Hanik, SellaUmy (2016) Aplikasi Ultrasonik Frekuensi Rendah Untuk Menurunkan Kadar Residu Pestisida Malathion Dalam Air (Kajian Amplitudo). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Air merupakan kebutuhan penting bagi manusia, baik dalam bidang pertanian, industri, keperluan rumah tangga dan yang paling penting sebagai air minum. Namun selama ini kualitas air hanya ditentukan dari parameter wajib, padahal parameter tambahan seperti kadar pestisida juga tidak kalah penting. Salah satu bahan aktif pestisida yang banyak digunakan oleh petani yaitu malathion. Malathion ini berfungsi untuk mengontrol serangga tanah dan dedaunan, hama pada kubis, bawang merah dan tanaman ladang lainnya. Semakin tingginya penggunaan pestisida juga menyebabkan pencemaran permukaan aliran air, bahkan jika meresap ke tanah akan meninggalkan residu di air tanah. Metode ultrasonik frekuensi rendah merupakan salah satu metode untuk menjaga kualitas air dari bahaya residu pestisida. Selama perlakuan ultrasonik, terjadi proses kavitasi yang menyebabkan terbentuknya radikal hidroksil. Radikal hidroksil ini akan memicu degradasi senyawa organik dalam larutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perlakuan ultrasonik frekuensi rendah pada tiap level amplitudo terhadap penurunan kadar malathion dalam air. Penelitian ini menggunakan 1 faktor yaitu amplitudo sebanyak 3 level (20%, 30%, 40%). Air ditambahkan malathion dan diberi radiasi ultrasonik frekuensi 20 kHz selama 10 menit dengan 3 kali ulangan pada tiap level amplitudo. Hasil perlakuan dilakukan uji lanjut menggunakan spektrofotometri uvvis, GC-MS dan FTIR. Data hasil pengujian spektrofotometri uv-vis dianalisa menggunakan uji T-berpasangan dengan taraf 5%. Hasil pengujian spektrofotometri uv-vis menggunakan uji T-berpasangan dengan taraf 5% menunjukkan bahwa perlakuan ultrasonik dengan variasi amplitudo 20%, 30%, 40% memiliki pengaruh nyata terhadap penurunan kadar malathion dalam air. Kadar malathion tiap perlakuan ultrasonik amplitudo 20, 30, 40% masing-masing yaitu 73.475±10.027 ppm, 64.668±1.819 ppm dan 47.064±2.517 ppm. Perlakuan ultrasonik ini menyebabkan hidrolisis pada malathion membentuk dietil fumarat dan phosphorodithioic acid yang dibuktikan dari hasil analisa GC-MS. Pada analisa FTIR, terjadi pemutusan ikatan sulfurkarbon pada malathion dan terdeteksinya ikatan rangkap karbon dari struktur dietil fumarat. Dietil fumarat (LD50 1500-2000 mg/kg) bersifat lebih toksik dibandingkan dengan malathion (LD50 1000-10,000 mg/kg) namun resiko kesehatan dari lingkungan lebih rendah karena sifatnya yang mudah terdegradasi.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FTP/2016/329/051606770 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture |
Divisions: | Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Hasil Pertanian |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 28 Sep 2016 10:54 |
Last Modified: | 24 Oct 2021 13:37 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/150883 |
![]() |
Text
LAPORAN_SKRIPSI_SELLA_UMY_(125100101111033)_-_Copy.pdf Download (5MB) |
![]() |
Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_lightbox)
lightbox.jpg Download (32kB) |
![]() |
Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_preview)
preview.jpg Download (14kB) |
![]() |
Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_medium)
medium.jpg Download (4kB) |
![]() |
Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_small)
small.jpg Download (1kB) |
Actions (login required)
![]() |
View Item |