Albike, RodhiaDara (2015) Efek Pemberian Fraksi Tidak Tersabunkan (Ftt) Dari Distilat Asam Lemak Minyak Sawit (Dalms) Terhadap Aktivitas Sod Dan Mda Tikus Wistar Jantan Pada Kondisi Stres Oksidatif. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Pemanasan minyak dalam waktu lama secara berulang-ulang akan menyebabkan terjadinya degradasi, oksidasi dan dehidrasi pada minyak goreng. Proses tersebut dapat membentuk radikal bebas dan senyawa yang bersifat racun bagi tubuh yang selanjutnya menyebabkan terjadinya stres oksidatif dan berbagi penyakit degeneratif. Distilat asam lemak minyak sawit (DALMS) adalah produk samping dari proses pemurnian minyak sawit kasar. DALMS mengandung senyawa bioaktif dalam jumlah yang tinggi diantaranya tokotrienol, stigmasterol, campesterol, dan hidrokarbon skualen. Senyawa bioaktfi tersebut terdapat pada fraksi tidak tersabunkan (FTT) dari DALMS sehingga untuk mendapatkannya harus dipisahkan dari fraksi tersabunkan melalui proses saponifikasi. Saponifikasi merupakan metode pemurnian secara fisik, dilakukan untuk memisahkan asam lemak bebas dengan fraksi tidak tersabunkan. Kandungan senyawa bioaktif pada FTT DALMS yaitu vitamin E, fitosterol dan skualen yang berfungsi sebagai antioksidan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui efek pemberian FTT dalam menangkal radikal bebas yang timbul akibat stres oksidatif dengan indikator kadar MDA tikus wistar jantan yang dianalisa pada akhir penelitian. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 2 faktor yaitu kelompok tikus perlakuan dan waktu pengambilan sampel. 24 ekor tikus wistar jantan dibagi secara acak kedalam 6 kelompok yaitu kontrol negatif; kontrol positif; dan kelompok tikus perlakuan dengan FTT (100, 200, 500, 1000) dan minyak jelantah 2ml/hari dan Faktor II adalah pengambilan sampel minggu ke-1 dan minggu ke-4. Data dianalisa ragam ANOVA dilanjutkan dengan uji DMRT (α=0,05). Berdasarkan hasil penelitian, faktor jenis perlakuan memberikan pengaruh yang nyata (α=0,05) terhadap kadar MDA dan aktivitas SOD. Faktor waktu pengambilan sampel berpengaruh nyata (α=0,05) terhadap aktivitas SOD. Fraksi tidak tersabunkan Dosis III (500mg/kg/BB) memiliki peningkatan aktivitas SOD yang paling baik dengan presentase 106,19% dan MDA sebesar 0,06%
English Abstract
Heating oil for a long time repeatedly will cause degradation, oxidation and dehydration on cooking oil. The process can form free radicals and compounds that are toxic to the body which in turn leads to oxidative stress and degenerative diseases. Palm oil fatty acid distillate is a by-product of the process of refining crude palm oil. PFAD contain bioactive compounds in such high amounts of vitamin E, phytosterols and squalene. The bioactive compounds not present in unsaponifiable fraction of PFAD so as to get them to be separated from the saponified fraction through the process of saponification. Saponification is a physical purification method, performed to separate the free fatty acids with unsaponifiable fraction. Content of bioactive compounds in the unsaponifiable fraction of PFAD is vitamin E, phytosterols and squalen which act as antioxidants. Purpose of this study was to determine the effects of unsaponifiable farction in counteracting free radicals resulting from oxidative stress indicators wistar rats Malondialdhyde levels were analyzed at the end of the study. The design of this study was Completely Randomized Design (CRD) which was arranged in two factors. The first factor consisted of the negative control group, positive control group (oxidative stress), unsaponifiable fraction dose I (100mg/kg/BB), dose II (200mg/kg/BB), dose III (500mg/kg/BB) and dose IV (1000mg/kg/BB). The second factor was taken time at week I and week 4 and each treatment was repeated 4 times. The data was analyzed by analysis of variance of ANOVA followed by DMRT test (α=0,05). The type of treatment factor was significantly (α = 0,05) affected the MDA and SOD levels of blood. Factor of sampling time was significantly (α = 0,05) affected of MDA and SOD levels of blood serum. Unsaponifiable fraction dose III (500mg/kg/BB) had more influence on the SOD by 106,19% compared to the oxidative stress group and decreased levels of MDA by 0,06%.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FTP/2015/78/051502903 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture |
Divisions: | Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Hasil Pertanian |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 22 Apr 2015 14:26 |
Last Modified: | 23 Oct 2021 06:18 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/150595 |
Text
skripsi.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB) |
Actions (login required)
View Item |