RahayuIntanSertufi (2012) Rancang Bangun Mesin Pengering RH (Relative Humidity) Rendah untuk Memperbaiki Kualitas Pengeringan Pada Bahan Pangan yang Sensitif Terhadap Panas. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Pengeringan banyak berperanan dalam berbagai sektor, salah satunya adalah pada industri pangan. Proses pengeringan pada industri pangan digunakan untuk mengawetkan bahan pangan yaitu dengan cara mengurangi kadar air sampai batas tertentu guna memperpanjang umur simpan. Adanya kadar air dalam makanan menyebabkan makanan tersebut cepat busuk karena aktivitas organisme dan enzim dalam bahan makanan. Permasalahan utama pengeringan adalah masih tingginya suhu operasi dalam pengeringan. Hal ini dikarenakan kelembaban dari udara pengering masih tinggi. Suhu pengeringan yang tinggi menyebabkan sifat fisik maupun non fisik bahan pangan akan berubah bahkan rusak. Efek negatif dari pengeringan dengan suhu tinggi dapat dihindari apabila kelembaban udara pengering rendah. Kelembaban rendah menyebabkan suhu operasi pengeringan rendah sehingga tidak merusak sifat fisik maupun non fisik bahan yang dikeringkan. Pengeringan RH (Relative Humidity) rendah merupakan pengeringan yang dilakukan dengan menurunkan RH (kelembaban) udara pengeringan. Apabila RH udara pengeringan rendah, maka akan banyak uap air yang diserap dari bahan. Kandungan air dalam udara menyebabkan udara menjadi lembab, hal ini membuat proses pengeringan menjadi lebih lama. Alat yang berfungsi untuk menurunkan kadar air yang terkandung dalam udara adalah dehumidifier. Prinsip kerja dari dehumidifier ini yaitu mengembunkan uap air pada udara yang telah melalui koil evaporator dan mengkondensasi air hasil pengembunan. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk merancang mesin pengeringan RH rendah dengan menggunakan sistem dehumidifikasi, dan (2) Untuk mengetahui pengaruh debit udara masuk dan suhu terhadap penurunan RH. Untuk pengujian mesin pengering ini, metode yang digunakan adalah Rancangan Percobaan Faktorial yaitu Rancangan Acak Lengkap dengan 2 faktor yaitu debit udara (m3/jam) dan suhu (°C). Faktor debit terdiri dari 5 variasi, yaitu 0 bagian udara kering,¼ bagian, ½ bagian, ¾ bagian, dan 1 bagian dengan debit udara secara berurutan untuk masing-masing perlakuan variasi debit adalah 0,055 m3/s, 0,037 m3/s, 0,034 m3/s, 0,022 m3/s, dan 0,014 m3/s. Untuk faktor suhu terdiri dari 3 variasi, yaitu 25 °C, 30 °C, dan 35 °C. Mesin pengering yang dirancang mempunyai dimensi keseluruhan, yaitu panjang 145 cm, lebar 60 cm, dan tinggi 151 cm. Mesin pengering ini mempunyai bagian utama yaitu Air Conditioner (AC) dengan daya 1 HP (Horse Power), heater dengan daya 500 watt, thermoregulator, dan ruang pengering. Hasil pengujian mesin pengering RH rendah terhadap penurunan kelembaban relatif (RH) cukup signifikan, terlihat dari RH awal dengan kisaran 81,67-94% dapat turun sampai RH terendah yaitu 36,67%. Kelembaban akhir tertinggi didapatkan dari perlakuan suhu 25 °C dengan bukaan debit 0,25 bagian yaitu 72,33% dan yang paling rendah adalah pada perlakuan suhu 35 °C dengan bukaan debit penuh yaitu 36,67%. Dari perlakuan variasi suhu dan variasi debit, dilakukan analisa ragam untuk mengetahui diantara kedua faktor tersebut mana yang lebih berpengaruh terhadap penurunan RH. Hasilnya menunjukkan bahwa perlakuan suhu pengeringan berpengaruh sangat nyata terhadap penurunan RH, sedangkan perlakuan variasi debit tidak berbeda nyata terhadap kelembaban akhir.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FTP/2012/190/051203740 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture |
Divisions: | Fakultas Teknologi Pertanian > Keteknikan Pertanian |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 25 Oct 2012 10:25 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 03:13 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/148945 |
Text
BAB_I_-_LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB) |
Actions (login required)
View Item |