RossitaDewi (2009) Analisis Kelayakan Produksi Sohun dari Pati Ganyong : kajian Proporsi Pati Ganyong dan Pati Aren. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Sohun merupakan produk olahan yang sifatnya hampir sama dengan mie, menyerupai benang atau senar. Sohun yang tersedia di pasar terdiri dari sohun lokal dan sohun impor. Sohun lokal pada umumnya dibuat dari pati aren dan pati sagu, sedangkan sohun impor terbuat dari pati kacang hijau ( mung bean ). Pati aren dan pati sagu memiliki umur tanam yang cukup lama dan jumlahnya terbatas sehingga perlu bahan alternatif diantaranya pati ganyong yang memiliki karakteristik yang sesuai untuk pembuatan sohun. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh proporsi yang tepat antara pati ganyong dan pati aren dalam pembuatan sohun dan menentukan kelayakan produksinya. Penelitian ini juga dapat memberikan informasi pemanfaatan dan pengolahan pati ganyong menjadi produk sohun untuk meningkatkan nilai guna pati ganyong. Penelitian dilaksanakan dalam 7 tahapan : identifikasi masalah, studi pustaka, penelitian pendahuluan, pelaksanaan penelitian dan pengujian kualitas (fisikkimia dan organoleptik), analisis data, penentuan perlakuan terbaik, pengolahan data (potensi pasar, penentuan kapasitas produksi, penentuan mesin dan peralatan, penentuan biaya produksi dan analisa kelayakan finansial (HPP, BEP, PP, NPV, IRR). Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok faktor tunggal dengan 4 perlakuan, yaitu : 1) proporsi pati ganyong dan pati aren = 20 : 80 (P1); 2) proporsi pati ganyong dan pati aren = 40 : 60 (P2); proporsi pati ganyong dan pati aren = 60 : 40 (P3); proporsi pati ganyong dan pati aren = 80 : 20 (P4). Dari hasil penelitian diperoleh perlakuan terbaik yaitu perlakuan P3 dengan proporsi pati ganyong dan pati aren sebesar 60 : 40. Karakteristik fisik dan kimia perlakuan P3 adalah kadar pati 83,43%; kadar air 11,05%; kadar abu 0,49%; kejernihan 45,11%. Dari hasil uji fisik-kimia tersebut, produk sohun pati ganyong telah memenuhi SNI 01-3723-1995. Sedangkan hasil uji organoleptik, yang meliputi rasa, warna, kekenyalan dan bau, dengan masing-masing rerata skor kesukaan panelis sebesar 3,43; 3,17; 3,5; 3,37 menunjukkan bahwa panelis menyukai sohun dari perlakuan P3. Biaya produksi (HPP) sohun pati ganyong adalah sebesar Rp 2.312,00/kemasan (250 gram) dengan kapasitas produksi 86 kg per hari, sedangkan pada kapasitas produksi 129 kg per hari diperoleh HPP sebesar Rp. 2.093,00/kemasan (250 gram). Dengan harga jual produk sebesar Rp 3.500,00 per 250 gram, maka keuntungan yang diperoleh adalah sebesar 50% pada kapasitas produksi 86 kg dan 65% pada kapasitas produksi 129 kg. Berdasarkan analisa kelayakan finansial pada pangsa pasar 10% (kapasitas produksi 86 kg per hari), Break Even Point (BEP) dapat dicapai pada penjualan sebanyak 19.029 kemasan dengan nilai Rp. 66.601.489,-. Payback Period dicapai setelah 2 tahun 10 bulan 24 hari; nilai Net Present Value (NPV) produk mencapai Rp. 198.667.098,- dan Internal Rate of Return (IRR) sebesar 49,8%. Sedangkan untuk pangsa pasar 15% (kapasitas produksi 129 kg per hari), Break Even Point (BEP) dapat dicapai pada penjualan sebanyak 18.133 kemasan dengan nilai Rp. 63.466.312,-. Payback Period dicapai setelah 2 tahun 1 bulan 6 hari; nilai Net Present Value (NPV) produk mencapai Rp. 377.140.183,- dan Internal Rate of Return (IRR) sebesar 51,3%. Perhitungan tersebut menunjukkan bahwa industri sohun pati ganyong ini layak untuk dilaksanakan.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FTP/2009/81/050901430 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture |
Divisions: | Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Hasil Pertanian |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 18 May 2009 10:35 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 06:15 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/148347 |
Preview |
Text
050901430.pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |