EllitaRahardyanMaharani (2009) Karakterisasi Edible Film dari Tepung Porang (Amorphophallus onchophyllus) dengan Penambahan Kitosan sebagai Antikapang serta Aplikasinya pada Produk Dodol. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Tepung porang memiliki kandungan glukomannan yang dapat berperan sebagai polisakarida utama pembentuk edible film selain pati. Penggunaan edible film dalam aplikasi produk pangan dapat mendukung kecepatan pertumbuhan mikroba karena terperangkapnya air dan uap air dengan baik, untuk itu keberadaan antimikroba seperti kitosan akan dapat membantu. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh konsentrasi penggunaan tepung porang dan kitosan terhadap beberapa sifat fisik dan mikrobiologi edible film , juga kemungkinan pemanfaatannya sebagai bahan pengemas dodol untuk mencegah kerusakan terhadap tumbuhnya jamur. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap ( RAL ) yang disusun faktorial dengan 2 faktor. Faktor I konsentrasi tepung porang 0,25; 0,5; 0,75% b/vaquades dan faktor II konsentrasi kitosan 0,25; 0,5; 0,75% b/vasam asetat 1%. Data dianalisis dengan ANOVA (α = 5%). ). Jika menunjukkan adanya pengaruh nyata pada faktor–faktor perlakuan serta interaksinya, maka dilakukan uji lanjutan perbandingan dengan uji beda nyata BNT dan DMRT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan kombinasi tepung porang dan kitosan berpengaruh terhadap kualitas edible film yang dihasilkan. Semakin banyak penambahan tepung porang akan berpengaruh nyata terhadap kenaikan nilai tensile strength dan ketebalan. Tetapi menurunkan nilai parameter lain yaitu kadar air, tingkat kecerahan, transmisi uap air dan elongasi edible film . Sedangkan penambahan konsentrasi kitosan berpengaruh nyata terhadap peningkatan tensile strength dan ketebalan edible film dan menurunkan kadar air, transmisi uap air dan elongasi. Perlakuan terbaik untuk edible film diperoleh pada perlakuan konsentrasi Tepung porang 0,75% dan proporasi kitosan 0,75%. Dengan nilai masing-masing parameter yaitu ketebalan 0,041 mm, kadar air 7,08%, transmisi uap air 0,004 g /m2 24 jam, tensile strength 2,8 N/cm2, persen elongasi 1,97%, kecerahan 70,05 dan kekuningan 18,83 serta luas zona bening yang terbentuk sebesar 4,72 cm2. Pembungkusan edible film pada produk dodol selama penyimpanan sangat efektif menghambat pertumbuhan jamur selama 4 minggu.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FTP/2009/17/050900339 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture |
Divisions: | Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Hasil Pertanian |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 16 Feb 2009 14:41 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 07:54 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/148168 |
Preview |
Text
050900339.pdf Download (3MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |