Anggrahini, Ervina Wahyu (2016) Sintesis dan Karakterisasi Hidroksiapatit dari Limbah Sisik Ikan Kurisi (Nemipterus nematophorus) Menggunakan Metode Presipitasi Kimia Basah sebagai Aplikasi Dental Bio-Implant. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Perkembangan Biomaterial Pada Bidang Medis Memberikan Kontribusi Besar Dalam Dunia Kedokteran Gigi. Salah Satu Jenis Biomaterial Yang Banyak Diaplikasikan Sebagai Material Implant Gigi Adalah Hidroksiapatit (Hap). Hap Memiliki Sifat Biokompatibilitas Yang Lebih Baik Dibandingkan Implant Gigi Berbahan Logam. Pengembangan Dan Sintesis Hap Dari Bahan Alami Merupakan Solusi Yang Tepat Guna Meningkatkan Sifat Bioaktif, Biokompatibilitasdanosteointegrasi Antara Implant Gigi Dengan Jaringan Di Sekitar Implant. Namun, Pemenuhan Kebutuhan Hapdi Indonesia Masih Bergantung Impor. Hal Ini Mengakibatkan Harga Jual Hap Menjadi Sangat Mahal Yaitu 1 Juta Rupiah Per Gram Hap. Padahal Hapdapat Disintesis Dari Bahan Alami Yang Mengandung Kalsium Tinggi. Sisik Ikan Merupakan Limbah Dari Industri Pengolahan Ikan Filet Maupun Ikan Dalam Kemasan Kaleng Yang Cukup Banyak Keberadaannya Di Indonesia. Sisik Ikan Sebagai By-Productini Memiliki Kandungan Kolagen Serta Kalsium Fosfat Yang Tinggi, Dimana Kalsium Fosfat Merupakan Komponen Utama Senyawa Hap. Berdasarkan Hal Tersebut, Sisik Ikan (Fish-Scale) Memiliki Potensi Yang Besar Sebagai Bahan Baku Hap Sintesis. Dengan Demikian, Diharapkan Indonesia Mampu Memproduksi Hap Secara Massal Dan Mandiri. Pada Penelitian Ini Dilakukan Sintesis Hap Dari Limbah Sisik Ikan Kurisi (Nemipterus Nematophorus)Menggunakan Metode Presipitasi Kimia Basah Dengan Variasi Temperature Kalsinasi 600°C (Fhap1) Dan 800°C (Fhap2). Pada Metode Presipitasi Kimia Basah (Wet Chemical Precipitation)Prekursor Kalsium Yang Digunakan Adalah Kalsium Hidroksida Ca(OH)2yang Diperoleh Dari Sisik Ikan Kurisi, Sedangkan Prekursor Fosfatnya Adalah Asam Fosfat H3PO4. Karakter Hap Dianalisis Menggunakan Instrument XRF, FTIR, XRD, Dan PSA. Hasil XRF Menunjukkan Bahwa Kadar Kalsium Pada Limbah Sisik Ikan Kurisi Cukup Tinggi Yaitu Sebesar 82,31%. Hasil Analisis XRD Pada Kedua Sampel Fhap1 Dan Fhap2 Sesuai Dengan Data JCPDS Dan Pola Hidroksiapatit Komersial Dengan Derajat Kristalinitas Sampel Fhap1 Sebesar 74,3% Lebih Tinggi Dibandingkan Sampel Fhap2 Sebesar 62,5%. Spektrum FTIR Pada Kedua Sampel Menunjukkan Adanya Gugus PO4 3-, OH-, Dan CO3 2. Namun Dilihat Dari Grafik Hasil FTIR Sampel Fhap1 Memiliki Intensitas Yang Lebih Tinggi Dibandingkan Fhap2. Intensitas Yang Lebih Tinggi Menandakan Kuantitas Dari Karbonat CO3 2-Yang Lebih Besar. Hasil PSA Menunjukkan Distribusi Ukuran Partikel Hap Yang Terbentuk Belum Seragam Dan Masih Dalam Skala Mikron.
English Abstract
The development of biomaterials in the medical field made a major contribution in the world of dentistry. One type of biomaterials are widely applied as a dental implant material is hydroxyapatite (HAp). HAp has biocompatibility properties are better than dental implants made of metal. Development of HAp and synthesis of natural materials is the right solution to increase bioactive properties, biocompatibility and osseointegration of dental implants with tissue around the implant. However, meeting the needs of HAp in Indonesia still relies on imports. This resulted in the selling price of HAp becomes very expensive at 1 million per gram HAp. Though, HAp can be synthesized from natural ingredients that contain high calcium.Fish scales is a waste of fillet fish processing industry as well as canned fish whose high presence in Indonesia.Fish scales as a by-product contains collagen and calcium phosphates, in which calcium phosphate is a major component HAp compound.Accordingly, the scales of a fish have great potential as raw material for the synthesis of HAp. It is expected that Indonesia is able to produce HAp in mass production and independently. In this research, synthesis of HAp from kurisi waste fish scales (Nemipterus nematophorus) using a wet chemical precipitation method with calcination temperature variation of 600°C (FHAp1) and 800°C (FHAp2).In wet chemical precipitation method (wet chemical precipitation) calcium precursors used is calcium hydroxide Ca(OH)2 obtained from kurisifish scales, while the phosphate precursor is H3PO4 phosphoric acid.Characters of HAp were analyzed using XRF, FTIR, XRD, and PSAinstrument. x XRF results showed that the levels of calcium in the kurisi fish scales waste was quite high at 82.31%. XRD analysis results in both samples FHAp1 and FHAp2 in accordance with the data pattern of JCPDS and commercial hydroxyapatite with the degree of crystallinity of the sample FHAp1 by 74.3% higher than FHAp2 sample of 62.5%. The FTIR spectrum in both samples showed PO43-group, OH-, dan CO32-. But seen from the graph the results of FTIR FHAp1 sample has a higher intensity than FHAp2. Higher intensity indicates the quantity of carbonate CO32- larger. PSA results show the particle size distribution is not uniform HAp formed and are still in the micron scale
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | SKR/FTP/2016/103/051602984 |
| Uncontrolled Keywords: | Hidroksiapatit, Implant, Kalsinasi, Presipitasi-Kimia Basah,-Calcination, Hydroxyapatite, Implant, Wet -Chemical Precipitation |
| Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture |
| Divisions: | Fakultas Teknologi Pertanian > Keteknikan Pertanian |
| Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
| Date Deposited: | 15 Apr 2016 10:31 |
| Last Modified: | 01 Dec 2021 03:27 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/150629 |
Preview |
Text
LAPORAN_TUGAS_AKHIR_NUR_KAIFAH_ANDRIANI.pdf Download (5MB) | Preview |
Actions (login required)
 |
View Item |