Optimasi Jenis Pelarut Untuk Ekstraksi Antioksidan Alami dari Fraksi - Fraksi Gabah (Oryza sativa l. Kultivar. IR64) Serta Aplikasi Perkecambahan dan Gelombang Mikro Untuk Peningkatan Antioksidan

EmiliatutDiniyah (2009) Optimasi Jenis Pelarut Untuk Ekstraksi Antioksidan Alami dari Fraksi - Fraksi Gabah (Oryza sativa l. Kultivar. IR64) Serta Aplikasi Perkecambahan dan Gelombang Mikro Untuk Peningkatan Antioksidan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Beras putih (Oryza sativa L. Kultivar IR64) mengandung berbagai macam senyawa fitokimia meliputi polifenol (asam fenolik), tokoferol, tokotrienol, γ- Oryzanol, yang memiliki peran sebagai antioksidan. Ekstraksi antioksidan dari beras putih menggunakan perkecambahan dan metode ektraksi gelombang mikro diduga dapat menghasilkan aktivitas antioksidan yang tinggi dibandingkan dengan metode ekstraksi pelarut konvensional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan jenis pelarut terbaik untuk tiap fraksi beras putih dan mengetahui pengaruh perkecambahan dan gelombang mikro pada ekstraksi antioksidan. Penelitian menggunakan Rancangan Bersarang (Nested Design) 2 faktor, yaitu: (1) Faktor Utama yaitu fraksi beras putih terdiri dari 2 level; fraksi beras pecah kulit dan fraksi bekatul, (2) Faktor Tersarang yaitu jenis pelarut terdiri dari 3 level; metanol, etanol, aseton. Data dianalisis menggunakan ANOVA dan dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil (BNT; α=0.05). Parameter yang dianalisis meliputi aktivitas antioksidan, total fenol, total tokoferol, dan rendemen. Perlakuan terbaik ditentukan dengan metode Indeks Efektivitas. Pelarut terbaik digunakan untuk ekstraksi perkecambahan dan gelombang mikro. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis fraksi beras putih berpengaruh signifikan terhadap semua parameter. Jenis pelarut berpengaruh signifikan terhadap aktivitas antioksidan, total fenol, total tokoferol, tidak signifikan terhadap rendemen. Metanol merupakan pelarut terbaik dalam mengekstrak senyawa antioksidan dari fraksi beras putih pecah kulit, sedangkan etanol merupakan pelarut terbaik pada fraksi bekatul. Karakteristik ekstrak antioksidan beras putih pecah kulit perlakuan terbaik yaitu: aktivitas antioksidan 86.328%; total fenol 4.098 mg/g; total tokoferol 0.128 mg/ml; dan rendemen 5.769%. Karakteristik ekstrak antioksidan bekatul beras putih perlakuan terbaik yaitu: aktivitas antioksidan 88.208%; total fenol 8.816 mg/g; total tokoferol 14.155 mg/ml; dan rendemen 8.093%. Ekstraksi perkecambahan meningkatkan semua parameter antioksidan secara signifikan pada fraksi beras putih pecah kulit, sedangkan ekstraksi gelombang mikro meningkatkan aktivitas antioksidan, total fenol, rendemen secara signifikan dan menurunkan total tokoferol pada fraksi bekatul.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FTP/2009/196/050902503
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Hasil Pertanian
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 02 Oct 2009 13:25
Last Modified: 21 Oct 2021 08:00
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/148195
[thumbnail of 050902503.pdf]
Preview
Text
050902503.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item