Studi Pemurnian Minyak Pelumas Bekas Dengan Menggunakan Asam Nitrat (HNO3)

AhmadShodiqAliMubarok (2009) Studi Pemurnian Minyak Pelumas Bekas Dengan Menggunakan Asam Nitrat (HNO3). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Besi merupakan logam yang paling berbahaya apabila minyak pelumas tersebut tetap digunakan pada pengoperasian mesin. Jika pada permukaan mesin yang begerak terdapat pelumas yang mengandung besi akan meningkatkan keausannya.Berdasarkan hal tersebut, agar minyak pelumas dapat dimanfaatkan kembali dilakukan pengurangan kadar sedimen dan air dengan sentrifugasi. Sedangkan untuk pengurangan kadar logam besi dilakukan proses ekstraksi besi yang ada dalam minyak pelumas bekas dan salah satu metode dengan menggunakan asam nitrat (fasa cair). Adapun tujuan penelitian ini adalah : melakukan proses penghilangan polutan besi (Fe) dengan menggunakan asam nitrat dan untuk mengetahui besar zat pengotor yang dapat dihilangkan dari minyak pelumas bekas. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mekatronik Universitas Brawijaya, di Laboratorium Kimia Analitik Universitas Brawijaya dan Laboratorium Jurusan Teknik Mesin Universitas Brawijaya mulai bulan Desember 2008. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental dimana dilakukan percobaan untuk mendapatkan data yang diperlukan. Analisa data akan disajikan dalam bentuk grafik. Penelitian ini terdiri dari 4 konsentrasi asam nitrat yaitu 4M, 5M dan 6M yang diekstraksikan ke dalam minyak pelumas bekas merk Prima XP SAE 20W50 dengan masing – masing 3 kali perulangan. Dari perlakuan tersebut akan didapatkan nilai kandungan besi yang mampu terikat, viskositas, endapan air dan berat jenis. Pada hasil penelitian ini didapatkan konsentrasi asam nitrat (HNO3) yang paling efektif mengikat ion besi adalah 5M yaitu sebesar 174.33 dari total besi yang terkadung 256.22 atau dapat dikatakan mampu mengikat besi sebanyak 67.96%.. Dari ketiga konsentrasi tersebut dapat diketahui bahwa penambahan konsentrasi asam nitrat tidak terlalu berpengaruh terhadap nilai viskositas minyak pelumas. Bila dibandingkan dengan minyak pelumas sebelum digunakan nilai SAE adalah 20W-50, sedangkan pada penelitian didapatkan nilai 10, sehingga dapat dikatakan minyak pelumas bekas hasil penelitian mengalami penurunan viskositas, tetapi karena minyak pelumas yang digunakan mempunyai pola nilai multi grade maka nilai viskositas 10 masih bisa digolongkan dalam SAE 20W-50. Dari data nilai kadar air paling tinggi yang pada konsentrasi 6M sebesar 4.33% dan kadar air terendah pada konsenrasi 4M sebesar 3.3%. Hal ini menunjukkan terdapat hubungan berbanding lurus antara penambahan air (pengenceran) asam nirat dengan nilai endapan air yang terukur. Nilai berat jenis dari minyak pelumas sebesar 0,8728. Bila dibandingkan dengan minyak pelumas sebelum digunakan yaitu 0.8798. Dapat dikatakan bahwa dari nilai berat jenis minyak pelumas pegolahan layak untuk digunakan.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FTP/2009/113/050901716
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Hasil Pertanian
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 26 Jun 2009 14:39
Last Modified: 21 Oct 2021 07:40
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/148111
[thumbnail of 050901716.pdf]
Preview
Text
050901716.pdf

Download (4MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item