Rancang Bangun Alat Penukar Kalor Dengan Fluida Pemanas Berupa Uap Air Dari Mesin Pembangkit Uap

BagusPrasetyo (2009) Rancang Bangun Alat Penukar Kalor Dengan Fluida Pemanas Berupa Uap Air Dari Mesin Pembangkit Uap. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Uap air merupakan komoditas yang paling banyak digunakan untuk membawa energi panas untuk pekerjaan yang luas, dari produksi daya mekanis sampai penggunaan proses dan pemanasan ruangan. Sampai kini uap air merupakan bagian penting dan tidak terpisahkan dari teknologi moderen. Pada perusahaan kerupuk yang terletak di Jalan Tirto Taruno Landungsari Malang memiliki bak pemasak adonan kerupuk terbuka yang masih memiliki kelemahan diantaranya suhu yang dihasilkan masih rendah, waktu pemasakan yang lama dan boros bahan bakar, sehingga hal tersebut melatar belakangi diadakannya pembuatan alat modifikasi mesin pembangkit uap. Uap air dari mesin pembangkit uap selain untuk proses pemasakan atau pengukusan juga dapat dimanfaatkan sebagai fluida panas untuk alat penukar kalor dalam proses pengeringan produk makanan. Penelitian ini bertujuan untuk merancang penukar kalor jenis heater dengan fluida panas berupa uap air dan melakukan uji kinerja dari alat penukar kalor, dilaksanakan pada bulan Agustus 2008 sampai januari 2009, bertempat di Workshop Mekantronik, Jurusan Teknik Pertanian serta di Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya Malang. Penukar kalor yang dibuat memiliki dimensi panjang 0,75 m, tinggi 0,45 m, dan lebar 0,40 m, dengan pipa-pipa pemanas berdiamater 0,02667 m berjumlah 50 disusun secara baris dan kolom dengan tiap baris berjumlah 10 pipa dan kolom berjumlah 5 buah, jarak antar baris dan kolom adalah 1,5 diameter pipa. Pengamatan yang dilakukan dalam pengujian alat ini meliputi: a) Suhu pada Dinding Penukar Kalor, b) Kecepatan Udara dan c) Suhu Udara Panas Yang Dihasilkan. Pada pengujian suhu udara panas rata-rata yang dihasilkan selama pengujian pada ulangan 1 sebesar 47,47 oC, ulangan 2 sebesar 46,76 oC, dan ulangan 3 sebesar 45,3 oC. Faktor yang mempengaruhinya adalah suhu lingkungan serta suhu uap air yang dihasilkan oleh mesin penghasil uap. Berdasarkan data pengamatan didapatkan hasil perhitungan nilai energi energi penukar kalor menyeluruh, energi yang diterima penukar kalor dan energi yang dihasilkan untuk proses pengeringan. Rata-rata energi penukar kalor menyeluruh yang dihasilkan sebesar 63.334,67 kJ sedangkan rata-rata energi yang diterima penukar kalor adalah sebesar 111.537,94 kJ dan energi rata-rata yang dihasilkan penukar kalor adalah 55.140,17 kJ. Faktor yang mempengaruhinya adalah beda suhu, luasan penukar kalor, koefisien perpindahan panas menyeluruh, lamanya proses pengujian. Efisiensi alat penukar kalor yang didapat dari pengujian alat sebesar 49,82%. Efisiensi dipengaruhi oleh jumlah panas yang diterima dan konsumsi panas yang dihasilkan.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FTP/2009/159/050902134
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Hasil Pertanian
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 06 Aug 2009 09:29
Last Modified: 21 Oct 2021 07:51
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/148156
[thumbnail of 050902134.pdf]
Preview
Text
050902134.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item