Rancang Bangun Dan Uji Ergonomika Alat Pencetak Rengginang Semimekanis

SamsulAnam (2011) Rancang Bangun Dan Uji Ergonomika Alat Pencetak Rengginang Semimekanis. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Rengginang adalah sejenis kerupuk yang terbuat dari bahan dasar beras ketan putih atau hitam. Rengginang banyak diproduksi di berbagai daerah di Indonesia misalnya di Madura, Malang, Kediri, Nganjuk, Mojokerto dan masih banyak lainnya. Proses pembuatan rengginang selama ini masih menggunakan cara yang manual satu persatu (Susanto dkk, 2001). Proses pencetakan ini memiliki beberapa kelemahan antara lain kurang praktis, membutuhkan waktu yang cukup lama, hasil produk kurang seragam dari segi ketebalan, kerapian dan ukuran setelah pengeringan. Tujuan dari penelitian ini adalah : (1) Merancang bangun alat pencetak rengginang semimekanis. (2) Menguji kinerja hasil rancangan dibandingkan dengan metode pencetakan manual. (3) Termasuk beban kerja apa penggunaan alat pencetak ini ditinjau dari aspek ergonomika. Waktu pelaksanaan pembuatan alat pencetak rengginang semimekanis ini dilakukan di Workshop Mekatronika Alat dan Mesin Agroindustri, Jurusan Keteknikan Pertanian, Universitas Brawijaya. Pembuatan alat ini dilaksanakan pada bulan Maret - Agustus 2010, sedangkan pengujian alat dilakukan di UKM Rengginang Mawaddah, Desa Sambigede Kecamatan Sumberpucung Kabupaten Malang. Alat pencetak rengginang ini terdiri dari beberapa bagian yaitu bagian penekanan, bagian cetakan, bagian lintasan, bagian meja pendorong dan meja alat. Kapasitas produksi rengginang dengan alat ini sebesar 372 buah/jam. Kapasitas tenaga yang dihasilkan masing-masing operator rata-rata 4,46 kkal/mnt, denyut jantung kerja rata-rata dihasilkan sebesar 94 denyut/menit, dengan kedua nilai tersebut alat ini tergolong beban kerja ringan, hal ini disebabkan penggunaan ini tidak memerlukan konsumsi energi yang besar saat pengoperasian. Kualitas produk ditinjau dari keutuhan hasil rata-rata 80% utuh. Metode step test saat pengujian diperoleh nilai 95 denyut/menit dengan kebutuhan energi operator rata-rata 2,76 kkal/menit. Nilai step test ini sesuai dengan nilai saat pengukuran tenaga mekanis, masuk dalam frekuensi antara 75-100 denyut/menit tergolong beban kerja ringan. Alat pencetak rengginang yang telah dirancang ini selain meningkatkan kapasitas juga menjaga kualitas rengginang sendiri. Disarankan supaya bentuk cetakan dibuat lebih rapat, agar lebih efektif hasilnya banyak dan juga supaya dapat dikembangkan alat pencetak dengan pemasukan dan penekanan secara otomatis.

English Abstract

Glutinous rice crispy is similar to crackers made from white or black glutinous rice. Glutinous rice crispy is widely produced in various regions in Indonesia such as in Madura, Malang, Kediri, Nganjuk, Mojokerto and many more. The process of making glutinous rice crispy until this time is still using manual way one by one (Susanto et al, 2001). This mold process has several weaknesses i.e less practical, more time consuming, and less uniform product result in terms of thickness, neatness and size after drying. The purpose of this research are: (1) Designing a semi mechanic mold device wake glutinous rice crispy. (2) Testing the performance of the design compared to manual methods of molding. (3) Classifying the workload of what use evaluated from the mold ergonomic aspects. The construction timing of the semi mechanic glutinous rice crispy mold is done in Mekatronik Agroindustries Engine and Tools Workshop, Agricultural Engineering Department, Brawijaya University. Starting from March-August 2010, and the test is done in small industries of rengginang "Mawaddah", Sambigede Village, Sumberpucung District, Malang. Glutinous rice crispy mold consists of several parts, namely the suppression, the mold, the trajectory, the driving table and table tools. The production capacity of glutinous rice crispy with this tool for 372 pieces / hour. Power output capacity of individual operators an average of 4.46 kcal / min, heart rate, average work produced by 94 beats / min, with both the value of this instrument classified as a light workload, it is because it does not require the use of consumption large energy during operation. The product quality in terms of the integrity of the average yield of 80% intact. Step-test method when testing is obtained at 95 beats / min with the operators energy needs on average 2.76 kcal / min. The value of this test step in accordance with the current value of mechanical power measurements, included in the frequencies between 75-100 beats / min relatively light workload. Glutinous rice crispy mold that has been designed to increase the capacity is also designed to maintain the quality of glutinous rice crispy itself. It is suggested that the form of mold is made more meetings, in order to get more effective results and also in order to developa mold with the automatical inclusion and pressing.

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Identification Number:	SKR/FTP/2011/17/051100376
Subjects:	300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions:	Fakultas Teknologi Pertanian > Keteknikan Pertanian
Depositing User:	Unnamed user with email heriprayitno@ub.ac.id
Date Deposited:	08 Mar 2011 09:29
Last Modified:	21 Oct 2021 08:26
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/148621

	Text 051100376.pdf Download (5MB)
	Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_lightbox) lightbox.jpg Download (32kB)
	Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_preview) preview.jpg Download (13kB)
	Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_medium) medium.jpg Download (3kB)
	Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_small) small.jpg Download (1kB)

Actions (login required)

View Item