Rancang Bangun dan Uji Kinerja Alat Pencetak Kantong Tanam Organik dari Bahan Nylon (Polyamide Resin)

GustafPurbaya (2009) Rancang Bangun dan Uji Kinerja Alat Pencetak Kantong Tanam Organik dari Bahan Nylon (Polyamide Resin). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Beberapa peneliti (Maryani, 1998; In’ami, 2000; Hargini, 2006 dan Damar,2006) telah membuat kantong tanam organik dengan bahan baku eceng gondok sebagai alternatif penggunaan polybag dimana polybag merupakan bahan yang sulit terdekomposisi dengan baik oleh tanah sehingga proses pelepsan/perobekan dapat menyebabkan hancurnya media tanam dan kerusakan akar yang memungkinkan terjadinya stagnasi atau bahkan mati setelah bibit dipindahkan. Alat pencetak yang dipergunakan dalam pembuatan kantong tanam terbuat dari bahan logam yang rata-rata mempunyai kelemahan terhadap proses pelepasan karena lengket. Atas pertimbangan tersebut dilakukan penelitian penggunaan nylon sebagai bahan pembuatan alat pencetak karena nylon merupakan bahan yang tidak dapat menyerap air dan mudah ditemukan. Penentuan bahan nylon didasarkan atas sifat-sifat nylon (Otsuka, 2008) yang diantaranya mempunyai sifat abrasion resistance yang sangat unggul, self lubrication ability yang baik, shock resistancenya sangat baik, chemical resistance dan oil resistancenya juga baik. Selain itu nylon juga mempunyai kekerasan yang baik serta tidak mudah dipengaruhi oleh perubahan temperatur. Tujuan dari penelitian ini adalah : (1). Membuat dan mempelajari alat pencetak berbahan dasar nylon sebagai alat pencetak kantong tanam organik. (2). Menguji alat pencetak dengan berbagai perbandingan komposisi dan ketebalan kantong tanam organik. Parameter design dalam penelitian ini diharapkan bahwa alat pencetak kantong tanam mudah dioperasikan, bahan kantong tanam mudah mengalir ke rongga cetak dan tidak lengket pada alat pencetak, ketebalan hasil kantong tanam seragam, tidak terjadi lubang pada hasil cetakan dan untuk menghasilkan kantong tanam dalam satu kali pencetakan tidak memerlukan beberapa kali proses pencetakan akibat kerusakan atau lubang pada kantong tanam. Dalam hal ini tidak mencetak ulang kantong tanam yang sudah dicetak, misalnya melakukan penambalan. Penelitian dilaksanakan di PERKASA Bengkel , jalan Lowokdoro No. 8 , Gadang dan Laboratorium Daya dan Mesin Pertanian, Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang. Peralatan yang digunakan antara lain : (1). Timbangan, untuk menimbang berat komposisi bahan. (2). Gunting dan pisau, untuk memperkecil ukuran bahan. (3). Blender, untuk menghaluskan dan menghomogenkan bahan. (4). Saringan, untuk menyaring pulp . (5). Jangka sorong dan mistar, untuk mengukur dimensi kantong tanam. (6). Ember, sebagai wadah/tempat air pencucian. Bahan yang digunakan dalam pembuatan alat pencetak dan kantong tanam organik antara lain : (1). Eceng gondok dan Pelepah pisang, sebagai bahan kantong tanam organik. (2). ZA, sebagai bahan pengurai serat. (3). Nylon, sebagai bahan baku alat pencetak. Penelitian dilakukan dengan beberapa tahap, yang pertama merancang dan membuat alat pencetak, kemudian menguji alat tersebut dengan mencetak kantong tanam organik pada berbagai perbandingan komposisi dan ketebalan. Dari dua faktor tersebut diperoleh delapan kombinasi, yaitu; K 1P1 (Eceng gondok 100% + tebal 0,5 cm); K2P1 (Eceng gondok 90% + 10% pelepah pisang + tebal 0,5 cm); K3P1 (Eceng gondok 80% + 20% pelepah pisang + tebal 0,5 cm); K4P1 (Eceng gondok 70% + 30% pelepah pisang + tebal 0,5 cm); K1P2 (Eceng gondok 100% + tebal 0,2 cm); K2P2 (Eceng gondok 90% + 10% pelepah pisang + tebal 0,2 cm); K3P2 (Eceng gondok 80% + 20% pelepah pisang + tebal 0,2 cm); dan K4P2 (Eceng gondok 70% + 30% pelepah pisang + tebal 0,2 cm). Dari hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa alat pencetak terbuat dari bahan plastik jenis nylon ( Polyamide Resin ) mempunyai dimensi panjang 20 cm, lebar 12,4 cm, dan tinggi 15,5 cm. Alat pencetak ini juga mempunyai dua buah lubang cetak dan dua hasil ketebalan dengan volume rongga cetak sebesar 76,16 cm 3 pada hasil ketebalan 0,5 cm, dan 29.94 cm3 pada hasil ketebalan 0,2 cm serta volume kantong sebesar 111,17 cm3. Hasil uji alat pencetak sesuai dengan parameter desig namun keseragaman ketebalan pada komposisi 70% eceng gondok hasil ketebalan 0,5 cm (K4P1) sulit dicapai dan masih terdapat lubang pada hasil ketebalan kantong tanam 0,2 cm. Hal tersebut dipengruhi oleh bahan organik dan perbedaan komposisi bahan yang dicetak menjadi kantong tanam organik. Semakin besar kadar eceng gondok maka semakin besar pula tingkat penyusutan sehingga alat pencetak yang didesign mempunyai volume kantong 111,17 cm3 hanya mampu menghasilkan volume kantong antara 51,01 cm3 – 88,3 cm3. Pada umumnya besar volume tersebut dapat dipergunakan untuk persemaian tanaman hortikultura dan tanaman hias.

English Abstract

Some researchers (Maryani, 1998; In’ami, 2000; Hargini, 2006 and Damar, 2006) has made organic planting bag with eceng gondok raw materials as polybag usage alternatives where polybag is hard to decompose material by soil so the ripping process able to destruct the planting medium and roots damage that may cause the stagnation or death after the seed movement. The used molding device in making planting bag usually made from metals that has weaknesses in releasing process because it is sticky. Based on the consideration then it needs research about the nylon use as the molder material because nylon unable to absorb water and easy to find. The nylon material determination based on the nylon properties (Otsuka, 2008) that has good abrasion resistance, self lubrication ability, sock resistance, chemical resistance and oil resistance. Beside that, nylon also has good hardness and resistant toward the temperature change. The research aimed at (1) constructing and studying the nylon based molding device as the organic planting bag molder (2) testing the molding device with various composition and thickness of planting bag. Design parameters in the research expects that the molding device easy to operate, the planting bag material easy to flow to molder space and not stick to the molding device, the planting bag thickness is uniform, no hole at the molding product, and to produce planting bag in one molding does not need several molding processes because of damage or hole at the planting bag, in this case it does not reproduce the molded planting bag, such as patch of organic bag. The research was conducted at PERKASA Workshop, Lowokdoro Street No 8, Gadang and Agricultural Power and Engine Laboratory, Agricultural Engineering Department, Agricultural Technology Faculty, Brawijaya University, Malang. The used materials (1) scales to weight the material composition weight (2) scissors and knife, to reduce the material size (3) blender to soften and homogenize material (4) filter, to filter pulp (5) sliding compass and ruler to measure the planting bag dimension (6) bucket, as washing water container. The material that is used in molding device construction and planting bag such as (1) eceng gondok and banana stems as organic planting bag materials (2) ZA as fiber decomposer material (3) nylon as molding device material. The research was conducted in several stages, the fires design and construct molder, then test the molder by molding organic planting bag at various composition and thickness. From both factors, it obtained eight compositions, that was ; K1P1 (100% Eceng gondok + 0.5cm thickness); K2P1 (90% eceng gondok + 10% banana stems + 0.5 cm thickness); K3P1 (80% eceng gondok + 20% banana stems + 0.5 cm thickness); K4P1 (70% eceng gondok + 30% banana stems + 0.5 cm thickness); K1P2 (100% Eceng gondok + 0.2cm thickness); K2P2 (90% eceng gondok + 10% banana stems + 0.2 cm thickness); K3P2 (80% eceng gondok + 20% banana stems + 0.2 cm thickness); K4P2 (70% eceng gondok + 30% banana stems + 0.2 cm thickness) From the results, it can be concluded that the nylon ( Polyamide Resin ) based molding device has 30 cm length, 12.4 cm width, and 15.5 cm height. The device also has two molding holes and two thickness output with molding space volume of 76.16 cm 3 at 0.5 cm thickness, and 29.94 cm3 at 0.2cm thickness and planting bag volume of 111.17cm3. The testing results of the device suitable with the design parameter but the thickness variety at composition of 70% eceng gondok and thickness 0.5 (K4P1) hard to achieve and there were still holes at the 0.2cm thickness. It was influenced by organic materials and material composition differences that is molded into organic planting bag. The higher eceng gondok content the higher shrinkage level so the lower the bag thickness and volume so the designed molding device only able to produce bag volume of 51.01 cm3-88.3cm3. Generally, the volume size can be used for horticulture and decorative plants seedling.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FTP/2009/36/050900793
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Hasil Pertanian
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 03 Apr 2009 10:10
Last Modified: 21 Oct 2021 13:36
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/148298
[thumbnail of 050900793.pdf]
Preview
Text
050900793.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item