Uji kinerja penyiang dan penggulud tipe bajak dua sayap pada pertanaman jagung [Zea mays L.]

HanggaDianPermana (2008) Uji kinerja penyiang dan penggulud tipe bajak dua sayap pada pertanaman jagung [Zea mays L.]. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Jagung (Zea mays. L.) merupakan kebutuhan yang cukup penting bagi kehidupan manusia dan hewan. Jagung mempunyai kandungan gizi dan serat kasar yang cukup memadai sebagai bahan makanan pokok pengganti beras. Selain sebagai makanan pokok, jagung juga merupakan bahan baku makanan ternak. Kebutuhan akan konsumsi jagung di Indonesia terus meningkat. Hal ini didasarkan pada makin meningkatnya tingkat konsumsi perkapita per tahun dan semakin meningkatnya jumlah penduduk Indonesia. Jagung merupakan bahan dasar / bahan olahan untuk minyak goreng, tepung maizena, ethanol, asam organic, makanan kecil dan industri pakan ternak. (Anonymous, 2008) Berbagai problem yang menyebabkan terhambatnya proses produksi banyak disebabkan bermacam hal, diantaranya lahan kering terutama permasalahan fisik (kesuburan tanah relatif rendah),gulma, hama penyakit, dan permasalahan sosial ekonomi. Untuk itu bermacam cara telah dibuat untuk mengatasi bermacam problem tersbut. Seperti untuk mengatasi masalah gulma telah dilakukan proses penyiangan. Penyiangan dilakukan 2 minggu sekali. Penyiangan pada tanaman jagung yang masih muda dapat dengan tangan atau cangkul kecil, garpu dll. Penyiangan jangan sampai mengganggu perakaran tanaman yang pada umur tersebut masih belum cukup kuat mencengkeram tanah maka dilakukan setelah tanaman berumur 15 hari. Penyiangan yang biasanya digunakan masih kurang optimal bila digunakan pada lahan yang luas. Maka sekarang telah banyak alat – alat penyiang yang telah dibuat dan dengan modifikasi- modifikasi terbaru untuk mendapatkan hasil penyiangan yang optimal. Diantaranya telah dibuat Mesin penyiang bertenaga enjin ( motor bensin ) terkombinasi dengan pembubun untuk tanaman jagung . Mesin penyiang bertenaga motor bensin tersebut direkayasa dan diteliti di Balai Penelitian Tanaman Jagung dan serelalia lainnya (BALITJAS), Maros Sulawesi Selatan (Lando, 1988 dan Abidin, et. Al, 1999) dan Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian (BBPMP), Serpong, Tanggerang, Banten (Handaka, 2001). Mesin penyiang yang direkayasa oleh BBPMP tersebut telah dimodifikasi di Balai Penelitian Tanaman Kacang- kacangan dan Umbi-umbian (BALITKABI) oleh Fatah (2006) sebagai penelitianya untuk menyelesaikan S2 di Universitas Brawijaya dengan judul penelitian “Modifikasi Mesin Penyiang Dan Penggulud Tipe Bajak Dua Sayap Serta Uji Kinerjanya Pada Tiga Jenis Tanah Dengan Tekstur yang Berbeda”. Hasil akhir modifikasi yang dilakukan terhadap mesin penyiang dan penggulud tipe bajak dua sayap tersebut adalah roda karet menjadi roda besi, gear box dari 2 HP menjadi 4HP, penambahan pisau pemotong atau coulter yang berada pada bagian depan bajak dua sayap. Uji kinerja yang terhadap mesin penyiang dan penggulud tipe bajak dua sayap telah dilakukan untuk tanaman kedelai dengan hasil yang baik. Mesin ini akan lebih baik bila juga dapat digunakan pada lahan jagung, tetapi petani belum dapat menggunakan mesin penyiang ini pada lahan jagung karena mesin penyiang 1111 ini belum teruji untuk lahan jagung, karena itulah perlu adanya uji kinerja mesin penyiang dan penggulud tipe bajak dua sayap pada lahan jagung. Tujuan dari penelitian ini adalah menguji kinerja mesin penyiang dan penggulud tipe bajak dua sayap pada tanaman jagung. Pelaksanaan penelitian bertempat di Laboraturium Daya Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya, Malang, dan Lahan jagung BALITKABI Muneng, Kecamatan Sumbersari, kabupaten Probolinggo. Alat yang digunakan dalam uji kinerja ini adalah : Mesin penyiang dan penggulud tipe bajak dua sayap, Meteran, Jangka sorong, Gelas ukur, Stop watch, Tachometer, Seed bad / Sampling set ( ayakan), Timbangan, Relief meter, Kamera digital, Oven pengering. Bahan yang digunakan dalam uji kinerja mesin penyiang dan penggulud tipe bajak dua sayap pada lahan jagung ini adalah :Lahan Jagung, sebagai tempat melakukan uji kinerja, Bensin murni, Oli dan Gemuk. Penelitian dilakukan dengan 3 macam perlakuan, yaitu 1, Perlakuan 1 (P1): Mesin penyiang dan penggulud dengan memakai bajak dua sayap, dengan metode arah operasi sejajar barisan tanaman yakni antar barisan tanaman jagung. 2, Perlakuan 2 (P2) : Mesin penyiang dan penggulud dengan memakai bajak dua sayap beserta rotary, dengan metode arah operasi sejajar barisan tanaman yakni antar barisan tanaman jagung. 3, Perlakuan 3 (P3) : Tanpa penyiangan dan pengguludan. Parameter pengujian, dalam uji kinerja mesin penyiang dan penggulud tipe bajak dua sayap ini parameter yang diamati adalah : Kadar air, Tahanan penetrasi, Tegangan geser, Kekasaran permukaan, Diameter massa rerata (DMR), Persentase penyiangan, Konsumsi bahan bakar, Kecepatan maju mesin, Slip roda. Setelah dilakukan penelitian, terdapat 4 jenis gulma yang tumbuh pada lahan jagung BALITKABI Muneng, Kecamatan Sumbersari, kabupaten Probolinggo dengan luas lahan 553,6 m² (17.30 m x 32 m ) yaitu lulangan, krokot, teki, dan grinting. Rerata gulma sebelum penyiangan 56.66 %. Rerata persentase jumlah gulma setelah perlakuan 1, 12,66 %.Persentase penyiangan dengan rerata 76,25 % Rerata kadar air hasil perhitungan sebelum perlakuan didapat 16.00%. Penetrasi tanah didapat dengan rerata 109,8 N/cm². Rerata tahanan geser dengan kedalaman 10 cm adalah 47.8 Kpa. Kekasaran permukaan tanah sebelum perlakuan didapat 7,07 cm. Rerata yang didapat setelah perlakuan adalah 9,83 cm. Nilai diameter massa rerata yang didapat setelah perlakuan 1 rerata 26.68 mm. Nilai yang didapat dari kecepatan maju mesin saat perlakuan 1adalah 0.55 m/dtk atau 2 km/jam. Slip roda yang didapat dengan rata-rata sebesar 24,13%. Konsumsi bahan bakar yang didapat saat perlakuan 1 yaitu 8.55 ml/menit atau 0.513 L/jam. Perlakuan 2 (P2) yaitu pengoprasian dengan menggunakan mesin penyiang dengan tambahan bajak 2 sayap dan rotary tidak dapat dilaksanakan karena jenis tanah yang keras, dan kontruksi penyaluran tenaga dari gear box ke rotary kurang sempurna dimana tenaga yang ke rotary tidak langsung dari gearbox melainkan dari roda, sehingga rotary tidak dapat berputar dan perlakuan 2 tidak dapat dilaksanakan. Mesin penyiang dan penggulud hanya dapat digunakan pada lahan jagung dengan hasil yang baik dengan tambahan bajak dua sayap tanpa penambahan rotary.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FTP/2008/187/050803428
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Hasil Pertanian
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 13 Nov 2008 08:26
Last Modified: 21 Oct 2021 06:08
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/147960
[thumbnail of 050803428.pdf] Text
050803428.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item