Optimasi Suhu dan Waktu Pengeringan Pada Pembuatan Ashitaba Seduh

SavitriWinawatiHidayat (2009) Optimasi Suhu dan Waktu Pengeringan Pada Pembuatan Ashitaba Seduh. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tumbuhan Ashitaba ( Angelica keiskei K.) berasal dari Jepang dan banyak digunakan sebagai produk kesehatan. Di Indonesia, ashitaba tumbuh subur di daerah Trawas, dan telah diekspor ke Jepang sekitar 800-1000 ton/tahun. Ashitaba mengandung antioksidan tinggi, karena mengandung vitamin, serat, total karoten, kalsium, protein, dan lain-lain. Pada umumnya masyarakat Indonesia masih kurang mengenal ashitaba, hal ini terlihat dengan sedikitnya produk olahan ashitaba. Penelitian sebelumnya telah menbuat tablet everfessecent ashitaba dan serbuk everfessecent ashitaba. Berbagai kandungan dalam ashitaba membuat ashitaba layak untuk dilakukan diversifikasi produk, yaitu dengan pembuatan minuman ashitaba kering siap seduh. Berbagai proses pengolahan pada pembuatan ashitaba beresiko menurunkan kandungan total karoten dan vitamin C dalam ashitaba. Proses pengeringan adalah proses yang paling banyak menurunkan kandungan total karoten dan vitamin C, maka diperlukan sebuah pengoptimalan suhu dan waktu pengeringan, sehingga dihasilkan total karoten dan vitamin C yang optimal. Kadar air dalam produk juga perlu dioptimalkan, agar produk terhindar dari kebusukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan kombinasi suhu dan waktu pengeringan yang optimal dalam pembuatan ashitaba seduh sehingga dihasilkan produk ashitaba seduh dengan kadar total karoten, vitamin C dan kadar air yang optimal. Hipotesa pada penelitian ini adalah diduga bahwa kombinasi suhu dan waktu pengeringan yang optimal akan menghasilkan kadar total karoten, vitamin C dan kadar air yang optimal. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan metode respon permukaan dengan rancangan komposit pusat ( Central Composit Design ). Penelitian ini menggunakan 2 faktor perlakuan, masingmasing dengan 2 level yaitu suhu pengeringan (45°C,55°C,65°C) dan waktu pengeringan (10 jam,11 jam, 12 jam) . Pengujian dilakukan terhadap kadar total karoten, vitamin C dan kadar air. Analisa data menggunakan Design Expert DX 7.1.5 . Hasil penelitian menunjukan bahwa kombinasi faktor suhu dan waktu pengeringan yang dapat menghasilkan produk akhir ashitaba seduh dengan nilai kadar total karoten, vitamin C dan kadar air optimal yaitu pada suhu 50,66oC selama 10 jam. Pada perlakuan tersebut dihasilkan kadar total karoten sebesar 6,69 mg, vitamin C sebesar 17,80 mg dan kadar air 9,52%.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FTP/2009/80/050901429
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Hasil Pertanian
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 18 May 2009 10:28
Last Modified: 21 Oct 2021 06:15
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/148346
[thumbnail of 050901429.pdf]
Preview
Text
050901429.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item