Pemurnian dan Karakterisasi Enzim Selulase dari Isolat Bakteri Sumber Air Panas Songgoriti, Batu, Jawa Timur

NofenaWinarto (2009) Pemurnian dan Karakterisasi Enzim Selulase dari Isolat Bakteri Sumber Air Panas Songgoriti, Batu, Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Selulosa merupakan karbohidrat utama yang disintesis oleh tanaman dan menempati hampir 60% komponen penyusun struktur tanaman. Selulosa sangat berlimpah jumlahnya di alam dalam bentuk limbah pertanian. Limbah selulosa tersebut dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku dalam pembuatan etanol, yang memiliki prospek besar sebagai bahan bakar alternatif masa depan. Salah satu cara produksi etanol adalah dengan hidrolisis selulosa menjadi gula sederhana secara enzimatis. Enzim yang digunakan untuk menghidrolisis selulosa adalah enzim selulase. Cara untuk mendapatkan selulase ini adalah dengan mengekstraknya dari mikroba. Enzim selulase yang tahan terhadap panas lebih mempunyai nilai tambah di dunia industri, oleh sebab itu selulase diekstrak dari bakteri selulolitik termofilik. Sumber mata air Songgoriti Batu, Jawa Timur, digunakan sebagai tempat pengambilan sampel untuk mengisolasi bakteri selulolitik termofilik yang dapat menghasilkan enzim selulase. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan isolat bakteri termofilik penghasil enzim selulase dari sumber air panas Songgoriti, Batu, Jawa Timur, mengetahui kondisi optimum (pH dan suhu) enzim selulase hasil ekstraksi dari isolat bakteri yang didapatkan dan mengetahui massa molekul relatif protein enzim selulase yang didapatkan dengan menggunakan SDS-PAGE. Penelitian ini bersifat eksploratif dan dilakukan dalam tiga tahap. Tahap pertama adalah isolasi bakteri dari sumber mata air panas Songgoriti. Tahap kedua adalah karakterisasi enzim selulase hasil ekstraksi dari isolat bakteri yang terpilih (pH dan suhu optimum). Tahap ketiga adalah penentuan massa molekul relatif enzim selulase dengan menggunakan elektroforesis SDS-PAGE. Hasil penelitian, didapatkan 5 isolat bakteri penghasil selulase (isolat A, B, C, D, E). Isolat A mempunyai aktivitas enzim terbesar, yaitu 0,054 U/ml. Isolat ini yang kemudian diteliti lebih lanjut. Suhu dan pH optimum isolat A adalah pada suhu 60°C dan pada pH 6,5; dengan aktivitas enzim sebesar 0,120 U/ml. Ekstrak enzim kasar selulase A mempunyai aktivitas sebesar 0,120 U/ml dengan kadar protein sebesar 2566,67 g/ml dan aktivitas spesifik sebesar 4,475.10-5 U/g. Enzim A setelah pengendapan dengan amonium sulfat 50% mempunyai aktivitas sebesar 0,195 U/ml dengan kadar protein sebesar 1520 g/ml dan aktivitas spesifik sebesar 1,283.10-4 U/g. Enzim A setelah dialisis mempunyai aktivitas sebesar 0,586 U/ml dengan kadar protein sebesar 1420 g/ml dan aktivitas spesifik sebesar 4,127.10-4 U/g. Uji spesifik substrat alami menggunakan 4 macam substrat, yaitu kulit pisang, dedak gandum, dedak padi dan rumput. Aktivitas enzim A tertinggi pada substrat kulit pisang dengan aktivitas sebesar 0,548 U/ml. Penentuan massa molekul relatif dengan menggunakan SDS PAGE, didapatkan empat pita protein dengan ukuran sebesar 113 kDa, 93 kDa, 79 kDa dan 62 kDa.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FTP/2009/66/050901123
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Hasil Pertanian
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 20 Apr 2009 09:05
Last Modified: 21 Oct 2021 06:22
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/148331
[thumbnail of 050901123.pdf]
Preview
Text
050901123.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item