PanggihWinarni (2009) Simulasi Pengendalian Erosi Dengan Menggunakan Model AGNPS (Agricultural Non-Point Source) di Sub DAS Coban Rondo, Kabupaten Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Daerah Aliran Sungai (DAS) merupakan suatu wilayah daratan yang secara topografi dibatasi oleh punggung-punggung gunung yang menampung dan menyimpan air hujan untuk kemudian menyalurkannya ke laut melalui sungai utama. Sub DAS Coban Rondo merupakan salah satu bagian dari DAS Konto yang terletak di hulu. Aliran air Sub DAS Coban Rondo memberikan kontribusi terhadap air yang masuk ke Waduk Selorejo. Aktivitas pengelolaan DAS di daerah ini seperti kegiatan pengelolaan lahan yang mendorong terjadinya erosi dapat menimbulkan dampak di daerah hilir dalam bentuk pendangkalan waduk. Sedimentasi yang terus menerus pada waduk dapat menurunkan kapasitas waduk. Pengelolaan DAS di daerah ini mempunyai peranan yang penting mengingat dampak negatif yang ditimbulkan apabila terjadi kerusakan lahan pada daerah ini. Pendugaan laju erosi yang terjadi diperlukan untuk mengetahui tingkat erosi saat ini dan kemudian mensimulasikan tata guna lahan yang dapat mengurangi laju erosi. Pendugaan dilakukan menggunakan model AGNPS ( Agricultural Non-Point Source ). Model AGNPS berupa program simulasi komputer untuk menganalisis limpasan, erosi, sedimentasi, dan perpindahan hara hasil pemupukan (Nitrogen dan Pospor) dan COD pada suatu areal pertanian. Model ini mampu memberikan gambaran yang baik terhadap perubahan parameter-parameter yang disimulasikan seperti parameter tanah, topografi dan pengolahan tanah. Penelitian ini bertujuan: 1) Memprediksi besarnya erosi sebagai salah satu faktor pemantau kerusakan lahan secara dini di Sub DAS Coban Rondo dengan menggunakan model AGNPS ( Agricultural Non-Point Source ), 2) Mensimulasikan beberapa skenario tata guna lahan dengan cara mengubah jenis tanaman (faktor C) dan jenis konservasi lahan (faktor P) untuk menurunkan laju erosi. Manfaat penelitian adalah 1) Memberikan gambaran tentang besarnya erosi di Sub DAS Coban Rondo, Kabupaten Malang, 2) Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan yang digunakan oleh para pengambil keputusan dalam upaya pengendalian erosi di Sub DAS Coban Rondo, Kabupaten Malang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2008 sampai dengan selesai. Lokasi penelitian terletak di Sub DAS Coban Rondo yang secara kedinasan termasuk dalam wilayah kerja Dinas Pengairan Umum (DPU) Kabupaten Malang, Propinsi Jawa Timur. Alat yang digunakan dalam penelitian: Kertas saring, oven, desikator (untuk analisa konsentrasi sedimen melayang), seperangkat komputer lengkap (software AGNPS Versi 3.65.3, ArcView Versi 3.3, Microsoft office ), peralatan tulis, gambar, hitung dan alat penunjang lainnya. Bahan yang digunakan dalam penelitian: Data curah hujan wilayah/lokasi penelitian dengan periode 25 tahun dari stasiun penakar hujan di Sub DAS Coban Rondo data sedimen tersuspensi Sub DAS Coban Rondo dengan periode 10 tahun dan data spasial (peta digital penutupan lahan, topografi dan jenis tanah Sub DAS Coban Rondo). Tahap-tahap penelitian yang dilakukan adalah persiapan dan pengumpulan data masukan AGNPS, analisis curah hujan dan penentuan konsentrasi sedimen, analisis spasial dengan menggunakan ArcView, analisis (nilai erodibilitas tanah, faktor tanaman, dan faktor pengelolaan lahan, koefisien Manning, serta nilai SCS curve number ) , pendugaan erosi dengan AGNPS, kalibrasi model AGNPS dengan nilai konsentrasi sedimen (pengukuran langsung di lapangan), skenario tata guna lahan untuk menentukan alternatif yang akan digunakan untuk memperkecil besarnya erosi di Sub DAS Coban Rondo yaitu dengan mengubah parameterparameter masukkan berupa faktor pengelolaan tanaman dan tindakan konservasi (faktor C dan P) pada lahan-lahan yang teridentifikasi mengalami erosi berat dan sangat berat, rekomendasi tata guna lahan dan jenis konservasi yang baru. Keluaran model AGNPS dengan masukan curah hujan bulanan di SubDAS Coban Rondo sebesar 5 in dan EI30 sebesar 110.95 ft.ton.in/acre/jam, menghasilkan nilai volume aliran permukaan pada outlet sebesar 81.28 mm, debit puncak aliran permukaan sebesar 72.67 m3/detik. Hasil keluaran model AGNPS berupa nilai erosi sebesar 57.6 ton/ha/tahun, mengidentifikasikan bahwa erosi yang terjadi di Sub DAS Coban Rondo termasuk dalam kategori sedang. Keluaran model berupa laju sedimentasi pada outlet sebesar 8.6 ton/ha/tahun, serta nilai SDR sebesar 15 %. Simulasi empat skenario yang telah dilakukan memperlihatkan bahwa alternatif terbaik pengelolaan lahan adalah dengan perubahan tata guna lahan berupa semak belukar yang berada di bagian hulu Sub DAS Coban Rondo disimulasikan menjadi hutan alami, hutan produksi dengan kemiringan tinggi dan teridentifikasi mengalami erosi berat dibiarkan menjadi hutan alami, kebun campuran yang masuk dalam kategori erosi berat disimulasikan dengan melakukan tindakan konservasi berupa teras bangku., karena dapat menurunkan total erosi tahunan sebesar sebesar 27 % ( kondisi awal 57.6 ton/ha/tahun menjadi 41.6 ton/ha/tahun).
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FTP/2009/8/050900252 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture |
Divisions: | Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Hasil Pertanian |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 16 Feb 2009 10:54 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 06:16 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/148345 |
Text
050900252.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
Actions (login required)
View Item |