Studi Keamanan Pangan Sayur Lalapan di Kota Malang : kajian Residu Pestisida, Koliform dan Total Mikroba

LidyaIndahLinawati0611012001 (2009) Studi Keamanan Pangan Sayur Lalapan di Kota Malang : kajian Residu Pestisida, Koliform dan Total Mikroba. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Gerakan “Back to Nature” terbukti dengan adanya perubahan pola konsumsi masyarakat yang lebih banyak mengkonsumsi sayur-sayuran segar yang biasa disebut sebagai “lalap”. Lalapan mentah mengandung unsur gizi lebih banyak dibanding dengan sayuran matang. Namun, merupakan salah satu sumber utama penyakit pencernaan yang terkait dengan cemaran mikrobiologi dan kimia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat keamanan sayur lalapan yang beredar di Kota Malang meliputi kandungan residu pestisida, koliform dan total mikroba. Penelitian deskriptif ini terdiri dari survei dan analisa laboratorium. Sampel sayur lalapan diambil dua sampel tiap kecamatan dari lima kecamatan yang ada di kota Malang. Kesepuluh sampel tersebut diambil dengan menggunakan Teknik Random Sampling dengan tiga kali ulangan. Simulasi perlakuan pencucian juga dilakukan pada sayur lalapan, yang meliputi perlakuan tanpa pencucian, pencucian dengan air ditampung dan pencucian dengan air mengalir. Hasil penelitian menunjukkan, sampel sayur lalapan yaitu kubis, kemangi dan selada terdeteksi mengandung residu pestisida. Kandungan bahan aktif dalam residu pestisida yang terdeteksi pada kubis dan selada adalah profenofos, sedangkan pada kemangi bahan aktif yang terdeteksi adalah sipermetrin. Kadar residu pestisida pada kemangi, selada dan kubis yang berasal dari pasar berturut-turut adalah 4,3 x 10-4 ppm, 8,6 x 10-4 ppm dan 2,5 x 10-3 ppm. Kadar residu pestisida pada kemangi, selada dan kubis yang berasal dari pedagang berturut- turut adalah 6,7 x 10-4 ppm, 8,0 x 10-4 ppm dan 1,2 x 10-3 ppm. Batas maksimum residu (BMR) untuk Sipermetrin pada kemangi adalah 0,02 ppm, dan untuk Profenofos pada selada dan kubis adalah 0,025 ppm. Pada pengujian total mikroba sayur lalapan kubis, kemangi dan selada rerata yang didapat berturut- turut adalah 2,1 x105 kol/g - 1,4 X 106 kol/g, 2,6 x103 kol/g - 1,6 X 104 kol/g dan 2,6 x105 kol/g - 1,8 x 106 kol/g. Standar total mikroba pada sayuran adalah 5x105 koloni/g. Pada uji koliform penduga sayur lalapan kubis, kemangi dan selada rerata yang didapat adalah terendah 1,8 x103 MPN/ml dan tertinggi 1,70 x104 MPN/ml. Standar koliform pada sayuran maksimum adalah 0-102 MPN/ml. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sampel sayur lalapan (kubis, kemangi dan selada) terdeteksi mengandung residu pestisida namun kadarnya kurang dari batas maksimum residu (BMR). Sebagian besar sampel sayur lalapan mempunyai jumlah total mikroba yang melebihi standar untuk sayur segar. Semua sampel sayur lalapan terdapat koliform yang jumlahnya melebihi standar. Adanya indikasi beberapa parameter yang tidak aman pada sayur lalapan, sehingga perlu dilakukan penanganan pencucian dengan teknik yang benar sebelum mengkonsumsi sayur lalapan. Agar pencucian efektif maka disarankan untuk menambahkan desinfektan yang khusus untuk sayur-sayuran, selain itu perlu dilakukan penyuluhan-penyuluhan dari pemerintah untuk meningkatkan kesadaran produsen dan konsumen terhadap keamanan produk makanan khususnya produk sayursayuran segar.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FTP/2009/37/050900794
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Hasil Pertanian
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 03 Apr 2009 10:32
Last Modified: 21 Oct 2021 13:37
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/148299
[thumbnail of 050900794.pdf]
Preview
Text
050900794.pdf

Download (4MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item