimulyo Kota Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Pemanasan global yang terjadi saat ini salah satunya diakibatkan oleh kepadatan penduduk dan segala aktivitas perkotaan. Tidak sedikit jumlah lahan yang dibutuhkan dalam pemenuhan kebutuhan penduduk, sehingga banyak ditemui pemanfaatan bantaran sungai sebagai lahan pemukiman seperti di wilayah RT. 04 RW.02 Kelurahan Jatimulyo, Kota Malang. Penduduk di wilayah tersebut tinggal di daerah bantaran Sungai Brantas dan tidak ada aktivitas berbasis lingkungan yang dilakukan. Program Carbon Bank bertujuan untuk mengembalikan fungsi bantaran sungai serta memanfaatkan bantaran sungai untuk kegiatan produktif masyarakat sasaran sehingga dapat mengembangkan gerakan SAJISAPO dengan konsep 3E (Edukasi, Ekologi, Ekonomi). Tahapan penelitian dalam penelitian ini ialah persiapan, sosialisasi program, pelatihan, pendampingan, pengawasan, evaluasi dan monitoring. Metode yang digunakan yaitu deskriptif dan eksperimental serta pendekatan atau koordinasi kepada warga Kelurahan Jatimulyo. Tanaman yang ditanam oleh warga ialah sengon, melinjo dan tanaman obat keluarga (toga). Cara penanaman, perawatan, dan pemanenan tanaman tertera di buku panduan (smart booklet) yang telah dibagikan kepada warga. Pada tahap pengawasan warga dibagikan buku tabungan investasi yang berfungsi sebagai lembar kontroling perawatan tanaman serta mencatat tanaman apa saja yang dilakukan oleh warga. Tanaman yang diinvestasikan oleh warga inilah yang mewujudkan Gerakan SAJISAPO (Satu Jiwa Satu Pohon). Hasil program penelitian ini menunjukkan bahwa Setelah dilaksanakan program Carbon Bank, pengetahuan warga tentang lingkungan mengalami peningkatan hingga 80%. Tanaman yang ditanam oleh warga akan mampu menyerap CO2 hingga 61,34 gram CO2 per jam. Toga yang telah dipanen oleh warga dapat mengurangi pengeluaran sebanyak Rp6.000,00/panen. Jika bibit sengon dirawat dengan baik hingga mencapai umur siap produksi (5-7 tahun), kayu sengon dapat dijual dengan harga mencapai Rp1.000.000,00 per m3. Tanaman melinjo lebih banyak dimanfaatkan bijinya dan dapat dijual hingga harga Rp10.000,00/kilogram di pasaran. Kata kunci:
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FTP/2017/21/051700652 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture |
Divisions: | Fakultas Teknologi Pertanian > Keteknikan Pertanian |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 01 Feb 2017 15:43 |
Last Modified: | 22 Oct 2021 02:26 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/151443 |
Text
COVER_JURNAL_SAFDA.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text
SKRIPSI_SAFDA_RIVA_RDWS.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB) |
|
Text
JURNAL_SAFDA.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text
COVER_SKRIPSI_SAFDA.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
Actions (login required)
View Item |