ElshaRonaV (2008) Studi Keamanan Pangan Mi Pangsit pada Pedagang Kaki Lima di Wilayah Kota Malang : kajian Boraks, Formalin, Total Mikroba, dan Pewarna Sintetis. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Salah satu produk makanan yang memiliki konsumen yang cukup besar dan dicurigai menjadi sasaran penyalahgunaan boraks dan formalin adalah olahan mi Jenis mi yang diambil sebagai obyek penelitian adalah jenis mi pangsit. Survei yang dilakukan oleh BPOM pada tahun 2005 di kota-kota besar di Indonesia, sebanyak 134 sampel olahan mi (64,32 %) dari 213 sampel yang diteliti dinyatakan mengandung boraks dan formalin, dan adanya temuan oleh Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian (ITP Fateta) IPB tahun 2006, bahwa total mikroba kebanyakan sampel telah mencapai 10 x 106 koloni/ unit (setelah 16 jam). Contoh kasus- kasus diatas yang mendasari penelitian mi pangsit di wilayah kota Malang, sehingga dapat diketahui karakteristik dan tingkat keamanannya. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif jenis survei, pengambilan sampel ditentukan dari 5 % dari jumlah populasi, sehingga dari 286 PKL diambil 15 sampel yang diteliti. Untuk karakteristik fisik rerata daya putus mi pangsit berkisar antara 0,1 N/m-0,567 N/m. Data hasil analisa kimia menunjukkan 2 sampel dari 15 sampel positif mengandung boraks, dengan kadar 285,9477 ppm dan 740,322 ppm. Sementara untuk parameter keberadaan formalin 7 sampel positif mengandung formalin, dengan rerata kadar formalin 0,204-0,306 ppm. Jenis pewarna sintetis yang ditemukan pada sampel adalah tartazine dan Yellow FCF dalam kadar aman, kedua pewarna tersebut diijinkan penggunaannya dalam bahan makanan, kadar air pada 15 sampel melebihi standar maksimal, hal ini disebabkan tidak adanya standar “cooking time ” pengolahan mi pangsit pada PKL, kadar abu dan kadar protein semua sampel sudah sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) 1992. Pada parameter angka total mikroba data hasil analisa menunjukkan 8 sampel (53,33%) tidak melewati batas cemaran mikroba pada SNI 1992, sementara 7 sampel (46,67%) melewati batas cemaran mikroba pada SNI 1992 dengan rerata hasil analisa berkisar antara 5,0 x 104 kol/g – 2,3 x 106 kol/g. Pada pengujian organoleptik diperoleh bahwa tingkat kesukaan panelis terhadap mi pangsit dengan parameter kekenyalan adalah netral sampai menyukai, sedangkan untuk parameter kenampakan, dan warna tingkat kesukaan yang diberikan konsumen adalah tidak menyukai sampai menyukai.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FTP/2008/224/050900082 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture |
Divisions: | Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Hasil Pertanian |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 02 Feb 2009 08:31 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 07:07 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/148001 |
Text
050900082.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
Actions (login required)
View Item |