Pengaruh Rasio Bahan : Pelarut dan Lama Ekstraksi pada Metode Ultrasonik Terhadap Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Berenuk (Crescentia cujete Linn.).

Ardianti, Anik (2013) Pengaruh Rasio Bahan : Pelarut dan Lama Ekstraksi pada Metode Ultrasonik Terhadap Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Berenuk (Crescentia cujete Linn.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Berenuk (Crescentia cujete Linn.) merupakan tanaman perdu tropis yang berkhasiat sebagai obat berbagai penyakit. Daun berenuk dalam pengobatan tradisional digunakan untuk mengobati luka baru dan menurunkan hipertensi. Daun mudanya ditumbuk dan dijadikan pengompres untuk sakit kepala. Kandungan alkaloid, saponin, tanin, dan polifenol pada daun ini berpotensi sebagai antibakteri. Sifat antibakteri yang ditambahkan pada makanan sangat penting untuk meningkatkan umur simpan makanan dan memberikan rasa aman pada konsumen. Senyawa antibakteri dari daun berenuk dapat diperoleh dengan cara ekstraksi menggunakan metode ultrasonik. Metode ini merupakan metode ekstraksi yang cepat, menghasilkan yield yang tinggi, tidak membutuhkan banyak pelarut, dan mudah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh rasio bahan : pelarut dan lama ekstraksi pada metode ultrasonik terhadap rendemen, total fenol, dan aktivitas antibakteri ekstrak daun berenuk terhadap Escherichia coli ATCC 25922 dan Staphylococcus aureus ATCC 29213, mengetahui nilai Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) dan Konsentrasi Bunuh Minimum (KBM) serta mengetahui senyawa aktif yang terdapat dalam ekstrak daun berenuk perlakuan terbaik. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang disusun secara faktorial dengan dua faktor. Faktor I yaitu rasio bahan : pelarut (1:9, 1:10, dan 1:11 (b/v)) dan faktor II yaitu lama ekstraksi (10, 20, dan 30 menit). Masing-masing perlakuan dilakukan tiga kali pengulangan sehingga diperoleh 27 satuan percobaan. Data yang diperoleh dianalisa menggunakan analisa ragam. Kemudian dilakukan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) atau Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) dengan selang kepercayaan 5%. Pemilihan perlakuan terbaik menggunakan metode multiple attribute. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan rasio bahan : pelarut dan lama ekstraksi dengan ultrasonik memberikan pengaruh nyata (α=0.05) terhadap rendemen, total fenol ekstrak daun berenuk, begitu juga aktivitas antibakteri terhadap bakteri Escherichia coli ATCC 25922 dan Staphylococcus aureus ATCC 29213. Interaksi kedua perlakuan berpengaruh nyata (α=0.05) terhadap rendemen saja. Perlakuan terbaik diperoleh dari rasio bahan : pelarut 1:10 dan lama esktraksi 20 menit dengan rendemen 26.237%, total fenol 825.398 μg/g, aktivitas antibakteri (diameter hambat) terhadap Escherichia coli ATCC 25922 sebesar 18.333 dan Staphylococcus aureus ATCC 29213 sebesar 22.333 mm. Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) ekstrak daun berenuk perlakuan terbaik terhadap Escherichia coli ATCC 25922 sebesar 50% dan Staphylococcus aureus ATCC 29213 sebesar 25%. Konsentrasi Bunuh Minimum (KBM) belum dapat diketahui. Senyawa aktif yang teridentifikasi dari ekstrak daun berenuk menggunakan spektroskopi inframerah selain senyawa fenol yaitu senyawa keton dan eter.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FTP/2013/264/051311014
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Hasil Pertanian
Depositing User: Hasbi
Date Deposited: 02 Dec 2013 10:21
Last Modified: 22 Oct 2021 02:58
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/149372
[thumbnail of SKRIPSI.pdf]
Preview
Text
SKRIPSI.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item