Pemanfaatan Abu Ketel Pabrik Gula Dan Lumpur Lapindo Sebagai Bahan Baku Alternatif Bata Tanpa Bakar

SyaifulHidayatAssyamsuri (2009) Pemanfaatan Abu Ketel Pabrik Gula Dan Lumpur Lapindo Sebagai Bahan Baku Alternatif Bata Tanpa Bakar. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Dewasa ini perkembangan pembangunan di Indonesia sangat cepat, salah satunya dengan ditandai meningkatnya bermacam-macam bahan bangunan yang digunakan. Salah satu bahan bangunan yang dibutuhkan pada setiap konstruksi adalah batu bata. Bahan baku utama batu bata adalah tanah liat yang memiliki kadar silika tertentu. Dalam proses pembuatan batu bata, bahan baku tanah yang digunakan biasanya diambil dari tanah lahan pertanian yang dialih gunakan pada saat tertentu dan banyak menimbulkan dampak negatif. Untuk mengatasi masalah tersebut perlu diadakan penelitian untuk mencari bahan lain pengganti tanah pada lahan pertanian sebagai bahan baku batu bata. Salah satu bahan yang dapat dijadikan solusi adalah lumpur Lapindo dan abu ketel pabrik gula. Tujuan penelitian adalah untuk : (1) Mengetahui komposisi lumpur Lapindo dan abu ketel untuk membuat batu bata. (2) Mengetahui pengaruh penggunaan lumpur Lapindo dan abu ketel sebagai bahan baku batu bata terhadap kekuatan tekan dan absorbsi batu bata. Penelitian dilakukan di Laboratorium Daya dan Mesin Pertanian, Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya pada bulan Juli - September 2008. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang disusun secara faktorial dengan 2 faktor dan diulang sebanyak 3 kali. Faktor I : Komposisi bahan (K), terdiri dari campuran abu ketel atau abu ampas tebu (AAT) dan lumpur Lapindo (LL) yaitu: K1 = 10% AAT + 90% LL; K2 = 20% AAT + 80% LL; K3 = 30% AAT + 70% LL; K4 = 40% AAT + 60% LL. Faktor II : Persentase semen terhadap berat total bahan (S) yaitu: S1=2%; S2 = 4%; S3 = 6%; S4 = 8%; S5 = 10%. Analisa data dilakukan menggunakan analisa ragam (ANOVA),dan uji lanjut dengan Uji BNT (Beda Nyata Terkecil). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan abu ketel dan lumpur Lapindo sebagai bahan baku alternatif batu bata memberikan pengaruh nyata terhadap kuat tekan dan absorbsi batu bata. Kuat tekan tertinggi adalah 31,97 kg/cm2 terdapat pada kombinasi perlakuan K1S5 sedangkan nilai kuat tekan terendah adalah 14,63 kg/cm2 ditunjukkan oleh kombinasi perlakuan K4S1. Untuk kombinasi perlakuan yang memenuhi standar nilai kuat tekan batu bata yaitu minimum sebesar 25 kg/cm2 adalah kombinasi perlakuan yang menggunakan persentase S5 untuk semua faktor K dan pada penggunakan persentase S4 hanya untuk faktor K1. Batu bata tanpa bakar yang memenuhi persyaratan ini termasuk dalam Kelas 25 dan Modul 5a. Pada pengujian absorbsi secara keseluruhan nilai absorbsi batu bata berada di atas 20% dengan absorbsi tertinggi pada kombinasi perlakuan K4S1 yaitu sebesar 32,83%, sedangkan nilai absorbsi terendah ditunjukkan oleh K1S5 sebesar 21,43%.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FTP/2009/53/050900958
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Hasil Pertanian
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 02 Apr 2009 13:50
Last Modified: 21 Oct 2021 13:49
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/148317
[thumbnail of 050900958.pdf]
Preview
Text
050900958.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item