Pratiwi, VirhantyErnitaSukma (2012) Aplikasi Model persediaan Terintegrasi Untuk Pendistribusian Tahu Dalam Supply Chain Multi Eselon (Studi Kasus di Unit Usaha Tahu RDS, Singosari-Malang). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Tahu RDS termasuk perishable product, yang mengalami kerusakan pembusukan dalam jangka waktu yang pendek yaitu 3 hari. Jumlah tahu yang didistribusikan ke retailer sebanyak 2500 unit, namun tahu tersebut tidak akan habis pada hari itu juga. Unit usaha tahu RDS harus menyimpan produknya yang tidak terjual atau dikembalikan oleh retailer (retur) hampir 5% dari total tahu yang diproduksi. Produk yang tidak terjual disimpan selama satu hari di gudang penyimpanan dengan hanya ditumpuk pada bak-bak plastik. Untuk itu, diperlukan suatu kebijakan pengiriman untuk mendukung pengelolaan persediaan unit usaha tahu RDS. Sebuah model persediaan terintegrasi yang menggabungkan tiga konsep yaitu model persediaan untuk deteriorating item, sistem persediaan multi-eselon, dan integrasi supply chain yang dikembangkan oleh Hsin Rau, dkk (2003) menghasilkan suatu usulan kebijakan pengiriman. Dalam penelitian ini dilakukan beberapa tahapan penelitian yaitu survei pendahuluan, studi literatur, identifikasi masalah, definisi operasional, pengumpulan data, pengolahan dan analisis data, serta penarikan kesimpulan. Sedangkan dalam pengolahan dan analisis data dilakukan beberapa tahapan yaitu menentukan nilai t, menghitung lot size (q), menghitung biaya-biaya persediaan, menghitung total biaya persediaan, menghitung total biaya persediaan terintegrasi, menentukan total biaya persediaan terintegrasi yang minimum, mencari penghematan total biaya persediaan pada produsen setelah menggunakan model persediaan terintegrasi, dan menghitung persentase produk retur. Penelitian dilakukan pada bulan April 2011 di Unit Usaha Tahu RDS yang lokasinya terdapat di Jl. Raya Klampok 223A RT4/2 Desa Klampok Kecamatan Singosari Kabupaten Malang. Hasil penelitian menunjukkan, dengan menggunakan model persediaan terintegrasi total biaya persediaan terintegrasi yang paling minimum sebesar Rp 1.447.090 dimana biaya persediaan pada supplier Rp 67.311, produsen Rp 1.315.922, dan retailer Rp 63.857 dengan kebijakan pengiriman optimal yang diusulkan yaitu 28 kali frekuensi pengiriman tahu dari produsen ke retailer dan 16 kali pengiriman kedelai dari supplier ke produsen. Dari hasil usulan tersebut total biaya persediaan pada produsen mengalami penghematan sebesar 53,3% setelah dihitung menggunakan model persediaan terintegrasi dan diperoleh penurunan persentase produk retur mencapai 4,95%.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FTP/2012/113/051201473 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture |
Divisions: | Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Industri Pertanian |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 03 Oct 2012 15:36 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 02:33 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/148869 |
Text
LAPORAN_SKRIPSI_VIRHANTY_ERNITA_0711030020.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
Actions (login required)
View Item |